Wisdom Belum Berdampak pada DTW Rintisan
DENPASAR,NusaBali
Meningkatnya kunjungan wisatawan domestik (wisdom) menyusul pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) belum berdampak pada daya tarik wisata (DTW) rintisan baru.
Sebagian besar wisdom memilih DTW yang sudah terkenal, Kuta, Nusa Dua, Nusa Penida, Tanah Lot, Bedugul dan DTW kondang lainnya. Dampaknya DTW -DTW rintisan tersebut masih sepi pengunjung.
“Belum ada kunjungan yang signifikan, masih sepi” ujar I Wayan Sudiantara, pengelola DTW Rumah Desa di Desa Baru, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Kamis (4/11).
Dikatakan Sudiantara, sejak Bali open border 14 Oktober lalu, tidak lebih dari 20 orang wisdom yang berkunjung ke DTW Rumah Desa yang dirintis sejak 2009.
“Dulu sebelum pandemi puluhan orang per hari, sehingga setiap bulannya mencapai ratusan sampai ribuan orang,” jelasnya.
Kata Sudiantara, dari kenyataan di lapangan dan informasi wisdom yang datang kebanyakan memilih DTW-DTW yang sudah terkenal, Kuta, Nusa Dua, Nusa Penida, Tanah Lot, Bedugul dan DTW kondang lainnya. “DTW-DTA baru terlewati,” ujarnya.
Sudiantara berharap, Pemerintah bisa membantu memperkenalkan lebih intensif DTW-DTW rintisan baru sehingga lebih banyak mendapatkan kunjungan wisatawan wisdom. Contohnya DTW Rumah Desa yang dengan daya tarik model bangunan tradisional dan kehidupan keseharian orang Bali , kuliner lokal dan lainnya.
“Itu permohonan kami, agar DTW rintisan juga eksis,” ujarnya. Indikasi DTW yang sudah kondang lebih dipilih wisdom diiyakan I Nyoman Turut, Ketua Pengelola Pelabuhan Sira Angen, Desa Serangan di Denpasar Selatan. Belakangan sejak open border dimulai, sudah ada peningkatan kunjungan wisdom ke Serangan untuk menyeberang ke Nusa Penida, yang merupakan salah satu DTW kondang di Bali.
“Dulu ada sekitar 6 boat, sekarang bisa 10 boat,” ujar Turut menggambarkan indikasi peningkatan kunjungan ke DTW Nusa Penida lewat Serangan.
Namun jelasnya, peningkatan keramaian tentu masih jauh dari kunjungan wisdom maupun wisman saat sebelum pandemi.
“Sekarang sudah ada peningkatan, namun tidak menentu, tidak setiap hari,” jelas Turut. Yang pasti ada peningkatan kunjungan ke DTW Nusa Penida, Klungkung melalui Pelabuhan Sira Angen, Serangan. *K17
Dikatakan Sudiantara, sejak Bali open border 14 Oktober lalu, tidak lebih dari 20 orang wisdom yang berkunjung ke DTW Rumah Desa yang dirintis sejak 2009.
“Dulu sebelum pandemi puluhan orang per hari, sehingga setiap bulannya mencapai ratusan sampai ribuan orang,” jelasnya.
Kata Sudiantara, dari kenyataan di lapangan dan informasi wisdom yang datang kebanyakan memilih DTW-DTW yang sudah terkenal, Kuta, Nusa Dua, Nusa Penida, Tanah Lot, Bedugul dan DTW kondang lainnya. “DTW-DTA baru terlewati,” ujarnya.
Sudiantara berharap, Pemerintah bisa membantu memperkenalkan lebih intensif DTW-DTW rintisan baru sehingga lebih banyak mendapatkan kunjungan wisatawan wisdom. Contohnya DTW Rumah Desa yang dengan daya tarik model bangunan tradisional dan kehidupan keseharian orang Bali , kuliner lokal dan lainnya.
“Itu permohonan kami, agar DTW rintisan juga eksis,” ujarnya. Indikasi DTW yang sudah kondang lebih dipilih wisdom diiyakan I Nyoman Turut, Ketua Pengelola Pelabuhan Sira Angen, Desa Serangan di Denpasar Selatan. Belakangan sejak open border dimulai, sudah ada peningkatan kunjungan wisdom ke Serangan untuk menyeberang ke Nusa Penida, yang merupakan salah satu DTW kondang di Bali.
“Dulu ada sekitar 6 boat, sekarang bisa 10 boat,” ujar Turut menggambarkan indikasi peningkatan kunjungan ke DTW Nusa Penida lewat Serangan.
Namun jelasnya, peningkatan keramaian tentu masih jauh dari kunjungan wisdom maupun wisman saat sebelum pandemi.
“Sekarang sudah ada peningkatan, namun tidak menentu, tidak setiap hari,” jelas Turut. Yang pasti ada peningkatan kunjungan ke DTW Nusa Penida, Klungkung melalui Pelabuhan Sira Angen, Serangan. *K17
1
Komentar