Sekuni Wadahi Kreativitas Para Seniman di Klungkung
SEMARAPURA, NusaBali.com – Berawal dari keinginan membuat perkumpulan (sekaa demen) bagi para pelaku seni di Kabupaten Klungkung, kumpulan seniman tersebut kemudian membulatkan tekad untuk membuat suatu wadah, guna menampung kreativitas serta aspirasi para seniman dengan nama Seniman Klungkung Berani atau disingkat Sekuni.
Gagasan pada 2018 itu kemudian terwujud setahun kemudian. Hal tersebut disampaikan oleh Anak Agung Gede Dalem Segara Putra, 28, yang menjabat sebagai Bendahara di komunitas Sekuni. “Di tahun 2019 itu Sekuni baru memiliki anggota sebanyak 45 orang, yang berlatar belakang seniman tari,” ujarnya, Jumat (29/10/2021).
Lebih lanjut Gung Dalem menceritakan kisah penggunaan nama Sekuni yang tidak jauh dari perwatakan lakon Sengkuni di kisah Mahabharata, dan memetik serta menanamkan nilai positif dari lakon Sengkuni tersebut, yakni seperti berani, setia kawan, dan cerdik terhadap keberadaan komunitas Sekuni. “Di sisi lain penggunaan nama Sekuni juga agar mudah diingat oleh masyarakat,” ujar alumnus Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar tahun 2016 tersebut.
Meskipun terbilang baru muncul ke permukaan, Sekuni pun telah mengikuti berbagai aktivitas atau pertunjukan seni dan menorehkan beberapa prestasi hingga saat ini. Adapun kegiatan yang pernah diikuti oleh Sekuni, yakni mengikuti pagelaran Festival Bali Jani di tahun 2019 dan 2020, serta mementaskan tari kreasi Cikung (Cak Inovatif Klungkung) pada acara Atraksi Budaya di Museum Semarajaya Kabupaten Klungkung.
Adapun prestasi yang ditorehkan oleh Sekuni, yakni memperoleh sertifikat Parama Patram Budaya pada Pekan Kesenian Bali (PKB) tahun 2021. “Semua berkat kerja keras dan ketulusan para seniman, yang ada di Sekuni,” ungkap Gung Dalem.
Buah lain dari kerja keras serta dedikasi yang dituangkan dalam seni budaya oleh Sekuni, kini Sekuni pun telah memiliki anggota sebanyak 130 orang, yang tidak hanya terdiri dari seniman yang berlatar belakang penari, namun juga terdiri dari seniman dengan latar belakang lain seperti seni rupa, serta seni karawitan.
Gung Dalem kemudian menjelaskan bahwa para anggota Sekuni terdiri dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) hingga seniman dengan usia 65 tahun. “Karena ini wadah untuk para seniman, jadi tidak memandang latar belakang usia. Jika memiliki tekad untuk memajukan seni budaya, khususnya di Kabupaten Klungkung, dipersilahkan untuk bergabung,” jelasnya.
Gung Dalem menambahkan, bahwa Sekuni tercipta bertujuan untuk melestarikan serta mengembangkan seni budaya, dan mengharumkan nama Kabupaten Klungkung, dalam kegiatan maupun di ajang-ajang kesenian.
Sekuni sering kali menggunakan area wantilan Pura Jagatnatha Klungkung, untuk mengadakan latihan, maupun persiapan pementasan seni. “Respons dari masyarakat terhadap keberadaan Sekuni terbilang baik, terbukti dari bertambahnya anggota dari awal berdiri hingga sekarang,” ujar Gung Dalem.
Gung Dalem pun berharap agar para pelaku seni yang ada di Sekuni, dapat secara konsisten, serta tulus dalam melestarikan serta mengembangkan keberadaan seni dan budaya, di tengah terpaan era globalisasi dan digital yang rawan mengikis nilai-nilai kebudayaan yang ada. “Dan juga harapannya agar Sekuni dapat dikenal oleh khalayak umum, dan eksistensi dari Sekuni dapat bertahan dari masa ke masa,” tutupnya. *rma
Lebih lanjut Gung Dalem menceritakan kisah penggunaan nama Sekuni yang tidak jauh dari perwatakan lakon Sengkuni di kisah Mahabharata, dan memetik serta menanamkan nilai positif dari lakon Sengkuni tersebut, yakni seperti berani, setia kawan, dan cerdik terhadap keberadaan komunitas Sekuni. “Di sisi lain penggunaan nama Sekuni juga agar mudah diingat oleh masyarakat,” ujar alumnus Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar tahun 2016 tersebut.
Meskipun terbilang baru muncul ke permukaan, Sekuni pun telah mengikuti berbagai aktivitas atau pertunjukan seni dan menorehkan beberapa prestasi hingga saat ini. Adapun kegiatan yang pernah diikuti oleh Sekuni, yakni mengikuti pagelaran Festival Bali Jani di tahun 2019 dan 2020, serta mementaskan tari kreasi Cikung (Cak Inovatif Klungkung) pada acara Atraksi Budaya di Museum Semarajaya Kabupaten Klungkung.
Adapun prestasi yang ditorehkan oleh Sekuni, yakni memperoleh sertifikat Parama Patram Budaya pada Pekan Kesenian Bali (PKB) tahun 2021. “Semua berkat kerja keras dan ketulusan para seniman, yang ada di Sekuni,” ungkap Gung Dalem.
Buah lain dari kerja keras serta dedikasi yang dituangkan dalam seni budaya oleh Sekuni, kini Sekuni pun telah memiliki anggota sebanyak 130 orang, yang tidak hanya terdiri dari seniman yang berlatar belakang penari, namun juga terdiri dari seniman dengan latar belakang lain seperti seni rupa, serta seni karawitan.
Gung Dalem kemudian menjelaskan bahwa para anggota Sekuni terdiri dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) hingga seniman dengan usia 65 tahun. “Karena ini wadah untuk para seniman, jadi tidak memandang latar belakang usia. Jika memiliki tekad untuk memajukan seni budaya, khususnya di Kabupaten Klungkung, dipersilahkan untuk bergabung,” jelasnya.
Gung Dalem menambahkan, bahwa Sekuni tercipta bertujuan untuk melestarikan serta mengembangkan seni budaya, dan mengharumkan nama Kabupaten Klungkung, dalam kegiatan maupun di ajang-ajang kesenian.
Sekuni sering kali menggunakan area wantilan Pura Jagatnatha Klungkung, untuk mengadakan latihan, maupun persiapan pementasan seni. “Respons dari masyarakat terhadap keberadaan Sekuni terbilang baik, terbukti dari bertambahnya anggota dari awal berdiri hingga sekarang,” ujar Gung Dalem.
Gung Dalem pun berharap agar para pelaku seni yang ada di Sekuni, dapat secara konsisten, serta tulus dalam melestarikan serta mengembangkan keberadaan seni dan budaya, di tengah terpaan era globalisasi dan digital yang rawan mengikis nilai-nilai kebudayaan yang ada. “Dan juga harapannya agar Sekuni dapat dikenal oleh khalayak umum, dan eksistensi dari Sekuni dapat bertahan dari masa ke masa,” tutupnya. *rma
1
Komentar