Tembok Panyengker Timpa Rumah
GIANYAR, NusaBali
Rumah I Made Lastru,47, warga Banjar Satung, Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Gianyar, tertimpa longsoran tembok panyengker, Rabu (3/11).
Panyengker longsor sepanjang 15 meter dan tinggi 6 meter, menimpa tembok belakang Bale Dauh.
Akibatnya, bangunan tempat menyimpan sarana upakara tertimbun. Sebagian atap bale rusak. Bahan upakara untuk rahinan tertimbun material longsor. Kerugian ditafsir Rp 150 juta
Istri Made Lastru, Ni Wayan Welas Asih mengaku sudah memprediksi akan terjadi longsor. Sebab sehari sebelumnya, Selasa (2/11), hujan deras mengguyur sejak pukul 13.00 Wita. Kemudian sekitar pukul 18.00 Wita, sepulang dari sawah, dirinya melihat tembok rumahnya tergerus air hujan. Sementara, bagian bawah panyengker yang telah dilapisi batu lahar, retak. "Sempat hujan dari jam satu siang sampai malam. Saat saya berangkat ke sawah, tebingnya masih bagus. Tapi begitu pulang, bagian utara tebing sudah tergerus dan ada juga bagian yang retak," ujarnya.
Di bale tersebut, sehari-hari juga ditempati mertuanya. Namun karena khawatir, mertuanya dipindah tempat tidur sementara ke bale lebih aman. "Di bale dauh itu, biasanya saya membuat perlengkapan upacara bersama mertua. Sekaligus kamar tidur mertua. Tapi karena kondisi tembok agak retak, kami khawatir. Sehingga suami meminta agar tidak membuat perlengkapan upacara di sana," jelasnya.
Benar saja, sekitar pukul 19.00 Wita, saat hujan masih gerimis, tebing yang tingginya setara bangunan bale dauh tersebut roboh. "Untung saat kejadian tidak ada siapa-siapa di sana. Biasanya di sana saya dan mertua buat canang, untuk rainan. Sebentar lagi mau rainan, tapi semuanya sudah tertimbun. Yang tertimbun itu semua, termasuk kulkas," ujar Welas Asih.
Pasca kejadian, perangkat wilayah Kecamatan Payangan meninjau ke lokasi. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Hal ini tak terlepas dari kesigapan penghuni rumah terkait dampak bencana.
Camat Payangan I Wayan Widana mengatakan telah memastikan peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau pun luka. Terkait kerugian material yang ditimbulkan bencana ini, kata dia, akan dimohonkan bantuan ke Pemkab Gianyar, melalui kepala desa. ‘’Kerugian ditafsir Rp 150 juta. Untuk pembersihannya, nanti akan dikerahkan warga banjar," ujarnya. *nvi
Istri Made Lastru, Ni Wayan Welas Asih mengaku sudah memprediksi akan terjadi longsor. Sebab sehari sebelumnya, Selasa (2/11), hujan deras mengguyur sejak pukul 13.00 Wita. Kemudian sekitar pukul 18.00 Wita, sepulang dari sawah, dirinya melihat tembok rumahnya tergerus air hujan. Sementara, bagian bawah panyengker yang telah dilapisi batu lahar, retak. "Sempat hujan dari jam satu siang sampai malam. Saat saya berangkat ke sawah, tebingnya masih bagus. Tapi begitu pulang, bagian utara tebing sudah tergerus dan ada juga bagian yang retak," ujarnya.
Di bale tersebut, sehari-hari juga ditempati mertuanya. Namun karena khawatir, mertuanya dipindah tempat tidur sementara ke bale lebih aman. "Di bale dauh itu, biasanya saya membuat perlengkapan upacara bersama mertua. Sekaligus kamar tidur mertua. Tapi karena kondisi tembok agak retak, kami khawatir. Sehingga suami meminta agar tidak membuat perlengkapan upacara di sana," jelasnya.
Benar saja, sekitar pukul 19.00 Wita, saat hujan masih gerimis, tebing yang tingginya setara bangunan bale dauh tersebut roboh. "Untung saat kejadian tidak ada siapa-siapa di sana. Biasanya di sana saya dan mertua buat canang, untuk rainan. Sebentar lagi mau rainan, tapi semuanya sudah tertimbun. Yang tertimbun itu semua, termasuk kulkas," ujar Welas Asih.
Pasca kejadian, perangkat wilayah Kecamatan Payangan meninjau ke lokasi. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Hal ini tak terlepas dari kesigapan penghuni rumah terkait dampak bencana.
Camat Payangan I Wayan Widana mengatakan telah memastikan peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau pun luka. Terkait kerugian material yang ditimbulkan bencana ini, kata dia, akan dimohonkan bantuan ke Pemkab Gianyar, melalui kepala desa. ‘’Kerugian ditafsir Rp 150 juta. Untuk pembersihannya, nanti akan dikerahkan warga banjar," ujarnya. *nvi
1
Komentar