Bahu Jalan Longsor, Rumah dan Tempat Suci Tertimbun
Sebuah rumah warga di Banjar Penginyahan, Desa Satra Kecamatan Kintamani, rusak parah akibat tertimbun material dari bahu jalan yang longsor akibat hujan lebat pada Minggu (29/1) sore.
BANGLI, NusaBali
Informasi di lapangan, Minggu sore hujan turun lebat di kawasan Kintamani, termasuk di wilayah Desa Satra, yang berdekatan dengan Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleleng. Diduga karena sudah tak kuat menahan luberan air, bahu jalan tergerus dan longsor sepanjang sekitar 5 meter. Material longsoran itu menimpa rumah I Wayan Pepek, 60, seorang warga setempat. Akibatnya bagian depan rumah Wayan Pepek rusak parah, karena tertimbun material longsoran. Tidak hanya menyebabkan rumah rusak, material longsoran berupa tanah liat bercampur pasir, juga berimbas pada sanggah atau bangunan suci. Sanggah atau merajan juga mengalami kerusakan karena tertimpa material longsoran.
Kepala BPBD Bangli I Wayan Karmawan membenarkan kejadian longsor bahu jalan jalur Kintamani – Singaraja di Banjar Penginyahan Desa Satra tersebut. “Kami telah berkoordinasi untuk menangani material longsoran,” ujar Karmawan didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD I Ketut Agus Sutapa.
Karmawan mengingatkan warga, khususnya yang tinggal di wilayah perbukitan agar meningkatkan kewaspadaan, mengantisipasi ancaman longsor. “Kondisi cuaca kurang bersahabat, sehingga rawan menyebabkan bencana,” tegas Karmawan.
Sementara mengantisipasi dampak lainnya, seperti laka lantas, Polsek Kintamani memasang garis polisi di sekitar lokasi longsor. “Itu jalur ramai,” ujar Kapolsek Kintamani Kompol I Gede Sumena. Kapolsek Gede Sumena mengingatkan agar pelaku lalin berhati-hati melintas di jalur tersebut karena bahu jalan tergerus.
Selain di jalur Kintamani – Singaraja di Penginyahan Satra, longsor juga terjadi di Banjar Malet Gusti, Desa Pengelumbaran, Kecamatan Susut, Minggu (29/1). Tembok pekarangan rumah sepanjang sekitar 18 meter roboh tertimpa longsoran. “Semua kerusakan tersebut sedang diinventarisasi, untuk diupayakan penanganan bantuannya,” tambah Agus Sutapa. * k17
Informasi di lapangan, Minggu sore hujan turun lebat di kawasan Kintamani, termasuk di wilayah Desa Satra, yang berdekatan dengan Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleleng. Diduga karena sudah tak kuat menahan luberan air, bahu jalan tergerus dan longsor sepanjang sekitar 5 meter. Material longsoran itu menimpa rumah I Wayan Pepek, 60, seorang warga setempat. Akibatnya bagian depan rumah Wayan Pepek rusak parah, karena tertimbun material longsoran. Tidak hanya menyebabkan rumah rusak, material longsoran berupa tanah liat bercampur pasir, juga berimbas pada sanggah atau bangunan suci. Sanggah atau merajan juga mengalami kerusakan karena tertimpa material longsoran.
Kepala BPBD Bangli I Wayan Karmawan membenarkan kejadian longsor bahu jalan jalur Kintamani – Singaraja di Banjar Penginyahan Desa Satra tersebut. “Kami telah berkoordinasi untuk menangani material longsoran,” ujar Karmawan didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD I Ketut Agus Sutapa.
Karmawan mengingatkan warga, khususnya yang tinggal di wilayah perbukitan agar meningkatkan kewaspadaan, mengantisipasi ancaman longsor. “Kondisi cuaca kurang bersahabat, sehingga rawan menyebabkan bencana,” tegas Karmawan.
Sementara mengantisipasi dampak lainnya, seperti laka lantas, Polsek Kintamani memasang garis polisi di sekitar lokasi longsor. “Itu jalur ramai,” ujar Kapolsek Kintamani Kompol I Gede Sumena. Kapolsek Gede Sumena mengingatkan agar pelaku lalin berhati-hati melintas di jalur tersebut karena bahu jalan tergerus.
Selain di jalur Kintamani – Singaraja di Penginyahan Satra, longsor juga terjadi di Banjar Malet Gusti, Desa Pengelumbaran, Kecamatan Susut, Minggu (29/1). Tembok pekarangan rumah sepanjang sekitar 18 meter roboh tertimpa longsoran. “Semua kerusakan tersebut sedang diinventarisasi, untuk diupayakan penanganan bantuannya,” tambah Agus Sutapa. * k17
1
Komentar