Akasia Tumbang di Belong, Lalin Macet 5 Km
Sementara di wilayah Kabupaten Bangli tercatat lima titik bencana pohon tumbang dan tanah longsor.
AMLAPURA, NusaBali
Pohon akasia yang tumbang di Bukit Sanghyang Ambu, Banjar Belong, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem pada Rabu (1/2) sekitar pukul 12.30 Wita, memicu kemacetan sepanjang sekitar 5 kilometer dari Desa Bugbug hingga Objek Wisata Candidasa. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem sempat kesulitan mengevakuasi pohon akasia tersebut karena nyangkut di tebing, di atas jalan raya yang padat kendaraan.
Kebetulan ada mobil crane DK 9300 AZ melintas, BPBD minta bantuan untuk menarik pohon akasia yang nyangkut itu, sehingga antrean kembali terurai, sekitar pukul 15.00 Wita.
Petugas BPBD dikoordinasikan Kepala Pelaksana Ida Bagus Ketut Arimbawa, mulanya kesulitan melakukan penanganan sehubungan BPBD tidak memiliki mobil crane. “Kalau saja tidak ada mobil crane melintas, petugas kesulitan melakukan penanganan,” kata IB Arimbawa.
Salah seorang pengendara, I Putu Arnawa, mengaku terjebak macet selama tiga jam. Dia hendak ke Denpasar. “Ya, saya lihat ada penanganan pohon tumbang, terjebak macet,” katanya.
Sementara itu, di wilayah Kabupaten Bangli setidaknya ada 5 titik lokasi bencana pohon tumbang dan tanah longsor, dalam dua hari terakhir, Selasa (31/1) dan Rabu (1/2). Kelima lokasi kejadian tersebut yakni di jalan jurusan Tembuku – Karangasem, di Dusun Manik Aji, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku. Pohon yang tumbang adalah bunut dan kelapa, yang sempat menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
Tiga lokasi kejadian lainnya di Kecamatan Kintamani. Masing-masing di jalan raya Desa Suter Kintamani menuju Besakih, terus di kawasan hutan Geopark Batur, dan di Pura Pucak Sari kawasan Tanah Gambir Desa Pakraman Satra. Di jalan raya Suter menuju Besakih dan di kawasan hutan Geopark Batur kejadianya pohon tumbang. Sedang di Pura Pucak Sari di kawasan Tanah Gambir Satra, kejadian tanah longsor. Yang terakhir ini longsornya senderan penguat dinding pura, sepanjang sekitar 30 meter dengan ketinggian sekitar 40 meter.Warga khawatir dengan ancaman longsor susulan mengingat kondisi cuaca hujan dan angin kencang masih berlangsung.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli menyatakan untuk sementara telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menangani kejadian pohon tumbang dan longsor. Penanganan dilakukan di antaranya dengan memotong kemudian mengevakuasi dari lokasi sehingga tak menghalangi lalu lintas. Namun ada juga yang dikoordinasikan dengan meminta bantuan alat berat dari instansi terkait. “Semua dikoordinasikan, seperti dengan Polsek, BKSD (untuk kawasan hutan di Kintamani), dan teman-teman OPD dan instansi lain,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa, Rabu kemarin. Namun Agus Sutapa menyatakan tidak tertutup ada kemungkinan lokasi kejadian dampak hujan lebat dan angin kencang yang belum terdata atau mungkin belum dilaporkan. “Imbauan kami tetap, warga agar waspada dan berhati-hati,” ucapnya. Alasannya, kondisi cuaca buruk diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Februari. “Itu berdasar koordinasi dengan BMKG,” kata Agus Sutapa. * k16, k17
Kebetulan ada mobil crane DK 9300 AZ melintas, BPBD minta bantuan untuk menarik pohon akasia yang nyangkut itu, sehingga antrean kembali terurai, sekitar pukul 15.00 Wita.
Petugas BPBD dikoordinasikan Kepala Pelaksana Ida Bagus Ketut Arimbawa, mulanya kesulitan melakukan penanganan sehubungan BPBD tidak memiliki mobil crane. “Kalau saja tidak ada mobil crane melintas, petugas kesulitan melakukan penanganan,” kata IB Arimbawa.
Salah seorang pengendara, I Putu Arnawa, mengaku terjebak macet selama tiga jam. Dia hendak ke Denpasar. “Ya, saya lihat ada penanganan pohon tumbang, terjebak macet,” katanya.
Sementara itu, di wilayah Kabupaten Bangli setidaknya ada 5 titik lokasi bencana pohon tumbang dan tanah longsor, dalam dua hari terakhir, Selasa (31/1) dan Rabu (1/2). Kelima lokasi kejadian tersebut yakni di jalan jurusan Tembuku – Karangasem, di Dusun Manik Aji, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku. Pohon yang tumbang adalah bunut dan kelapa, yang sempat menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
Tiga lokasi kejadian lainnya di Kecamatan Kintamani. Masing-masing di jalan raya Desa Suter Kintamani menuju Besakih, terus di kawasan hutan Geopark Batur, dan di Pura Pucak Sari kawasan Tanah Gambir Desa Pakraman Satra. Di jalan raya Suter menuju Besakih dan di kawasan hutan Geopark Batur kejadianya pohon tumbang. Sedang di Pura Pucak Sari di kawasan Tanah Gambir Satra, kejadian tanah longsor. Yang terakhir ini longsornya senderan penguat dinding pura, sepanjang sekitar 30 meter dengan ketinggian sekitar 40 meter.Warga khawatir dengan ancaman longsor susulan mengingat kondisi cuaca hujan dan angin kencang masih berlangsung.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli menyatakan untuk sementara telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menangani kejadian pohon tumbang dan longsor. Penanganan dilakukan di antaranya dengan memotong kemudian mengevakuasi dari lokasi sehingga tak menghalangi lalu lintas. Namun ada juga yang dikoordinasikan dengan meminta bantuan alat berat dari instansi terkait. “Semua dikoordinasikan, seperti dengan Polsek, BKSD (untuk kawasan hutan di Kintamani), dan teman-teman OPD dan instansi lain,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa, Rabu kemarin. Namun Agus Sutapa menyatakan tidak tertutup ada kemungkinan lokasi kejadian dampak hujan lebat dan angin kencang yang belum terdata atau mungkin belum dilaporkan. “Imbauan kami tetap, warga agar waspada dan berhati-hati,” ucapnya. Alasannya, kondisi cuaca buruk diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Februari. “Itu berdasar koordinasi dengan BMKG,” kata Agus Sutapa. * k16, k17
1
Komentar