Simulasi Padamkan Kebakaran di SD Alam Nusantara

Kadis Pemadam Kebakaran I Nyoman Siki Ngurah memberikan arahan kepada siswa mengenai bahaya kebakaran dan memperkenalkan alat-alat yang digunakan untuk padamkan kebakaran. Para siswa diingatkan jangan bermain korek api karena bisa memicu kebakaran. Apalagi bermain api dekat bahan bakar yang mudah terbakar seperti premium dan pertamax.

Siki Ngurah mengungkapkan, petugas Damkar telah melakukan pendekatan pelayanan dengan membentuk pos pemadam kebakaran hampir di setiap kecamatan. “Kami melakukan simulasi dengan membakar tabung gas, api keluar dari lubang gas, dan kami berikan cara mematikannya. Jika terjadi kebakaran elpiji di dapur, warga tidak panic lagi,” harap Siki Ngurah. Petugas juga membakar satu lembar karung, selanjutnya siswa diajak mengambil karung yang telah basah untuk digunakan menutup kobaran api. Tujuannya agar sejak dini siswa memiliki keberanian menangani bencana yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya.

Ternyata siswa antusias mengikuti arahan petugas dan berani memadamkan api. Sehingga memberikan inspirasi bahwa kebakaran ringan yang terjadi, tidak perlu takut dan bisa menangani sendiri. Diingatkan di sekolah menyediakan apar (alat pemadam api ringan). Jika terjadi kebakaran ringan, apar itu digunakan padamkan api. Sebanyak 11 siswa kelas I dapat edukasi cara melakukan penanganan kebakaran. “Benar-benar memberikan inspirasi buat siswa, sejak dini mesti memahami pentingnya memiliki kemampuan menangani kebakaran,” ungkap I Gusti Ayu Meiyari Astrininghati, Bendahara Yayasan Anugerah Alam Nusantara. Selama ini ada kesan kebakaran menakutkan. Ternyata kebakaran itu terjadi tidak langsung apinya besar. Kebakaran diawali adanya tanda-tanda sehingga perlu secepatnya melakukan antisipasi. *k16