Selangkah Lagi, Raka Sandi Tembus Kursi KPU RI
Lolos seleksi bersama 13 kandidat lainnya termasuk 5 incumbent, Dewa Kade Wiarsa Raka Raka Sandi yakin tembus ke pusat
Lolos ke Tahap Uji Kelayakan Bersama 13 Kandidat Lainnya
JAKARTA, NusaBali
Selangkah lagi, Ketua KPU Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi akan tembus kursi Komisioner KPU RI 2017-2022. Pasalnya, Raka Sandi masuk dalam daftar 14 nama kandidat yang diloloskan Panitia Seleksi (Pansel) ke tahap fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Komisi II DPR RI. Namanya pun sudah diserahkan ke Presiden Jokowi, Rabu (1/2).
Raka Sandi dinyatakan lolos ke tahap fit and proper test di Komisi II DPR RI bersama 13 kandidat lainnya, masing-masing Amus Atkana, Ilham Saputra, Evi Novida Ginting Manik, Ferry Kurnia Rizkiansyah, Ida Budhiati, Wahyu Setiawan, Sri Budi Eko Wardani, Pramono Ubaid Tanhowi, Yessy T Momongan, Hasyim As’yari, Arief Budiman, Viryan, dan Sigit Pamungkas.
"Kami baru saja menyerahkan nama-nama yang lolos seleksi kepada Presiden. Selain 14 calon Komisioner KPU RI, juga lolos seleksi 10 calon anggota Bawaslu RI. Khusus untuk calon Komisioner KPU, terdapat nama Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi," ungkap Wakil Ketua Tim Seleksi Calon Komisioner KPU RI, Ramlan Surbakti, saat dikonfirmasi NusaBali di Jakarta, Rabu kemarin.
Menurut Ramlan, Raka Sandi cs dinyatakan lolos seleksi dan maju ke tahap fit and proper test, karena dari serangkaian seleksi yang dilakukan, memiliki nilai paling bagus di antara para kandidat lainnya. Selain itu, mereka juga dianggap punya independensi dan integritas, kompoten dalam tata kelola Pemilu, memiliki jiwa kepemimpinan, dan sehat.
Ramlan menyebutkan, daftar nama 14 calon Komisioner KPU RI dan 10 calon anggota Bawaslu RI ini telah diseragkan kepada Presiden Jokowi, Rabu kemarin. "Saat penyerahan nama-nama tadi, Presiden menyatakan terimakasih kepada Timsel. Nama-nama itu akan segera diserahkan Presiden ke DPR RI untuk uji kelayakan dan kepatutan," papar Ramlan.
Dipaparkan Ramlan, kandidat yang lolos seleksi calon Komisioner KPU RI dan Bawaslu RI kali ini merata dari wilayah Indonesia barat, tengah, dan timur. Ini berbeda dengan 5 tahun sebelumnya, yang didominasi kandidat dari Indonesia bagian barat.
Dari sisi profesi pun, kata Ramlan, yang lolos seleksi kali ini cukup beragam. Mereka tidak hanya berasal dari kalangan anggota KPU RI dan Bawaslu RI maupu tingkap Provinsi dan Kabupaten/Kota saja. Tapi, banyak juga dari kalangan profesional seperti dosen.
Dari 14 kandidat yang lolos seleksi calon Komisioner KPU RI inji, kata Ramlan, nantinya akan dipilih 7 orang sebagai Komisioner KPU RI 2017-2022. Sedangkan dari 10 kandidat yang lolos seleksi calon Bawaslu RI, nantinya akan dipilih sebanyak 5 orang. "Semoga DPR RI memilih calon terbaik dari yang terbaik, karena Pemilu 2019 nanti akan digeler serentak (Pileg sekaligus Pilpres)," harap Ramlan.
Sementara itu, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi mengakui dirinya sudah lolos seleksi calon Komisioner KPU RI. Selanjutnya, dia akan bertarung lagi dalam fit and proper test di Komisi II DPR RI. Artinya, tinggal selangkah lagi bagi tokoh asal Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini untuk memastikan tembus kursi KPU RI 2017-2022.
