Ekosistem Kripto Berkembang Pesat, Tokocrypto Siapkan T-Hub di Bali
DENPASAR, NusaBali.com – Ekosistem kripto (crypto) di Indonesia berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Bappebti) sudah menerbitkan sejumlah regulasi sejak 2019.
Data jumlah investor aset kripto di Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 2,5 juta jiwa. Namun hanya dalam tempo kurang dari setahun, tepatnya Juli 2021, melesat hingga 7,5 juta jiwa.
“Perkembangan kripto di Indonesia memang sangat pesat,” ungkap Teguh Kurniawan Harmanda, COO Tokocrypto.
Angka ini melebihi jumlah investor saham di pasar modal, menunjukkan seberapa besar minat para masyarakat untuk mulai terjun dan memahami industri kripto ini. Potensi pasar kripto pun bukan hanya di Jawa, karena Bali juga menjadi pasar terbesar kripto di Indonesia.
Melihat begitu banyak peminat instrumen aset kripto di Pulau Dewata, Tokocrypto sedang membangun T-Hub, yang diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan berkumpulnya komunitas untuk berdiskusi dan mengembangkan berbagai ide guna mendorong perkembangan investasi kripto di Bali. “Potensi pertumbuhan aset kripto di Bali sangatlah besar,” kata Nanda Ivens, CMO Tokocrypto.
Sebelumnya, Tokocrypto juga sudah menghadirkan T-Hub di Jakarta yang berlokasi di Patal Senayan. “T-Hub Bali akan menjadi T-Hub ke 2 yang didirikan oleh Tokocrypto, melihat besarnya animo masyarakat Bali akan aset kripto. Berdasarkan data yang kami miliki, Bali adalah wilayah ke-2 dengan jumlah investor Tokocrypto terbanyak setelah Jawa,” kata Nanda.
Sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia yang saat ini perekonomiannya terdampak pandemi, kehadiran T-Hub yang rencananya dioperasikan di kawasan Seminyak ini bukan hanya sebagai ajang interaksi pelaku kripto, melainkan ikut mendorong perekonomian dengan memberikan edukasi terkait investasi.
“Tokocrypto ingin mengambil bagian untuk mendorong kemajuan ekonomi global melalui investasi di Bali, destinasi wisata terbaik dunia,” kata Nanda.
Tokocrypto sendiri adalah perusahaan perdagangan mata uang kripto yang didirikan akhir 2017 dan beroperasi Mei 2018. Setelah diperkenalkan kepada publik pada 15 September 2018, Tokocrypto menjadi platform jual beli aset kripto pertama di Indonesia yang terdaftar di Bappebti pada akhir 2019.
Saat ini terdapat 13 pedagang aset kripto yang sudah diregulasi oleh pemerintah, termasuk Tokocrypto yang sudah melayani lebih dari 1,5 juta user sejak berdiri tahun 2018. Manda mengatakan bahwa Tokocrypto ingin memperluas edukasi dan literasi mengenai aset kripto ke seluruh wilayah di Indonesia.
“Melihat pesatnya pertumbuhan investor aset kripto, kami ingin terus mendukung perkembangan industri blockchain dan aset kripto melalui berbagai edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya pemahaman dan pengenalan instrumen kripto dan teknologi yang digunakan sebelum terjun berinvestasi”, kata Manda.
Ditegaskan oleh Manda bahwa aset kripto sendiri sudah dilegalkan sebagai komoditas dan berhak diperdagangkan di bursa berjangka, berdasarkan ketentuan pemerintah melalui Bappebti.
Paparan Nanda dan Manda ini disampaikan dalam media gathering di Sanur pada Rabu (18/11/2021) yang diikuti juga oleh influencer. Salah satu yang hadir adalah I Made Eka Arsna, basis Superman Is Dead yang lebih dikenal dengan nama Eka Rock hadir didampingi istri tercinta.*mao
Komentar