Bondres Susik Buleleng Bentuk Grup Baru
Dalam grup barunya ini Susik mengajak dua kawan lamanya, yang dulu sempat diajak bareng dalam satu panggung saat masih di Dwi Mekar. Yakni, Ketut Suardana dan Wayan Suryawan.
Kembali ke soal fleksibel, ketiganya kini menekuni kesenian bondres untuk nyalanang demen, ditengah kesibukan masing-masing sebagai PNS, ‘menyama braya’, dan juga kepentingan keluarga lainnya yang tidak bisa ditinggalkan. “Kalau salah satu dari kami sedang ada kepentingan lain, misalnya ngayah di desa, anggota keluarga sakit, maka kami sepakat untuk tidak mengambil job. Itu yang disepakati dari awal, dengan istilah fleksibel,” kata dia.
Sementara, pilihnya kembali Ketut Suardana dan Wayan Suryawan menjadi patnernya dalam berkesenian, karena mereka berdua dianggap belum memiliki nama, di grup sebelumnya. Dengan karakter Susik yang dikenal halayak luas, dengan personil lebih sedikit diharapkan mampu memberikan dampak, masyarakat lebih gampang mengingat mereka.
Menurut Susik dan kawan-kawan, dengan terbentuknya grup baru ini, membuatnya tidak harus mengulang dari nol. Terkait job manggung yang diminta oleh masyarakat, masih tetap mengalir kepadanya. Mereka pun saat ini banyak memenuhi job di luar Buleleng dengan grup barunya.
“Kami sekarang masih banyak manggung di luar Buleleng, mengisi permintaan pentas dari masyarakat Bangli, Denpasar, Klungkung, Gianyar sampai Negara,” kisahnya. Di Grup ‘Susik CS’ selain menawarkan hiburan lawak yang dapat mengocok perut penonton, Susik pun menegaskan dapat berkolaborasi dengan pemain lawak lainnya di Bali yang terkenal, seperti Petruk, Cedil, dan lain sebagainya, jika ada permintaan dari masyarakat yang memintanya untuk tampil.
Disinggung masalah saingan grup bondres yang kian menjamur, bagi mereka hal tersebut tidak menjadi masalah. Untuk tetap dapat mempertahankan eksistensi, grup bondres Susik CS pun menyesuaikan penampilan dengan permintaan. Jika diminta untuk tampil glamor ala kekinian, kostum khusus pun telah disiapkan diluar kostum yang biasa dikenakan. Selain juga inovasi tema pembicaraan dan lelucon yang selalu diupdate untuk menghindari penonton dari kebosanan. 7
1
2
Komentar