Pohon Pule Keluarkan Tirta, Warga Sempat Mengira Turun Hujan Gerimis
Peristiwa Ajaib di Jaba Sisi Pura Penataran Batukaru di Banjar Griya, Kelurahan Kawan, Bangli
Untuk khasiat atau manfaat tirta yang keluar dari Pohon Pule tersebut belum ada yang berani memastikan, sebab masih akan nunasangan ke orang pintar.
BANGLI, NusaBali
Peristiwa ajaib terjadi di Lingkungan Banjar Griya, Kelurahan Kawan, Kecamatan/Kabupaten Bangli, yakni pohon pule mengeluarkan air suci (tirta). Pohon pule tersebut tumbuh di jaba sisi Pura Penataran Batukaru, Lingkungan Banjar Griya, Kelurahan Kawan, Kecamatan/Kabupaten Bangli. Pasca beredar kabar pohon pule mengeluarkan tirta, warga mulai ramai mendatangi pohon tersebut untuk nunas tirta.
Menurut salah seorang warga, Nengah Wiadnyana, warga baru sadar jika pohon pule mengeluarkan air pada, Jumat (29/10) pagi. Awalnya di bawah pohon tersebut terasa seperti gerimis hujan. Sementara di pohon lainya tidak ada. Setelah diperhatikan dari atas pohon pule mengeluarkan air. "Ada yang menyapu di bawah pohon, dikiranya hujan karena air menetes deras. Ketika dilihat di areal lain justru kering," ungkap Wiadnyana, Sabtu (30/10).
Karena pohon berada di areal pura, maka segera disampaikan kepada pengempon Pura Penataran Agung Batukaru. Nengah Wiadnyana menyebutkan jika air suci keluar dengan deras ketika pagi dan sore hari. "Sekitar pukul 16.00 Wita air suci lebih banyak keluar," ujarnya. Air suci keluar dari ranting-ranting pohon pule. Air suci jatuh menyerupai gerimis hujan.
Sementara warga yang penasaran pun berdatangan untuk menyaksikan turunnya air suci dari pohon pule tersebut. Tidak sedikit pula warga datang dengan membawa canang untuk nunas tirta. Hingga kemarin warga masih terus berdatangan ke lokasi, hal ini terlihat dari banyaknya canang yang dihaturkan di lokasi.
Pengemong Pura Penataran Agung Batukaru, Jro Mangku Istri mengaku pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 Wita sempat lewat di jaba pura. Ketika itu melihat sejumlah warga. Lalu ada yang menyampaikan jika dari pohon pule medal (keluar) tirta. "Tirta medal dari ranting pohon, seperti gerimis lokal," ungkap Mangku Istri.
Terkait hal tersebut, pihaknya langsung membuat banten (sesajen) pejatian serta canang pemendak. Bakti tersebut sudah dihaturkan pada, Jumat siang. Di areal pohon ditempatkan plastik dengan ukuran cukup besar sehingga tirta yang medal jatuh di plastik tersebut. "Sudah dihaturkan bakti pemendak, tirta yang medal kami tempatkan dalam payuk (tempat berbahan tanah liat," jelasnya.
Bagi pemedek yang hendak nunas tirta lebih dahulu menghaturkan canang. Mangku Istri menyampaikan dalam waktu dekat akan dilakukan paruman oleh pengempon pura. "Kami masih akan paruman untuk membahas langkah-langkah selanjutnya," kata Mangku istri sembari menunjukkan lokasi pohon pule.
Mangku Istri di Pura Penataran Agung Batukaru. -EKA SRI
Ditanya soal pawisik sebelum medalnya tirta tersebut, Mangku Istri mengatakan jika sebelumnya sempat ada yang menyebutkan bahwa ada tirta medal. Namun saat itu dirinya tidak paham betul lokasi medal tirta. Apakah tirta yang keluar dari ranting-ranting pohon pule itu mengandung khasiat tertentu atau bisa untuk pengobatan (tamba)? Jro Mangku Istri mengatakan untuk khasiat belum ada yang berani memastikan, sebab masih akan nunasangan ke orang pintar. Diperkirakan tirta sudah medal pada Purnama kalmia, yakni 20 Oktober lalu.
"Diperkirakan sudah medal pada Purnama lalu, namun tidak ada mengetahui sampai akhirnya kemarin diketahui," bebernya. Sementara pohon pule dengan tinggi sekitar 15 meter tersebut baru berusia sekitar 7-8 tahun. Pohon pule tumbuh di arel Pura Penataran Agung Batukaru yang diempon oleh 27 kepala keluarga (KK). Pemucuk Pura Penataran Batukaru, Cokorda Raka bersama semeton Puri Bedulu Banjar Griya, Kelurahan Kawan, Bangli. Sedangkan pujawali di Pura Penataran Agung Batukaru jatuh pada Buda Umanis Julungwangi. Pemedek yang tangkil tidak hanya dari wilayah kota Bangli, namun juga dari wilayah lainnya, seperti Kintamani, Buleleng hingga Denpasar. 7 esa
1
Komentar