Wisman Jangan Dibatasi 19 Negara
AHLI minta libur Nataru dimanfaatkan untuk dorong kedatangan wisman ke Bali
DENPASAR, NusaBali
Dewan Pimpinan Daerah Association of Hospitality Leaders Indonesia (DPD AHLI) Bali meminta Pemerintah membuka Bali bagi wisman dari semua negara di dunia. Apalagi jelang Nataru (Natal dan Tahun Baru). Tujuannya mendorong percepatan kedatangan wisman ke Bali, yang sampai saat ini masih nihil sejak open border Kamis (14/10).
Ketua DPD AHLI Bali Sang Putu Eka Pertama menyampaikan, dalam acara simakrama DPD AHLI Bali, Sabtu (6/11) malam di The ONE Legian Hotel di Kuta, Badung.
“Jangan hanya untuk 19 negara saja, tetapi buka normal sebagaimana sebelum pandemi Covid-19,” ucap Eka Pertama merujuk kebijakan Pemerintah tentang open border 14 Oktober lalu.
Artinya semua wisman bisa masuk ke Bali. Tidak sebatas wisman dari 19 negara saja. Asalkan prokes dan aturan tetap dijalankan. “Penerbangan buka semua, namun sistemya yang diubah,” ujar Eka Pertama yang juga GM The ONE Legian Hotel.
Kata dia tidak mungkin wisman dari suatu negara datang ke Bali, kalau tidak ada maskapai terbang ke Bali. Namun sistemnya yang harus diubah. Kalau wisman belum tervaksin, vaksinasi wisman bersangkutan di bandara. “ Itu dalam rangka proteksi,” tandasnya.
Menurutnya Nataru merupakan moment, dimana orang sudah lama tidak bepergian atau berwisata. Karena itu harus dimanfaatkan agar wisatawan baik wisdom maupun wisman datang ke Bali.
“Kita tidak boleh takut pada Covid-19, namun harus selalu waspada. Antara ekonomi dan kesehatan harus sama-sama jalan. Cash flom masuk, namun kesehatah harus tetap terjaga.” imbuhnya
Karena itulah terkait karantina, Eka Pertama mengatakan harus tetap ada. Hanya saja ada jikanya, yakni kepada wisman yang berdasarkan pemeriksaan kesehatan memang positif Covid -19. “ Namun kalau memang sudah negatif, mengapa harus dikarantina. Tak usah dikarantina.”
Sebagaimana diberitakan sejak Kamis 14 Oktober 2021, Pemerintah mengizinkan wisatawan asing dari 19 negara melakukan perjalanan ke Bali dan Kepulauan Riau. Ke -19 negara tersebut Bahrain, Cina, Hungria, India, Italia, Jepang, Korsel, Kuwait, Liechtentien. Norwegia, Prancis, UEA, Polandia, Portugal, Qatar, Selandia Baru, Spanyol dan Swedia. Pemilihan hanya 19 negara tersebut sesuai dengan standar Badan Kesehatan Duni (WHO) karena angka kasus terkonfirmasi Covid-19 pada level 1 dan 2 dan angka positivity rate yang rendah.
Simakrama DPD AHLI Bali dengan para pimpinan asosiasi pariwisata di Bali dilaksanakan setelah terbentuknya kepengurusan DPD AHLI Bali pada 15 Agustus dan pengukuhannya pada 27 September oleh DPP AHLI yang bertepatan dari Hari Pariwisata SeDunia.
DPD AHLI Bali kata Eka Pertama akan segera menyusun program kerja, baik program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dalam rencana kerja tersebut ada kolaborasi 4 pilar AHLI, yakni perhotelan, food and beverage, lembaga perguruan tinggi pariwisata dan biro perjalanan wisata atau travel agent.
“AHLI akan mensinergikan dan mengkolaborasikan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih program dari asosiasi empat pilar itu,” kata Eka Pertama.
