Belum Ada Maskapai Asing Ajukan Slot Time di Bandara Ngurah Rai Bali
MANGUPURA, NusaBali.com - Tepat dua minggu setelah penerbangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dibuka kembali pada 14 Oktober 2021 lalu, belum ada satu pun maskapai penerbangan internasional yang landing di landasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Bahkan, sejauh ini belum ada satu pun maskapai penerbangan yang mengajukan slot time penerbangan menuju bandara yang pernah didaulat sebagai bandara tersibuk kedua di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, ketika ditemui NusaBali.com, Kamis (28/10/2021). “Sampai sekarang belum ada maskapai yang mengajukan slot time penerbangan internasional,” ujar Taufan.
Dijelaskan Taufan, proses pengajuan slot time penerbangan internasional dilakukan langsung maskapai penerbangan dan prosesnya cukup panjang karena juga harus mendaftar ke organisasi IASM atau Indonesia Airport Slot Management.
Selain ke IASM, secara bersamaan maskapai penerbangan juga harus melayangkan surat pengajuan slot time kepada Kementerian Perhubungan, selain tentunya kepada pihak Angkasa Pura I, baik kantor pusat maupun cabang, dalam hal ini misalnya Bandara Ngurah Rai.
“Paling tidak ada tiga instansi yang perlu mereka surati dari Kementerian Perhubungan, IASM, kemudian dari AP I-nya, khususnya bandara tujuan. Setelah itu tinggal nunggu persetujuan saja dari sana,” terang Taufan.
Lebih jauh ia menambahkan, setidaknya akan membutuhkan waktu sekitar 7-14 hari lamanya mulai dari mendaftar hingga mendapatkan persetujuan melakukan penerbangan. Taufan mencontohkan, jika ada maskapai penerbangan internasional yang mengajukan slot time hari ini, maka paling tidak mereka baru akan mendapatkan persetujuan dan melakukan penerbangan setidaknya seminggu setelahnya atau tujuh hari setelah pengajuan.
Sementara disinggung soal persiapan yang dilakukan oleh otoritas Bandara Ngurah Rai menyambut penumpan inernasional, Taufan menyebut pihaknya sudah sangat siap. Dikatakannya, dengan melaksanakan beberapa kali simulasi pihaknya merasa persiapan yang dilakukan menjadi semakin matang. “Kami sudah siap, sudah beberapa kali kami melakukan simulasi dan semuanya oke. Kami hanya tinggal menunggu waktu untuk penumpang internasional datang,” ucap Taufan.
Di sisi lain, kabar baik sebenarnya sudah datang dari negara tetangga Australia. Sebagai salah satu pasar terbesar wisatawan bagi Bali, Australia disebut telah mencabut larangan bepergian ke luar negeri bagi warga negaranya termasuk menuju Indonesia per 1 November 2021.
Menarik ditunggu apakah kebijakan tersebut akan serta merta membuat wisatawan Australia menjadi yang pertama menjejakkan kakinya di Bandara Ngurah Rai. *adi
1
Komentar