Tarif PCR di RSUD Turun, Permintaan Naik 80 Persen
SINGARAJA, NusaBali
RSUD Buleleng kembali melakukan penyesuaian tarif uji Polymerase Chain Reaction (PCR).
Penurunan tarif dilakukan sesuai dengan Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan nomor HK 02.02/1/3843/2021 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan RT-PCR. Kini masyarakat yang ingin melakukan test PCR hanya perlu mengeluarkan biaya Rp 275.000.
Dirut RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha dikonfirmasi Minggu (31/10) kemarin menjelaskan, penyesuaian tarif dilakukan setelah SE tersebut resmi diberlakukan Rabu (27/10) lalu. Tarif PCR untuk pelaku perjalanan diturunkan dari Rp 495.000 menjadi Rp 275.000. Penyesuaian tarif test PCR sudah dilakukan kali kedua oleh RSUD Buleleng.
“Sesuai dengan SE pemerintah pusat, kami kembali melakukan penyesuaian. Sebelumnya juga sudah pada bulan Agustus lalu. Kami sifatnya mengikuti peraturan dari pusat saja,” ucap dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini.
Penurunan tarif PCR bagi pelaku perjalanan, membuat adanya peningkatan permohonan test. Bahkan peningkatan permintaan secara mandiri disebut Arya Nugraha sebesar 80 persen dari sebelumnya. Data terakhir Lab PCR RSUD Buleleng per 30 Oktober 2021 lalu melakukan tes pada 89 orang. “Memang dari permintaan uji PCR secara mandiri naik drastis,” kata dia.
Selain itu RSUD Buleleng juga melakukan penyesuaian ruang isolasi bagi pasien Covid-19, yang saat ini kasusnya sudah melandai. Hingga Minggu kemarin, RSUD Buleleng hanya menstandbykan dua ruang isolasi. Kedua ruangan tersebut yakni ruang Jempiring dan ruang Melati dengan kapasitas 34 bed. Sedangkan empat ruang lainnya seperti ruang Flamboyan, Mahottama dan Lely II, sudah difungsikan kembali untuk merawat pasien umum.
Begitu pula dengan ruang ICU Covid-19 hanya memfungsikan ruang Lely I yang berkapasitas 9 bed. RSUD Buleleng sebelumnya menyiapkan sebanyak 38 bed untuk ICU pasien Covid-19. “Karena kasus sudah berangsur menurun, saat ini keterisian ruang isolasi ada 1 orang pasien terkonfirmasi 2 orang suspect, demikian juga di ICU Covid-19 hanya terisi 1 pasien terkonfirmasi dan 2 orang suspect,” ungkap Arya Nugraha.
Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng pada Minggu (31/10) kemarin, tidak ada kasus konfirmasi baru dan pasien sembuh yang dicatatkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng. Data terakhir Buleleng hanya menyisakan 6 orang kasus aktif. *k23
1
Komentar