nusabali

Cok Rat Ucapkan Rasa Syukur dan Terima Kasih

  • www.nusabali.com-cok-rat-ucapkan-rasa-syukur-dan-terima-kasih

Geguritan Purwa Sanghara menyemarakkan acara syukuran atas anugerah gelar Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Made Agung, di Jaba Pura Pedharman Agung Satria Jalan Veteran No 62 Denpasar, Sabtu (5/12) malam. 

Sebagai acara hiburan, ditampilkan Geguritan Purwa Sanghara karya almarhum, pementasan Legong Tridatu, serta Barong Rwa Bhineda. 
Selain dikenal sebagai raja, almarhum I Gusti Ngurah Made Agung yang gugur saat memimpin Perang Puputan Badung, 20 September 1906, memang juga dikenal menjadi sastrawan.

I Gusti Ngurah Made Agung sendiri secara resmi dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional, 4 November 2015 lalu. Penobatannya sebagai Pahlawan Nasional dituangkan melalui Keppres Nomor 116/TK/Tahun 2015 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, 4 November 2015. 

Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada I Gusti Ngurah Made Agung dan 4 tokoh lainnya dilaksanakan di Istana Negara Jakarta, 5 November 2015. Khusus untuk I Gusti Ngurah Made Agung, ahli waris yang menerima pemberian gelarnya dari Presiden Jokowi adalah AA Ngurah Oka Ratmadi ali-as Cok Rat, politisi sepuh PDIP dari Puri Satria Denpasar yang juga anggota DPD RI Dapil Bali.

I Gusti Ngurah Made Agung merupakan tokoh dari Bali kelima yang sandang gelar Pahlawan Nasional. Empat tokoh yang sebelumnya telah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional adalah Mr I Goseti Ketut Pudja (mantan Gubernur Sunda Kecil asal Buleleng, dikukuhhkan tahun 2011), Kolonel TNI (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai (asal Puri Carangsari, Kecamatan Petang, Badung), I Gusti Ketut Jelantik (dari Karangasem), dan Dr Anak Agung Gede Agung (asal Puri Agung Gianyar). 

Ketika gugur di medan perang Puputan Badung, 20 September 1906, I Gusti Ngurah Made Agung baru berusia 30 tahun. Saat gugur, almarhum juga masih berstatus lajang alias belum menikah. Dia gugur karena pemimpin langsung pasukan Kerajaaan Badung untuk menghadapi agresi militer Belanda yang saat itu mendarat di Pabean Sanur, Denpasar Selatan. I Gusti Ngurah Made Agung yang gugur melawan tentara Belanda dalam perang Puputan Badung, kemudian dijuluki sebagai Cokorda Mantuk Ring Rana (Raja Wafat dalam Perang). 7 nv

Komentar