I Wayan Geriya, Budayawan dan Mantan Dekan Fakultas Sasta Unud Berpulang
GIANYAR, NusaBali.com – Amor ing Acintya. Dekan Fakultas Sastra Universitas Udayana periode 1989-1996, I Wayan Geriya, yang juga dikenal sebagai budayawan dan antropolog tutup usia pada Sabtu (30/10/2021) pukul 11.00 Wita, di Rumah Sakit Bali Mandara Denpasar.
I Komang Sutriawan yang merupakan anak ketiga dari I Wayan Geriya, saat ditemui di kediaman I Wayan Geriya, yang berlokasi di Banjar Batur, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, menyatakan bahwa sang ayah yang berusia 81 tahun sejak satu bulan belakangan menderita radang tenggorokan yang parah, sehingga tidak memiliki nafsu makan, dan akhirnya mengalami kondisi sangat drop pada delapan hari yang lalu.
“Delapan hari yang lalu kondisi ayah saya sangat drop. Makan pun tidak mau, karena tenggorokannya sakit. Meradang parah,” ujar I Komang Sutriawan, Minggu (31/10/2021) sore.
Karena kondisi I Wayan Geriya yang semakin memburuk, keluarga pun memutuskan untuk membawa I Wayan Geriya ke beberapa rumah sakit, seperti RS Premagana Gianyar, RS Universitas Udayana Jimbaran, RSUP Sanglah Denpasar, dan akhirnya mendapatkan pelayanan medis serta cuci darah di RS Bali Mandara Denpasar.
“Sehari sebelum dinyatakan meninggal, ayah sempat dites PCR di Rumah Sakit Bali Mandara, dan hasilnya positif Covid-19,” ungkap Sutriawan.
Dirinya pun menambahkan, bahwa jenazah I Wayan Geriya akan dikremasi di Krematorium Punduk Dawa, Dawan, Klungkung, pada Selasa (2/11/2021). “Jenazah sudah di dalam peti, tidak boleh dibawa ke rumah karena dinyatakan positif Covid-19. Padahal kami sebagai keluarga ingin memperlakukan jenazah ayah seperti upacara Pitra Yadnya layaknya kegiatan adat Hindu di Bali, sebagai wujud bakti kepada ayah,” tambahnya.
Kepergian I Wayan Geriya pun meninggalkan kedukaan yang mendalam kepada seorang istri, 3 anak, 3 menantu dan 8 orang cucunya. “Kami merasa kehilangan, padahal baru-baru ini beliau masih aktif menjadi narasumber untuk disertasi mahasiswa S3 yang datang ke rumah,” kata Sutriawan.
I Wayan Geriya pun dalam masa hidupnya banyak berkontribusi dalam bidang akademisi, seperti menjadi staf ahli Pemerintah Provinsi Bali tahun 1990 – 1999, Konsultan Bali Urban Infrastructure Projek Bidang Partisipasi tahun 1996, Ketua Tim Pengawas Independen PKB 2009 – 2011, lalu Ketua Pusat Studi Jepang, Unud tahun 1997 – 2000. *rma
1
Komentar