Penghuni Kos di Belakang TKP Berlarian Selamatkan Diri
Rumah Makan Babi Guling Candra Terbakar, Diduga Akibat Percikan Api Las
Saat kebakaran terjadi, Warung Babi Guling Candra di Jalan Teuku Umar Denpasar sedang tutup karena libur Hari Raya Kuningan. Demikian pula dealer motor di sebelahnya
DENPASAR, NusaBali
Warung Babi Guling Candra di Jalan Teuku Umar Nomor 140 Denpasar ludes terbakar, Minggu (21/11) siang pukul 13.00 Wita. Para penghuni kos di belakang warung babi guling yang berlokasi di kawasan Banjar Beraban, Desa Dauh Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Barat ini pun berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.
Peristiwa kebakaran RM Babi Guling Candra---yang berada 50 meter sebelah utara dari Simpang Enam Jalan Teuku Umar Denpasar---, Minggu kemarin, terjadi saat sedang tidak beroperasi serangkaan hari suci Kuningan. Rumah makan yang terbakar ini berdempetan dengan Dealer Yamaha Bisma Central (di sisi selatan). Saat peristiwa kebakaran, dealer tersebut sedang tutup. Sementara di sisi kanan rumah makan yang terbakar ini berdempetan dengan Depot Bali Jaya.
Sedangkan pada bagian belakang rumah makan yang terbakar bagian dapur (Jalan Nusakambangan Denpasar), berdempetan dengan kos-kosan milik keluarga Ni Ketut Soma. Ada pula Warung Banyumas, Warung Same Same, dan Konter HP.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi kepada polisi, kebakaran diduga terjadi akibat percikan api las dari pekerja papan reklame di depan rumah makan yang terbakar tersebut. Dugaan lainnya, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik di dalam rumah makan tersebut.
Petugas pemadam dari BPBD Kota Denpasar datang ke lokasi TKP sekitar pukul 13.15 Wita atau 15 menit pasca api mulai berkobar, untuk lakukan pemadaman. BPBD mengerahkan beberapa unit mobil pemadam. Berkat kesigapan petugas pemadam, yang bahkan naik sampai atas bangunan sebelah, kobaran api bisa dilokalisir di Warung Babi Gulung Candra. Sedangkan semua bangunan di sekitar lokasi TKP, bisa diselamatkan dari amukan api.
Meski demikian, peristiwa kebakaran ini tetap menimbulkan ketegangan dan kepanikan. Belasan penghuni kos-kosan milik keluarga Ni Ketut Soma berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Mereka pilih untuk meninggalkan barang-barang di kamar kos masing-masing, karena takut jadi korban kebakaran.
"Kami tinggal di sini sekitar 10 tahun. Di sini ada 5 kamar kos. Empat kamar di Lantai II dan 1 kamar di Lantai I. Kami tidak menurunkan barang-barang selain menyelamatkan diri. Tim BPBD bilang selamatkan diri saja dulu. Biar petugas bisa leluasa melakukan penanganan," tutur seorang ibu rumah tangga penghuni kos asal Jawa Timur.
Ketegangan serupa juga terjadi di Dealer Yamaha Bisma Central. Seorang pegawai dealer itu terlihat panik saat tiba di lokasi pasca kebakaran berlangsung 30 menit, untuk membuka pintu yang terbuat dari baja. Pegawai ini panik, mengingat di dalam dealer itu terdapat puluhan unit sepeda motor dan barang penting lainnya. Dia pun langsung mengeluarkan sejumlah motor, untuk memberi keleluasan petugas pemadam dalam memadamkan api.
Sementara, pemilik Depot Bali Jaya, Kevin Wijaya, mengaku tidak mengetahui secara persis awal mula peristiwa kebakaran di Warung Babi Guling sebelah tempat usahanya itu. Kevin Wijaya mengakui saat keluar dari dalam rumahnya, api sudah berada di atap bangunan.
