Kritisi Tulisan Prasasti Peresmian Pasar
Gubernur Koster Tinjau Bangunan Pasar Gianyar
Menurut Mahayastra, tampilan Pasar Gianyar mengadopsi gaya-gaya modern bangunan di luar negeri.
GIANYAR, NusaBali
Pasar Umum Gianyar, kini diberi nama Pasar Rakyat Gianyar, yang baru selesai direvitalisasi, akan diresmikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster, pertengahan Desember 2021. Tepatnya, Purnama Kapitu, Saniscara Pon Pahang, Sabtu (18/12).
Gubernur Koster meninjau dengan berkeliling di bangunan pasar yang tampilannya mirip hotel mewah itu, Rabu (17/11) siang. Begitu tiba di lobi pasar, Koster langsung mengkritisi prasasti peresmian berbahan marmer hitam dengan tulisan emas. Menurut Koster, waktu peresmian harus mencantumkan Saptawara, Pancawara dan Wuku. "Tinggal ditambahkan saja ini (wawaran saat peresmian, red)," pintanya. Bupati Gianyat I Made ‘Agus’ Mahayastra pun menyanggupi itu.
Kemudian Mahayastra mengajak Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini berjalan dari sisi barat. Menurut Mahayastra, tampilan Pasar Gianyar mengadopsi gaya-gaya modern bangunan di luar negeri. Termasuk bagian trotoar yang cocok untuk tempat nongkrong anak muda milenial. Di bagian timur, Koster spontan menengok sejumlah pedagang kios di seberang jalan. Kepada pedagang, Koster mengingatkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Termasuk untuk pedagang Pasar Gianyar ke depannya, Koster meminta agar tidak menyiapkan kantong plastik.
"Pasar ini agar dikelola dengan baik, menerapkan prinsip ramah lingkungan. Batasi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Pedagang jangan siapkan tas kresek. Konsumen kembali ke budaya lama, bawa tas dari rumah. Itu yang dipakai tempat belanjaan," ujar Koster. Setelah cukup berkeliling area pasar, Koster dan rombongan lanjut meninjau RSUD Sanjiwani Gianyar.
Sementara itu, pantauan dalam pasar lapak-lapak pedagang ditata berdasarkan zonasi atau per kelompok. Pelaksana Proyek Pasar Umum Gianyar Sang Putu Arsana, saat dikonfirmasi, Kamis (18/11), mengatakan untuk penempatan pedagang di setiap lantai merupakan kewenangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar. Karena itu, pelaksana tidak bisa menjelaskan peruntukan untuk setiap lantai. Namun dalam proses pembuatannya, pihaknya telah mengerjakan sesuai rancangan dari pemerintah. "Penempatan pedagang, itu di Disperindag Gianyar," ujarnya.
Terkait pengerjaan, Sang Putu Arsana mengatakan saat ini sudah selesai 100 persen. "Saat ini sudah memasuki proses pemeliharaan. Sudah dilakukan proses serah terima ke Pemkab Gianyar pada 5 November 2021," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan untuk penempatan pedagang telah diatur. Agar masyarakat mudah menjangkau kebutuhannya. Seperti di lantai dasar akan digunakan untuk pedagang basah. Seperti pedagang daging, telur ikan, tahu, dan sebagainya. Naik ke lantai 1, 2 dan 3, masyarakat akan disuguhi pedagang sayuran, buah-buahan dan hasil bumi. Sementara di lantai 4, diperuntukkan untuk pedagang kelengkapan upakara dan pakaian. Sebagai upaya agar masyarakat lebih mudah mengakses kebutuhannya, pihaknya pun telah melengkapi dengan tulisan yang menunjukkan lokasi stand pedagang yang dikehendaki. "Tanggal 18 Desember akan diupacarai dulu. Setelah itu ada pengundian tempat, baru pemindahan," ujar pejabat asal Tabanan ini. *nvi
Gubernur Koster meninjau dengan berkeliling di bangunan pasar yang tampilannya mirip hotel mewah itu, Rabu (17/11) siang. Begitu tiba di lobi pasar, Koster langsung mengkritisi prasasti peresmian berbahan marmer hitam dengan tulisan emas. Menurut Koster, waktu peresmian harus mencantumkan Saptawara, Pancawara dan Wuku. "Tinggal ditambahkan saja ini (wawaran saat peresmian, red)," pintanya. Bupati Gianyat I Made ‘Agus’ Mahayastra pun menyanggupi itu.
Kemudian Mahayastra mengajak Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini berjalan dari sisi barat. Menurut Mahayastra, tampilan Pasar Gianyar mengadopsi gaya-gaya modern bangunan di luar negeri. Termasuk bagian trotoar yang cocok untuk tempat nongkrong anak muda milenial. Di bagian timur, Koster spontan menengok sejumlah pedagang kios di seberang jalan. Kepada pedagang, Koster mengingatkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Termasuk untuk pedagang Pasar Gianyar ke depannya, Koster meminta agar tidak menyiapkan kantong plastik.
"Pasar ini agar dikelola dengan baik, menerapkan prinsip ramah lingkungan. Batasi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Pedagang jangan siapkan tas kresek. Konsumen kembali ke budaya lama, bawa tas dari rumah. Itu yang dipakai tempat belanjaan," ujar Koster. Setelah cukup berkeliling area pasar, Koster dan rombongan lanjut meninjau RSUD Sanjiwani Gianyar.
Sementara itu, pantauan dalam pasar lapak-lapak pedagang ditata berdasarkan zonasi atau per kelompok. Pelaksana Proyek Pasar Umum Gianyar Sang Putu Arsana, saat dikonfirmasi, Kamis (18/11), mengatakan untuk penempatan pedagang di setiap lantai merupakan kewenangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar. Karena itu, pelaksana tidak bisa menjelaskan peruntukan untuk setiap lantai. Namun dalam proses pembuatannya, pihaknya telah mengerjakan sesuai rancangan dari pemerintah. "Penempatan pedagang, itu di Disperindag Gianyar," ujarnya.
Terkait pengerjaan, Sang Putu Arsana mengatakan saat ini sudah selesai 100 persen. "Saat ini sudah memasuki proses pemeliharaan. Sudah dilakukan proses serah terima ke Pemkab Gianyar pada 5 November 2021," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan untuk penempatan pedagang telah diatur. Agar masyarakat mudah menjangkau kebutuhannya. Seperti di lantai dasar akan digunakan untuk pedagang basah. Seperti pedagang daging, telur ikan, tahu, dan sebagainya. Naik ke lantai 1, 2 dan 3, masyarakat akan disuguhi pedagang sayuran, buah-buahan dan hasil bumi. Sementara di lantai 4, diperuntukkan untuk pedagang kelengkapan upakara dan pakaian. Sebagai upaya agar masyarakat lebih mudah mengakses kebutuhannya, pihaknya pun telah melengkapi dengan tulisan yang menunjukkan lokasi stand pedagang yang dikehendaki. "Tanggal 18 Desember akan diupacarai dulu. Setelah itu ada pengundian tempat, baru pemindahan," ujar pejabat asal Tabanan ini. *nvi
Komentar