2 Anjing Positif Rabies di Sukawati
Krama banjar yang memelihara anjing supaya anjingnya diikat, dikandangkan, dan dipelihara dengan baik.
GIANYAR, NusaBali
Program Bali bebas rabies nampaknya masih banyak tantangan. Karena kasus anjing positif rabies masih terjadi. Dua ekor anjing positif rabies ditemukan di Kecamatan Sukawati awal tahun 2017.
Seekor anjing itu ditemukan di Banjar Tegal Jaya, Desa Batubulan, 7 Januari 2017, dan satu lagi di Banjar Bedil, Desa Sukawati, 20 Januari 2017. Dua anjing positif rabies ini ditemukan berdasarkan laporan warga sekitar yang menjadi korban gigitan.
Kasi Kesehatan Hewan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perternakan Gianyar Drh I Ketut Ariyasa menjelaskan, dua anjing positif rabies ini telah mengigit tujuh korban. Satu di antaranya korban gigitan di Banjar Tegal Jaya, Desa Batubulan hingga harus diberikan SAR (Serum Anti Rabies). Enam korban lainnya di Banjar Bedil, dominan digigit pada bagian kaki dan sudah mendapatkan VAR (vaksin anti rabies) dari Puskesmas Sukawati I.
Tindaklanjutnya, Dinas Peternakan Gianyar menggandeng Dinas Peternakan Bali, Babinsa, Kelihan Adat dan Pecalang melakukan sosialisasi, eliminasi dan vaksinasi. Menurut Ariyasa, eliminasi dilakukan pada anjing liar dan diliarkan. “Eliminasi juga atas kesepakatan krama,” jelasnya saat ditemui di sela-sela proses eliminasi 48 ekor anjing di Banjar Bedil, Selasa (31/1). Petugas juga mengambil sample anjing rebies untuk dicek lab..
Ariyasa menegaskan, eliminasi terpaksa dilakukan karena sulit mengetahui anjing yang sempat kontak dengan anjing positif rabies. ‘’Krama banjar yang memelihara anjing supaya anjingnya diikat, dikandangkan, dan dipelihara dengan baik. Sehingga yang kita eliminasi saat ini benar-benar anjing liar,” Ariyasa.
Sebisa mungkin, lanjut dia, anjing peliharaan divaksin setahun sekali. Ariyasa menyayangkan perilaku masyarakat yang masih banyak membuang anak anjing di kuburan, pasar maupun jalanan. Sebab pembuangan anjing secara sembarangan mengakibatkan banyaknya anjing liar, lebih-lebih menjadi sasaran penyebaran virus rabies. Setelah tindakan eliminasi, selanjutnya pihaknya menjadwalkan vaksinasi untuk anjing-anjing peliharaan warga, Sabtu (7/2), di Balai Banjar Bedil, Desa Sukawati.
Kepala UPT Puskesmas Sukawati I dr Made Udayana menjelaskan kasus gigitan anjing positif rabies ini diketahui berdasarkan laporan dua warga yang menjadi korban. Para korban ini digigit anjing yang sama, sehingga pihak Puskesmas berkoordinasi dengan Bidang Kesehatan Hewan dan Dinas Peternakan Provinsi Bali untuk melakukan pengecekan terhadap anjing dimaksud. “Bagian kepala anjing itu kami ambil untuk diuji lab. Benar, hasilnya positif rabies,” jelasnya.
Ternyata anjing yang sama juga mengigit 4 orang pada bagian kaki. 3 orang digigit tidak mengalami luka karena yang kena hanya pakaiannya. Warga yang dapat VAR hanya 6 orang,” jelasnya.