Ketua Umum DPP AHLI I Ketut Swabawa mengapreasi DPD AHLI Bali yang telah melaksanakan program amanat DPP menyangkut program kerja 1 tahun ke depan. Program tersebut meliputi penguatan kelembagaan, manfaat dan keanggotaan dan persiapan Munas I pada September 2022. “AHLI harus hadir sebagai akselerator pemulihan, melakukan tindakan-tindakan percepatan pemulihan yang bersifat strategis dan holistik,” ujarnya tentang peran dan program AHLI pada pariwisata Bali pasca pandemi. Swabawa mengingatkansebagai akselerator, jangan sampai AHLI malah sebagai penonton.*K17
Ketua DPD AHLI Bali Sang Putu Eka Pertama menyampaikan, dalam acara simakrama DPD AHLI Bali, Sabtu (6/11) malam di The ONE Legian Hotel di Kuta, Badung.
“Jangan hanya untuk 19 negara saja, tetapi buka normal sebagaimana sebelum pandemi Covid-19,” ucap Eka Pertama merujuk kebijakan Pemerintah tentang open border 14 Oktober lalu.
Artinya semua wisman bisa masuk ke Bali. Tidak sebatas wisman dari 19 negara saja. Asalkan prokes dan aturan tetap dijalankan. “Penerbangan buka semua, namun sistemya yang diubah,” ujar Eka Pertama yang juga GM The ONE Legian Hotel.
Kata dia tidak mungkin wisman dari suatu negara datang ke Bali, kalau tidak ada maskapai terbang ke Bali. Namun sistemnya yang harus diubah. Kalau wisman belum tervaksin, vaksinasi wisman bersangkutan di bandara. “ Itu dalam rangka proteksi,” tandasnya.
Menurutnya Nataru merupakan moment, dimana orang sudah lama tidak bepergian atau berwisata. Karena itu harus dimanfaatkan agar wisatawan baik wisdom maupun wisman datang ke Bali.
“Kita tidak boleh takut pada Covid-19, namun harus selalu waspada. Antara ekonomi dan kesehatan harus sama-sama jalan. Cash flom masuk, namun kesehatah harus tetap terjaga.” imbuhnya
Karena itulah terkait karantina, Eka Pertama mengatakan harus tetap ada. Hanya saja ada jikanya, yakni kepada wisman yang berdasarkan pemeriksaan kesehatan memang positif Covid -19. “ Namun kalau memang sudah negatif, mengapa harus dikarantina. Tak usah dikarantina.”
Sebagaimana diberitakan sejak Kamis 14 Oktober 2021, Pemerintah mengizinkan wisatawan asing dari 19 negara melakukan perjalanan ke Bali dan Kepulauan Riau. Ke -19 negara tersebut Bahrain, Cina, Hungria, India, Italia, Jepang, Korsel, Kuwait, Liechtentien. Norwegia, Prancis, UEA, Polandia, Portugal, Qatar, Selandia Baru, Spanyol dan Swedia. Pemilihan hanya 19 negara tersebut sesuai dengan standar Badan Kesehatan Duni (WHO) karena angka kasus terkonfirmasi Covid-19 pada level 1 dan 2 dan angka positivity rate yang rendah.
Simakrama DPD AHLI Bali dengan para pimpinan asosiasi pariwisata di Bali dilaksanakan setelah terbentuknya kepengurusan DPD AHLI Bali pada 15 Agustus dan pengukuhannya pada 27 September oleh DPP AHLI yang bertepatan dari Hari Pariwisata SeDunia.
DPD AHLI Bali kata Eka Pertama akan segera menyusun program kerja, baik program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dalam rencana kerja tersebut ada kolaborasi 4 pilar AHLI, yakni perhotelan, food and beverage, lembaga perguruan tinggi pariwisata dan biro perjalanan wisata atau travel agent.
“AHLI akan mensinergikan dan mengkolaborasikan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih program dari asosiasi empat pilar itu,” kata Eka Pertama.
Ketua Umum DPP AHLI I Ketut Swabawa mengapreasi DPD AHLI Bali yang telah melaksanakan program amanat DPP menyangkut program kerja 1 tahun ke depan. Program tersebut meliputi penguatan kelembagaan, manfaat dan keanggotaan dan persiapan Munas I pada September 2022. “AHLI harus hadir sebagai akselerator pemulihan, melakukan tindakan-tindakan percepatan pemulihan yang bersifat strategis dan holistik,” ujarnya tentang peran dan program AHLI pada pariwisata Bali pasca pandemi. Swabawa mengingatkansebagai akselerator, jangan sampai AHLI malah sebagai penonton.*K17
Komentar