KESEHATAN : Cukup Vitamin D
Demensia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan adanya perubahan cara berpikir dan berinteraksi dengan orang lain.
Seringkali, memori jangka pendek, pikiran, kemampuan berbicara dan kemampuan motorik terpengaruh. Sebuah studi jangka panjang dan besar yang dimuat dalam jurnal Neurology memperkuat hubungan tersebut.
Tim peneliti mengukur kadar vitamin D dari hampir 1.700 orang dewasa dan terus memantau kesehatan mereka selama lebih dari lima tahun.
Peneliti menemukan, mereka yang kekurangan vitamin D, 53 persen lebih mungkin menderita demensia dibandingkan mereka yang cukup vitamin D. Selain itu, orang yang kekurangan vitamin D, 70 persen lebih mungkin untuk menderita Alzheimer, yang merupakan bentuk paling umum dementia.
Menurut penelitian ini juga, orang-orang yang dengan kadar vitamin D paling rendah, 125 persen lebih berisiko demensia dibandingkan mereka yang cukup vitamin D. Para penulis penelitian mengatakan, bahwa mereka agak terkejut dengan temuan tersebut.
Meskipun mereka sudah tahu mengenai hubungan antara kekurangan vitamin D dengan risiko demensia, mereka tidak menyangka faktor risikonya setinggi ini, kata penulis studi David Llewellyn, PhD, dari University of Exeter Medical School di Inggris.
"Vitamin D dapat membantu menyingkirkan faktor pemicu penyakit Alzheimer," jelas Llewellyn seperti dilansir prevention.com. Dia mengatakan, informasi ini didasarkan pada penelitian laboratorium terhadap hewan.
Masih belum jelas apakah mekanisme yang sama bekerja pada manusia. Karena itu, Llewellyn mengatakan, terlalu dini untuk merekomendasikan konsumsi suplemen vitamin D.
Llewellyn menyarankan, agar kita memenuhi kebutuhan vitamin D dari sumber alami yaitu makanan dan beraktivitas di luar rumah secara teratur terutama di waktu pagi.
Ikan berminyak (seperti salmon) dan paparan sinar matahari adalah dua sumber alami vitamin D. Susu yang diperkaya vitamin D (atau susu kedelai) dan telur, adalah sumber vitamin D lainnya.
Menurut Harvard School of Public Health sekitar satu juta orang di dunia menderita kekurangan vitamin D.
Kekurangan vitamin D akan menyebabkan gejala-gejala tertentu. Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala berikut ini, sebaiknya minta kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui berapa kadar vitamin D yang perlu dipenuhi, saran Carole Beggarly, direktur GrassrootsHealth, badan nirlaba gerakan penyadaran fungsi vitamin D.
1. Keringat berlebihan
Sulit untuk mengetahui apakah bayi yang baru lahir kekurangan vitamin D, tapi dahi berkeringat adalah salah satu gejala pertama yang mencolok, kata Holick. Hal yang sama berlaku untuk orang dewasa.
Jadi, jika dahi basah, tapi tingkat aktivitas tetap stabil, suhu sekitar 37°C dan Anda berada dalam lingkungan bersuhu sedang. Karena itu, mungkin perlu mempertimbangkan tes vitamin D.
2. Merasa dan terlihat lelah
Otot yang kuat bukan hanya untuk olahraga, tapi juga perlu untuk aktivitas sehari-hari. Kekurangan vitamin D dapat membuat Anda merasa terlalu lelah, bahkan ketika Anda cukup tidur.
Asupan vitamin D dalam jumlah yang tepat akan membantu Anda mempertahankan kekuatan setiap serat otot, baik berusia muda atau tua.
Peneliti Harvard seperti dilansir studi Western Journal of Medicine, mengaitkan suplementasi vitamin D dengan peningkatan kontrol otot. Dalam enam bulan suplementasi, kelemahan otot dapat dihilangkan.
3. Patah tulang
Anda berhenti membangun massa tulang di sekitar usia 30. Kekurangan vitamin D dapat mempercepat atau memperburuk gejala osteoporosis, begitu menurut penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Fortifikasi, pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 1930-an untuk memberantas kekurangan vitamin D. "Sebab hampir tidak mungkin bagi siapa saja untuk memenuhi kebutuhan vitamin D melalui pola makan sehingga kita benar-benar membutuhkan bantuan dari tiga hal yaitu paparan sinar matahari, suplemen, dan makanan," kata Holick.
4. Nyeri kronis
Mereka yang didiagnosis dengan arthritis atau fibromyalgia, sebenarnya mungkin kekurangan tamin D. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan sendi dan otot terasa sakit. Jika ketidaknyamanan ini berlangsung beberapa minggu, tanyakan kepada dokter, mungkin Anda tidak cukup mendapat vitamin D. Cukup vitamin D dapat mencegah nyeri pasca olahraga dan meningkatkan kecepatan pemulihan otot.
5. Murung dan sedih
Diagnosis depresi sering kali sebenarnya terkait dengan kekurangan vitamin D. Vitamin D bekerja di daerah tempat hormon serotonin diproduksi. Sehingga, kekurangan vitamin ini dapat mempengaruhi mood. Serotonin adalah hormon yang mengatakan, bahwa mineral dapat bekerja di otak yang sama daerah- dan berdampak pada hormon yang sama, seperti serotonin-sebagai orang-orang yang mempengaruhi suasana hati. Serotonin adalah hormon yang menimbulkan perasaan bahagia. *
Komentar