RI Belum Punya Regulasi Robot Trading
JAKARTA, NusaBali
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengingatkan masyarakat untuk segera menarik dana investasi dari robot trading.
Lantaran belum ada regulasi yang mengatur demi keamanan investasi. "(Soal robot trading) lebih cepat withdraw uangnya lebih baik, karena tidak ada jaminan uang itu akan kembali," ujar Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana dalam acara d'Mentor detikcom, Rabu (28/10).
Wisnu mengatakan sudah cukup banyak korban yang jatuh akibat tawaran investasi dari robot trading. Terlebih modus yang digunakan para pelaku dengan skema money game atau ponzi.
"Apalagi yang ikut di paket-paket trading gold, silver gold trader, smart trader itu sebaiknya segera saja di withdraw uangnya. Supaya tidak lebih besar kerugiannya," ujar Wisnu.
Lebih lanjut Wisnu mengatakan ke depan pihaknya akan membuat aturan tentang robot trading di Indonesia. Aturan itu akan mengikat untuk robot trading di perdagangan berjangka komoditi dan aset kripto.
"Kemungkinan akhir tahun ini akan kita keluarkan. Kalau untuk yang saham tidak ada kewenangan di kami," lanjutnya.
Wisnu mengatakan dengan adanya regulasi terhadap robot trading, akan memberikan perlindungan kepada investor. Regulasi itu akan mengikat broker yang menggunakan robot trading sebagai bantuan investasi.
"Kalau dia bertransaksi atau berdagang dengan penyelenggara di bawah ijin Bappebti kalau terjadi dispute antara investor dengan penyelenggara, kami akan turun tangan. Bahkan kalau ada kesalahan di broker itu ada kewajiban broker untuk mengembalikan uang nasabah. Kadang-kadang robot trading yang abal-abal kita tidak tahu settingnya seperti apa," pungkas Wisnu.
Profesional trader Desmond Wira menilai tidak ada satu pun robot trading yang bisa dapat keuntungan terus tiap hari. Baiknya kalian patut curiga kalau ada robot memiliki ciri seperti ini.
"Kita bedakan dulu robot tradingnya seperti apa, kalau misalkan dia profitnya tinggi-tinggi sekali itu kan to good to be true ya, itu dalam trading asli tuh gak mungkin. Tiap hari profit terus, misalkan profitnya 9 kali rugi 1 kali itu mencurigakan juga," Ujar Desmond dalam program acara d'Mentor, Rabu (27/10).
Desmond mengatakan sangat mudah untuk mengidentifikasi robot trading abal-abal. Pasal dalam prinsip trading dengan robot, tidak ada keuntungan yang mutlak.
"Lalu ditawarkan dalam bentuk paket-paket harus curiga juga.Kemudian dengan sistem member get member kita harus hati-hati. Kalau kita mau trading pakai robot, mestinya itu tidak ada semua. Karena dengan robot yang asli kita bisa invest dengan nilai seberapa pun yang kita punya dan mau broker yang mana. itu ciri-ciri yang perlu diketahui masyarakat luas," kata Desmond.
Desmond mengatakan dalam segi aturan Indonesia terlambat dalam mengatur robot trading. Pasalnya kehadiran regulasi akan memberikan kepastian hukum.
"Kalau saya bilang kita memang agak terlambat dalam menerapkan regulasi robot trading ini, kalau di India sudah dari 2008 kita belum. Proses penggodokan aturan itu supaya nanti kita bisa memberi kepastian hukum untuk masyarakat, terutama yang awam. Masalahnya masyarakat yang awam ini, mereka berpikirnya profit-profit, sudah untuk edukasi," pungkasnya. *
Komentar