Gede Pasek Suardika Mundur dari Hanura
DENPASAR, NusaBali.com – Di tengah persiapan tahapan Pemilu 2024, Sekjen DPP Partai Hanura Gede Pasek Suardika memilih mundur dari kursi yang didudukinya sejak Januari 2020.
Kabar mundurnya politisi yang akrab disapa GPS ini viral sejak Kamis (28/10/2021) pagi. Berawal dari berbagai grup WhatsApp hingga akhirnya GPS sendiri yang memposting surat terbuka soal pengunduran dirinya melalui akun FaceBook.
“Momentum Sumpah Pemuda adalah momentum untuk berani mengambil sikap. Sikap tidak terjebak dalam kenyamanan, sebab pergerakan akan bernilai perjuangan ketika kita berani mengambil pilihan dan keputusan sulit di tengah kenyamanan,” tulis GPS saat menshare postingan surat pengunduran dirinya.
GPS menegaskan telah menyampaikan secara terbuka jika mundur dari Partai Hanura dan juga sebagai Sekjen. Diakui bahwa jabatan Sekjen ini adalah jabatan prestisius yang pertamakali bisa dipegang oleh orang Bali di level nasional.
Sementara soal performa partai, disebut GPS justru dinilai punya potensi menghadapi kontestasi. Pasalnya meskipun pada Pemilu 2019 tidak menembus kursi Senayan, karena berada di bawah ambang parlement threshold (PT), namun Hanura berhasil meraup banyak kursi di tingkat daerah.
“Dengan modal 807 anggota DPRD se-Indonesia, sejatinya sangat potensial untuk dikembangkan. Sebab jumlah ini beda sedikit dengan PPP yang lolos PT dan jauh tertinggi dibandingkan parpol non parlemen nasional lainnya,” urai GPS yang sejatinya menduduki jabatan Sekjen Hanura hingga 2024 mendatang.
Namun GPS pun akhirnya memilih berhenti per Kamis (28/10/2021). Tetapi berpolitik bukan hanya bicara jabatan, lanjut GPS, karena ada ruang perjuangan ide dan gagasan yang diperjuangkan.
“Dalam politik, memang mengambil pilihan menjadi salah satu bagian yang seringkali bagaikan buah simalakama, namun harus tetap dilakukan. Terlebih dinamika dinamika politik senantiasa berjalan dinamis.
"Sebab berpolitik adalah bagaimana menjalankan ide dan gagasan politik secara maksimal. Sehingga jika itu tidak bisa berjalan, maka perlu ladang pengabdian baru dilakukan, dan disisi lain, perlu diberikan kesempatan yang lain untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan,” ujar sosok yang juga seorang advokat ini.
Politisi yang juga mantan anggota Partai Demokrat ini pun meminta maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan, kekhilafan, kelemahan dan segala hal yang dilakukannya selama menjalankan tugas kepartaian.
“Semoga perpisahan secara organisasi bukan berarti memisahkan silaturahmi dalam kemanusiaan. Saya berdoa semoga Partai Hanura semakin berkembang dan maju ditangani oleh kader-kader lain yang Saya lihat sangat banyak berpotensi dan berkualitas,” kata GPS yang juga menjabat Sekjen PPI (Perhimpunan Pergerakan Indonesia) yang diketuai Anas Urbaningrum ini.
Diungkapkan bahwa sebenarnya sudah beberapa kali niat mundur dilakukan tetapi belum ada titik temu dengan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).
"Demikian permakluman ini saya sampaikan sebagai tindak lanjut surat resmi yang sudah saya sampaikan kepada Ketua Umum. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas segala kebersamaannya, dan mohon maaf atas segala kekhilafannya,” pungkas GPS. *mao
1
Komentar