Kelian Adat Banjar Bedil I Wayan Sandi mengatakan, pihaknya berencana membuatkan Pararem tentang anjing rabies. “Ini baru rencana, bahwa jika kedepan ada kejadian serupa, maka pemilik anjing bertanggungjawab terhadap korban gigitan. Dengan pararem itu nanti, kita harapkan krama bisa memelihara anjingnya dengan baik dan tidak seenaknya meliarkan ke jalanan,” jelasnya. * nvi
Seekor anjing itu ditemukan di Banjar Tegal Jaya, Desa Batubulan, 7 Januari 2017, dan satu lagi di Banjar Bedil, Desa Sukawati, 20 Januari 2017. Dua anjing positif rabies ini ditemukan berdasarkan laporan warga sekitar yang menjadi korban gigitan.
Kasi Kesehatan Hewan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perternakan Gianyar Drh I Ketut Ariyasa menjelaskan, dua anjing positif rabies ini telah mengigit tujuh korban. Satu di antaranya korban gigitan di Banjar Tegal Jaya, Desa Batubulan hingga harus diberikan SAR (Serum Anti Rabies). Enam korban lainnya di Banjar Bedil, dominan digigit pada bagian kaki dan sudah mendapatkan VAR (vaksin anti rabies) dari Puskesmas Sukawati I.
Tindaklanjutnya, Dinas Peternakan Gianyar menggandeng Dinas Peternakan Bali, Babinsa, Kelihan Adat dan Pecalang melakukan sosialisasi, eliminasi dan vaksinasi. Menurut Ariyasa, eliminasi dilakukan pada anjing liar dan diliarkan. “Eliminasi juga atas kesepakatan krama,” jelasnya saat ditemui di sela-sela proses eliminasi 48 ekor anjing di Banjar Bedil, Selasa (31/1). Petugas juga mengambil sample anjing rebies untuk dicek lab..
Ariyasa menegaskan, eliminasi terpaksa dilakukan karena sulit mengetahui anjing yang sempat kontak dengan anjing positif rabies. ‘’Krama banjar yang memelihara anjing supaya anjingnya diikat, dikandangkan, dan dipelihara dengan baik. Sehingga yang kita eliminasi saat ini benar-benar anjing liar,” Ariyasa.
Sebisa mungkin, lanjut dia, anjing peliharaan divaksin setahun sekali. Ariyasa menyayangkan perilaku masyarakat yang masih banyak membuang anak anjing di kuburan, pasar maupun jalanan. Sebab pembuangan anjing secara sembarangan mengakibatkan banyaknya anjing liar, lebih-lebih menjadi sasaran penyebaran virus rabies. Setelah tindakan eliminasi, selanjutnya pihaknya menjadwalkan vaksinasi untuk anjing-anjing peliharaan warga, Sabtu (7/2), di Balai Banjar Bedil, Desa Sukawati.
Kepala UPT Puskesmas Sukawati I dr Made Udayana menjelaskan kasus gigitan anjing positif rabies ini diketahui berdasarkan laporan dua warga yang menjadi korban. Para korban ini digigit anjing yang sama, sehingga pihak Puskesmas berkoordinasi dengan Bidang Kesehatan Hewan dan Dinas Peternakan Provinsi Bali untuk melakukan pengecekan terhadap anjing dimaksud. “Bagian kepala anjing itu kami ambil untuk diuji lab. Benar, hasilnya positif rabies,” jelasnya.
Ternyata anjing yang sama juga mengigit 4 orang pada bagian kaki. 3 orang digigit tidak mengalami luka karena yang kena hanya pakaiannya. Warga yang dapat VAR hanya 6 orang,” jelasnya.
Kelian Adat Banjar Bedil I Wayan Sandi mengatakan, pihaknya berencana membuatkan Pararem tentang anjing rabies. “Ini baru rencana, bahwa jika kedepan ada kejadian serupa, maka pemilik anjing bertanggungjawab terhadap korban gigitan. Dengan pararem itu nanti, kita harapkan krama bisa memelihara anjingnya dengan baik dan tidak seenaknya meliarkan ke jalanan,” jelasnya. * nvi
1
Komentar