nusabali

Volume Sampah Saat Galungan Diprediksi Meningkat 30 Persen

  • www.nusabali.com-volume-sampah-saat-galungan-diprediksi-meningkat-30-persen

DENPASAR, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar memprediksi akan ada peningkatan volume sampah di Kota Denpasar saat hari raya Galungan yang jatuh pada Buda Kliwon Dungulan, Rabu (10/11).

Kenaikan volume sampah diprediksi sebanyak 20 persen hingga 30 persen dari volume sampah harian. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas LHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna saat dihubungi, Senin (8/11). Adi Wiguna mengatakan, peningkatan volume sampah ini terjadi didominasi oleh sampah sisa upakara seperti canang. Sementara saat ini, volume sampah harian di Kota Denpasar mencapai 800 ton.

Saat Galungan nanti, Adi Wiguna memprediksi akan ada peningkatan sebanyak 160 ton hingga 240 ton. “Dari prediksi kami saat Galungan volume sampah harian di Denpasar berkisar antara 960 ton hingga 1.040 ton itu karena penambahan sampah upakara yang dihasilkan saat Galungan,” katanya.

Terkait penanganan peningkatan volume sampah ini, Wiguna mengaku tidak ada pengaturan khusus untuk petugas kebersihan. Semua kendaraan pengangkutan sampah juga beroperasi seperti hari biasa. “Petugas kebersihan tetap bekerja seperti biasa sesuai dengan jadwalnya. Kami di Denpasar ada dua shift, sehingga tidak ada pengaturan khusus. Beda dengan Nyepi kami memang ada pengaturan khusus karena atensi bangkai ogoh-ogoh,” ungkapnya.

Selain itu, untuk pengangkutan sampah ini, juga dilakukan oleh masing-masing desa/kelurahan dengan sistem swakelola. Nantinya, petugas dari pihak desa/kelurahan dengan armadanya langsung membawa sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) maupun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung.

Jika pengangkutan dilakukan menggunakan motor cikar atau moci, sampah bisa dibawa ke TPS. Setelah di TPS akan diangkut oleh petugas Dinas LHK ke TPA. “Jika mereka menggunakan kendaraan roda empat atau lebih bisa langsung dibawa ke TPA oleh petugas dari desa/kelurahan,” imbuhnya.

Selain itu, untuk mengurangi masuknya sampah ke TPS maupun TPA, pihaknya mengimbau agar warga bisa melakukan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Di mana sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik seperti gelas plastik maupun kaleng bekas bisa ditabung di bank sampah masing-masing wilayah. *mis

Komentar