“Ya, astungkara saya loloske tahap uji kelayakan dan kepatutan di Komisi II DPR RI. Sekarang menunggu surat panggilan uji kelayakan di DPR RI,” ujar Raka Sandi di Jakarta, Rabu kemarin.
Raka Sandi mengatakan, yang menentukan dalam seleksi di Pansel adalah seleksi tahap III yang berisi materi dinamika kelompok, test kesehatan lanjutan, dan waaara oleh tim yang dipimpin Prof Dr Saldi Isra. “Wawancara Pansel ini melibatkan penggiat Pemilu juga. Jadi, wawancara ini lumayan berat,” ujar alumnus UGM Jogjakarta ini.
Raka Sandi mengakui tarung berat di Komisi II DPR RI nanti harus dilalui, jika ingin wujudkan mimpi tembus kursi KPU RI. Sebab, yang dihadapi nanti adalah para pesaing kelas berat dan beberapa di antaranya incumbent, seperti Ida Budhiati, Arief Budiman, Sigit Pamungkas, Ferry Kurnia Rizkyansyah, dan Hasyim As’yari.
Menurut Raka Sandi, uji kelayakan di Komisi II DPR RI menjadi pertarungan sengit, karena sudah masuk ranah tarung politik. Artinya, sedikit tidaknya kekuatan dukungan politik atau cantelan di partai politik dibutuhkan kandidat untuk bisa lolos ke kursi KPU RI.
Sebagai kandidat, Raka Sandi akan berupaya menunjukan kemampuan terbaik, untuk dijadikan pertimbangan bisa mengabdi kepada negara selaku penyelenggara Pemilu (KPU RI). “Pokoknya, saya akan menunjukkan kemampuan yang terbaik. Sebagai calon, hanya itu saja yang bisa saya sampaikan,” katanya.
Bermodal sebagai Komisioner KPU Bali dua kali periode, Raka Sandi merasa yakin bisa lolos ke kursi KPU RI. "Saya optimis lolos. Mengenai seleksi selanjutnya, saya serahkan kepada mekanisme yang ada, begitu pula dengan penilaiannya. Semoga saya mendapat kesempatan dan kepercayaan untuk memberikan kontribusi dalam pemilu ke depan," tandas Raka Sandi.
Raka Sandi akan menyiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi uji kelayakan dan kepatutan di Komisi II DPR RI. Termasuk menyiapkan materi yang akan disampaikan saat fit and proper test, seperti visi misi, lalu kontribusi apa yang bakal dia berikan untuk menyukseskan jalannya Pemilu. "Visi dan misi saya adalah membuat KPU agar menjadi lembaga yang betul-betul mandiri, berintegritas, dan kredibel," tegas Raka Sandi.
Sedangkan kontribusi yang dia berikan untuk menyukseskan Pemilu adalah mempe-rtahankan hal-hal positif yang telah dilakukan oleh Komisioner KPU RI periode sebelumnya. Selain itu, juga kerja keras dan melakukan konsolidasi dengan sejumlah lembaga, karena dinamika penyelenggaraan Pemilu nanti sangat tinggi. Juga me-mperhatikan SDM dan regulasi untuk penyelenggaraan Pemilu ke depan.
Raka Sandi sendiri awalnya ikut berproses dalam seleksi calon KPU RI di Pansel bersama 4 kandidat asal Bali lainnya. Mereka masing-masing Ketut Udi Prayudi (mantan Komisioner KPU Bali), I Ketut Rudia (kini Ketua Bawaslu Bali), I Gede Jhon Darmawan (kini Ketua KPU Kota Denpasar), dan I Wayan Nuada (tokoh masyarakat yang mantan anggota DPRD Badung). Dari mereka ini, hanya Raka Sandi yang lolos seleksi. * k22,nat
1
Komentar