Bupati Berencana Buka Pasar Senggol di Terminal Negara
NEGARA, NusaBali
Keberadaan Terminal Negara di Jalan Denpasar–Gilimanuk, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, rencananya juga akan dimanfaatkan sebagai area pasar senggol atau pasar malam hari.
Rencananya, di pasar senggol di Terminal Negara itu juga akan diberikan tempat khusus untuk warung makan babi guling yang belum ada di pasar-pasar senggol di Jembrana.
Rencana tersebut diungkapkan Bupati Jembrana I Nengah Tamba, saat bertemu sejumlah awak media beberapa waktu lalu. Bupati Tamba mengatakan, daripada dibiarkan sepi dan terbengkalai, dirinya ingin terminal yang baru dimanfaatkan untuk tempat parkir truk itu, menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat. “Nanti kita buat pasar senggol di sana. Khususnya kita juga akan berikan tempat untuk membuka warung babi guling malam. Selama ini kan belum ada itu,” ujar Bupati Tamba.
Bupati Tamba menjelaskan, dalam rencana membuka pasar senggol di Terminal Negara itu dirinya berencana memberikan jatah kepada sejumlah pihak yang diizinkan mengatur pedagang yang diperbolehkan berjualan di lokasi. Di antaranya seperti pihak desa adat setempat dan pelaku UMKM dari kalangan pemuda. “Nanti dari desa adat khusus menyediakan untuk pedagang babi guling. Terus nanti kita juga mau di sana ada angkringan-angkringan yang dibuka anak-anak muda termasuk UMKM kreatif lainnya,” imbuh Bupati Tamba.
Di samping menghidupkan UMKM, Bupati Tamba mengatakan, rencana membuka pasar senggol di Terminal Negara itu juga mengantisipasi penyalahgunaan tempat untuk hal-hal yang tidak diinginkan. “Itu sekarang kan cuma jadi tempat parkir truk. Daripada sepi dan terbengkalai, ya kita hidupkan suasana di sana. Ini juga sangat potensi untuk mewadahi UMKM-UMKM,” ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Untuk diketahui, Terminal Negara yang juga lebih dikenal warga dengan sebutan Terminal Kaliakah (karena berada di dekat tugu Desa Kaliakah), diresmikan pada Januari 2020 lalu. Terminal ini direncanakan menjadi relokasi Terminal Negara yang berada di belakang Pasar Umum Negara. Di belakang bangunan utama terminal yang baru itu, juga disediakan areal terminal kargo untuk tempat parkir truk.
Namun selama ini, upaya merelokasi para sopir angkutan umum ke terminal yang baru itu, belum berjalan maksimal. Para sopir angkutan umum lebih memilih bertahan di terminal lama karena pertimbangan sepinya penumpang di terminal baru itu. Sementara untuk areal terminal kargo di belakang bangunan utama terminal yang baru itu, sudah cukup maksimal dimanfaatkan. *ode
Komentar