Tolak ke RS, Petani Pilih Gantung Diri
NEGARA, NusaBali
Seorang warga Banjar Pangkung Apit, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, I Nengah Suwendra, 59, ditemukan tewas gantung diri di kebun belakang rumahnya, Kamis (11/11) subuh.
Tindakan nekat ulah pati (bunuh diri) ini, diduga lantan korban depresi atas penyakit tipes dan asam lambung yang tidak kunjung sembuh selama bertahun-tahun.
Jenazah korban tersebut, pertamakali ditemukan istri korban, Ni Nengah Nambrug, 57, pada sekitar pukul 05.30 Wita. Saat itu, Nambrug yang sedang membuang sampah di belakang rumahnya, kaget melihat suaminya sudah tegantung pada dahan salah satu pohon kakao di kebun belakang rumah. Melihat hal tersebut, Nambrug yang secara spontan menangis histeris berusaha meminta tolong kepada sejumlah warga sekitar untuk mengecek kondisi korban.
Namun saat dicek warga, korban yang tergantung dengan seutas tali tambang plastik itu dipastikan sudah meninggal dunia. Kejadian itu pun kemudian dilaporkan kepada Kepala Kewilayahan (Kelian Banjar) setempat, I Putu Kamar Merta Danta yang juga langsung ke lokasi. Atas permintaan keluarga, jenazah korban langsung diturunkan. Kejadian itu pun lanjut dilaporkan kepada Bhabinkamtibmas desa setmpat yang kemudian melapor ke Polsek Mendoyo dan diteruskan ke Polres Jembrana.
Dari olah TKP yang dilakukan Tim Inafis Satreskrim Polres Jembrana dan pemeriksanan jenazah yang dilakukan salah satu dokter dari Puskesmas Mendoyo I, peristiwa itu dipastikan gantung diri. Tidak ditemuakan tanda-tanda kekerasan berupa lebam ataupun pendapatan pada tubuh korban. Hanya ditemukan beberapa tanda sepeti bekas jeratan pada leher, keluar kotoran dari anus dan keluar sperma dari kelamin yang memperkuat tanda korban gantung diri
Kapolsek Mendoyo Kompol I Made Karsa mengatakan, dari pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan telah mengiklaskan kejadian tersebut sebagai musibah. Seusai keterangan pihak keluarga, korban sendiri memiliki riwayat penyakit tipes dan asam lambung yang telah dideritanya sejak hampir 18 tahun lalu. Penyakitnya itu pun sering kambuh dan tiak kunjung sembuh meski sudah berusaha diobati.
Sehari sebelum ditemukan tewas gantung diri atau pada Rabu (10/10) sekitar pukul 19.00 Wita, korban pun sempat mengeluhkan sakit kepala kepada istrinya. Saat itu, istrinya semapt ingin membawa korban ke rumah sakit. Tetapi korban menolak. Korban yang tidur di kamar terpisah dengan istrinya itu, sudah sempat dilihat tidur di kamarnya pada sekitar pukul 21.00 Wita. "Terlahir di lihat sudah tidur. Terus tadi (kemarin, red) sekitar pukul 05.30 Wita, istrinya mau buang sampah dan melihat suaminya sudah tergantung," ucap Kompol Karsa. *ode
Komentar