Terpilih Aklamasi Jadi Ketua AMPI Bali, Anak Demer Bidik Kursi DPR Dapil NTB

Setelah terpilih jadi Ketua DPD AMPI Bali, putra fungsionaris DPP Golkar I Gede Sumarjaya Linggih ini selanjutnya bidik kursi DPR RI dari Golkar Dapil NTB. Musda AMPI Bali di Sanur, Minggu kemarin, dihadiri Ketua Umum DPP AMPI Dito Ariotedjo, anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali yang sekaligus Korwil Pemenangan Pemilu Bali-NTB-NTT DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota Bidang Pariwisata DPP Golkar Dewa Made Widiyasa Nida, Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry, dan Bupati Jembrana I Nengah Tamba ---selaku kepala daerah yang diusung Golkar di Pilkada Jembrana 2020. Selain itu, para mantan Ketua DPD AMPI Bali atau perwakilannya juga hadir untuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdiannya membesarkan organisasi underbow Partai Golkar ini.

Terpilihnya Agung Bagus Pratiksa Linggih yang akrab disapa Ajus secara aklamasi ini, sudah bisa dirasakan sepekan menjelang Musda AMPI Bali digelar. Pasalnya, dari 9 pemilik suara, yakni DPD AMPI Kabupaten/Kota se-Bali, semuanya mengarahkan dukungan kepada putra Demer ini. Saat Musda AMPI Bali yang dipimpin Muhammad Balyan (dari DPP AMPI) kemarin, Ajus tanpa pesaing dan maju sebagai calon tunggal.

Walhasil, hanya dalam hitungan menit, Ajus yang notabene Korwil Bali-NTB-NTT DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (MKGR) langsung dinyatakan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD AMPI Bali 2021-2026. Politisi muda Golkar ini menggantikan Ketua DPD AMPI Bali (demisioner) Putu Yuda Suparsana, politisi asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Dalam kepemimpinan DPD AMPI Bali 2021-2026, Ajus didampingi Sekretaris DPD AMPI Bali Dewa Gede Dwi Mahayana Putra Nida, putra dari anggota Departemen Pariwisata DPP Golkar Dewa Made Widiyasa Nida. Sedangkan jabatan Bendahara DPD AMPI Bali diduduki I Made Tomy Martana Putra, politisi muda Golkar yang saat ini menjabat Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Kuta Selatan, Badung. Selanjutnya, Ajus akan menyusun kepengurusan lengkap AMPI Bali 2021-2026 dalam waktu sebulan ke depan.

Kepada NusaBali, Ajus berjanji akan memaksimalkan peran AMPI Bali sebagai wadah pencetakan kader Golkar. Menurut politisi muda Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini, para generasi milenial akan direkrut memperkuat AMPI Bali.

"Kami akan memaksimalkan peran AMPI Bali sebagai wadah pencetakan kader-kader yang punya kualitas untuk memperkuat Partai Golkar," tegas Ajus seusai terpilih menjadi Ketua DPD AMPI Bali, Minggu kemarin.

Ajus menegaskan dirinya maju memimpin AMPI Bali, juga punya target politik dalam Pileg 2024 mendatang. Menurut Ajus, ada dua pilihan untuk berlaga di Pileg 2024: maju sebagai Calon DPD RI Dapil Bali atau Caleg DPR RI. "Nah, saya cenderung menyiapkan diri maju berebut kursi ke DPR RI melalui Golkar Dapil NTB," ujar alumni SMA Taruna Nusantara (Jogjakarta) dan Manchester Business School atau Manchester of University (Inggris Raya) ini.

Kenapa maju ke DPR RI Dapil NTB? Menurut Ajus, pilihan maju lewat Dapil NTB dilakukan karena ingin menguji kekuatan dan menunjukkan bahwa sebagai kader, selalu siap berlaga mendulang suara untuk kebesaran Golkar, kapan dan di mana saja. "Di NTB Golkar punya potensi besar juga. Jadi, saya target maju dari NTB dengan menggarap segmen suara para milenial," sergah pengusaha muda yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Gede Sumarjaya Linggih dan Ida Ayu Onik Mindawati (almarhum) ini.

Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry dalam pidato politiknya di Musda kemain, mengatakan AMPI adalah anak kandung Partai Golkar. "Siapa pun yang terpilih, kami akan dukung dan kasi kesempatan seluas-luasnya untuk berkiprah. Golkar ke depan harus mempersiapkan konsolidasi organisasi," tandas Sugawa Korry.

Sugawa Korry menyebutkan AMPI sebagai wadah penggodokan kader muda Golkar. "Saya minta kader AMPI bersama Partai Golkar bekerja menatap masa depan. AMPI bersama Golkar mewujudkan keseimbangan sosial politik agar berjalan seimbang di Bali. Kami tidak mau mengalahkan siapa pun, tapi keseimbangan yang memunculkan kontrol sosial politik. Sehingga, yang ada adalah adu gagasan dalam membangun Bali," terang politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar ini. *nat