Bali Optimistis Didatangi 15 Ribu Turis Per Hari
Jelang Libur Nataru
DENPASAR, NusaBali
Dinas Pariwisata Bali optimistis jumlah turis lokal atau wisatawan domestik yang datang tembus 15 ribu per hari jelang liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengungkapkan saat ini turis lokal yang datang ke Pulau Dewata masih bervariasi di level 6.000-8.000 per hari. "Mudah-mudahan sampai 15 ribu kalau saya sih optimis, tapi realistis. Memang, Bali ini sudah lama (wisatawan) dari luar Bali pinginnya ke Bali. Waktu PCR yang membuat mereka mengurungkan diri. Sekarang sudah antigen lagi, mudah-mudahan tidak ada perubahan," imbuh dia seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (17/11).
Menurut Tjok, saat ini wisatawan domestik yang datang ke Bali telah memperhatikan tempat-tempat wisata yang sudah menerapkan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) karena mereka ingin saat liburan lebih aman.
"Wisatawan yang ke Bali adalah wisatawan yang menerapkan protokol kesehatan. Mereka ingin merasa aman. Kalau sudah CHSE dengan protokol kesehatan ketat, biasanya wisatawan datang ke tempat itu. Sekarang, protokol kesehatan dan CHSE itu modal kita," ungkap dia.
Ia juga menyebut jelang Nataru yang paling disiapkan dan dimonitor adalah kesiapan CHSE di tempat-tempat wisata.
"Kalau kita, persiapannya memonitor lagi pelaksanaan CHSE itu saja. Karena itu bagian awal kekuatan kita dalam menerima wisatawan baik itu domestik maupun mancanegara," katanya.
"Harapannya kami agar (wisatawan domestik yang datang ke Bali), pertama, kami berharap lebih lama tinggal di Bali, dengan tetap ikuti protokol kesehatan dan kalau bisa mengunjungi tempat-tempat yang sudah ada CHSE-nya. Sehingga, wisatawan aman dan kita juga aman," tandasnya.
Meski libur Nataru merupakan momen yang tepat untuk menerima kedatangan wisatawan mancanegara, tetapi Pemerintah Provinsi Bali berencana tetap membatasi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata. Langkah tersebut bertujuan mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di Pulau Dewata pada periode tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali tengah menyusun strategi untuk mencegah lonjakan kunjungan wisman yang berisiko meningkatkan penularan Covid-19. Salah satunya adalah membatasi kunjungan wisman maksimal 1.500 orang per hari pada periode libur Natal dan tahun baru.
"Itu salah satu antisipasi untuk mencegah gelombang ketiga penyebaran Covid-19 di Bali," ujarnya, dikutip dari Antara, Selasa (16/11).
Tidak hanya itu, pengetatan juga rencananya akan diberlakukan di 94 tempat wisata yang ada di sembilan kabupaten. Tempat wisata tersebut sudah bersertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability).
"Memperketat CHSE di obyek wisata, dimulai dari pintu masuk, petugas menyiapkan alat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh bagi wisatawan, kemudian mereka diwajibkan mengisi aplikasi PeduliLindungi yang sudah terpasang di obyek wisata tersebut," jelasnya.
Pulau Dewata telah menyambut wisman sejak 14 Oktober 2021. Terdapat sejumlah negara yang diizinkan berkunjung ke Indonesia, di antaranya Uni Emirat Arab (UEA), China, India, dan Jepang. *
Komentar