nusabali

Buka Isolasi Banjar Temukus, BPBD Kerahkan 2 Alat Berat

Kini Tersisa 27 KK Masih Terisolir

  • www.nusabali.com-buka-isolasi-banjar-temukus-bpbd-kerahkan-2-alat-berat

AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 27 kepala keluarga (KK) atau 372 jiwa warga Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem hingga, Sabtu (13/11) masih terisolir pasca longsor yang menerjang akses jalan penghubung desa.

Warga terisolir sejak Hari Raya Galungan pada Buda Kliwon Dungulan, Rabu (10/11) lalu. Dari 17 titik longsor di sepanjang jalur Banjar Temukus, sementara baru tertangani 7 titik longsor menggunakan dua alat berat. Evakuasi material longsor dan pembukaan akses jalan ditarget baru rampung pada, Rabu (17/11) nanti.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah mengatakan pihaknya sudah mendatangkan dua alat berat, berupa satu unit ekskavator dari Dinas PUPR Karangasem dan satu loader milik rekanan BPBD Karangasem. Dari 17 titik longsor yang menutup jalan raya jalur Banjar Kiduling Kreteg, Desa Besakih, menuju ke arah utara Banjar Temukus, Desa Besakih, penanganan hari pertama gunakan dua alat berat baru menuntaskan 7 titik, tinggal 10 titik lagi yang belum tertangani.

Sementara 27 KK warga Banjar Temukus hingga kemarin belum bisa keluar perkampungan dan sebaliknya warga dari luar juga belum bisa masuk perkampungan. Maklum saja, jalur tersebut merupakan satu-satunya akses jalan. Lokasi perkampungan di ujung jalan raya paling utara, sedangkan longsor terjadi di selatan pemukiman. Sebelumnya saat penanganan belum dilakukan maksimal sebanyak 66 KK terdiri atas 910 jiwa warga Banjar Temukus yang terisolir akibat longsor.

Saat melakukan penanganan, Plt Kalak BPBD Siki Ngurah didampingi Sekretaris BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kasi Tanggap Darurat dan Evakuasi BPBD I Putu Eka Putra Tirtana, Camat Rendang I Wayan Mastra, Kasi Tramtib Camat Rendang I Wayan Mustika, Perbekel Besakih I Wayan Benya, Bendesa Adat Temukus I Nengah Sindia, anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) Desa Besakih Serda I Nengah Bagiarta, dan puluhan warga turut membantu bergotong-royong membersihkan material. Warga terlihat menggunakan sekop dan cangkul.

Nyoman Siki Ngurah yang juga Kadis Pemadam Kebakaran Karangasem ini juga meminta bantuan Bendesa Adat Temukus I Nengah Sindia, agar selama penanganan dimohonkan agar tidak sampai turun hujan. Tujuannya agar tidak terjadi longsor susulan. Bendesa Adat Temukus Nengah Sindia selama ini dikenal sebagai pawang hujan.

"Ini upaya niskala, sebab kami khawatir turun hujan. Sebelumnya sempat melakukan penanganan secara manual, namun diguyur hujan lebat sehingga membuat makin sulit evakuasi material longsor. Makanya mohon bantuan agar selama penanganan tidak turun hujan melalui pawang hujan," jelas Siki Ngurah.

Saat melakukan penanganan di setiap titik longsor kata Siki Ngurah, sekaligus badan jalan dilebarkan. Hal itu dilakukan guna memudahkan akses warga. Upaya itu juga telah dapat persetujuan pemilik lahan. Sementara Bendesa Adat Temukus, Nengah Sindia mengatakan dirinya berupaya membantu agar penanganan evakuasi material longsor berjalan lancar. "Ya, sama-sama, kami bantu secara niskala agar kerja pemerintah secara teknis jadi lancar," jelas Sindia.

Di samping itu kata Sindia, dirinya sangat berkepentingan agar akses jalan kembali normal. "Sebab pada rahina Purnama Kaenem nanti ada upacara Usaba di Pura Dalem pada Sukra Wage Kuningan, Jumat (19/11) nanti agar pangayah tidak terhambat beraktivitas," tambah Sindia. Sedangkan Camat Rendang I Wayan Mastra mengapresiasi antusiasme warga Banjar Temukus, turut gotong royong mengevakuasi material longsor yang dikoordinasikan Bendesa Adat I Nengah Sindia.

"Sebelumnya tercatat beberapa kali terjadi longsor, warga Banjar Temukus, selalu antusias gotong royong mengevakuasi material longsor," kata Mastra.

Mulanya satu titik longsor yang menutup akses jalan terjadi bertepatan pada Galungan, Rabu (10/11) pukul 20.00 Wita, Sejak itu warga terisolir. Saat penanganan dilakukan BPBD bersama warga secara manual, Kamis (11/11) kembali menyusul terjadi 5 titik longsor menutupi jalan raya. Selanjutnya, Jumat (12/11) kembali terjadi longsor di 12 titik, sehingga total ada 17 titik longsor. Bukan hanya longsor, ada badan jalan juga ambles (longsor ke jurang).  

Lokasi Banjar Temukus terletak di utara Pura Besakih, jalur dari Pura Kiduling Kreteg Besakih, Banjar Kiduling Kreteg, Desa Besakih menuju Banjar Temukus sejauh 5,6 kilometer. Selama ini jalur ini memang rawan longsor, struktur tanah labil, jalan berbatasan antara jurang dan tebing merupakan perkampungan paling atas di wilayah Desa Besakih.

Bencana longsor kali ini merupakan yang terparah sejak beberapa kali terjadi longsor di jalur tersebut. Sebelumnya hanya terjadi di dua hingga tiga titik longsor, kali ini di 17 titik longsor.

Sehingga tercatat sejak Galungan, warga Banjar Temukus terisolir. Warga hanya bisa melakukan persembahyangan ke Pura Tunggul Besi di utara perkampungan Banjar Temukus, sedangkan untuk melakukan persembahyangan ke Pura Besakih belum bisa, karena warga masih terjebak longsor.

Seperti diberitakan sebelumnya sebanyak 66 kepala keluarga (KK) berjumlah 910 jiwa di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem terisolasi menyusul terjadinya longsor di 5 titik akibat hujan lebat, Rabu (10/11) sore hingga Kamis (11/11) siang. Warga setempat tidak bisa beraktivitas, karena akses jalan dengan lebar 6 meter sepenuhnya tertutup material longsor. Titik longsor susulan pun terus terjadi hingga, Jumat (12/11) sehingga menjadi 17 titik longsor. Sebelumnya pihak BPBD dan warga setempat berupaya membersihkan material longsor yang menutup badan jalan dengan cara manual menggunakan sekop dan cangkul. Namun upaya tersebut sangat lamban, sehingga BPBD Karangasem kemudian mendatang dua alat berat ke lokasi, Sabtu kemarin. *k16

Komentar