Cerita dari warga di lokasi kejadian, kata Kevin Wijaya, kebakaran itu diduga dari percikan api las dari tukang las pada papan reklame pada samping kanan depan lokasi. Percikan api itu mengenap atap Warung Babi Guling Candra yang berbahan alang-alang dan mudah terbakar.
"Api dengan cepat merembet, apalagi saat itu angin kencang. Para petugas las kewalahan memadamkan api. Saat itu, kebetulan Rumah Makan Babi Guliyng Candra tutup. Hanya satu pegawai yang ada di lokasi. Rumah makan itu biasanya buka dari pagi pukul 05.00 Wita sampai malam pukul 22.00 Wita," papar Kevin Wijaya.
Sayangnya, pihak Warung Babi Guling Candra tidak ada yang mau diwawancara di lokasi kejadian. Seorang pria yang mengaku pegawai di rumah makan itu juga enggan berkomentar. "Maaf ya Pak, saya tidak tahu kronologisnya. Hari ini (kemarin) kita tutup," elak pria yang enggan menyebut namanya itu.
Sementara, warga sekitar maupun pengendara yang melintas di Jalan Teuku Umar Denpasar saat kejadian, rata-rata berhenti untuk menyaksikan peristiwa kebakaran rumah makan tersebut. Akibatnya, Jalan Teuku Umar Denpasar dan Jalan Nusakambangan Denpasar macet, hingga mengganggu proses pemadaman api.
Untuk kelancaran penanganan kebakaran siang itu, jajaran Sat Lantas Polresta Denpasar turun mengatur arus lalulintas. Pengaturan dipimpin langsung Kasat Lantas Polresta Denpasar, Kompol Ni Putu Utariani.
Di sisi lain, Kepala Pelaksana BPBD Denpasar, Ida Bagus Joni Arimbawa, mengatakan untuk mengatasi musibah kebakaran di Warung Babi Guling tersebut, pihaknya menurunkan semua armada puluhan unit mobil pemadam. Petugas BPBD Denpasar dibantu oleh tim pemadam kebakaran dari Kabupaten Badung.
Menurut Joni Arimbawa, proses pemadaman api dilakukan dari dua arah. Satu tim melakukan pemadaman dari depan (Jalan Teuku Umar Denpasar), sememntara satu tim lagi lakukan pemadaman dari arah belakang (Jalan Nusakambangan Denpasar). Setelah berjibaku selama hampir 1,5 jam, api berhasil dijinakkan sekitar pukul 14.30 Wita.
Joni Arimbawa mengaku belum mengetahui apa penyebab kebakaran ini. Dia menduga penyebab kebakaran adalag korsleting listrik. "Titik apinya ada di dalam rumah makan. Namun, kita tunggu hasil penyelidikan polisi," tandas Joni Arimbawa yang ditemui NusaBali di lokasi TKP kebakaran.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas peristiwa kebakaran ini. Berdasarkan keterangan beberapa saksi, kebakaran diduga akibat percikan api las papan reklame di depan kanan Warung Babi Gulung Candra.
"Sebelum terjadi kebakaran, para pekerja las itu sempat beli kopi pada pedagang I Wayan Arta yang berada di seberang lokasi. Setelah beli kopi itulah, kebakaran terjadi. Awalnya, para pekerja las sempat minta tolong kepada warga sekitar," papar Iptu Ketut Sukadi.
Keterangan dari Nyoman Mega Ariawan, yang merupakan anak dari bos Warung Babi Guling Candra, mengatakan peristiwa kebakaran itu diketahuinya sekitar pukul 13.30 Wita. Informasi tentang kebakaran itu diketahui dari driver ojek online. "Menurut keterangan Nyoman Mega, warungnya ditutup karena libur Hari Raya Kuningan. Namun, masih ada pekerja yang sedang mengelas papan baliho. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 1 miliar,” terang Iptu Sukadi. *pol
Peristiwa kebakaran RM Babi Guling Candra---yang berada 50 meter sebelah utara dari Simpang Enam Jalan Teuku Umar Denpasar---, Minggu kemarin, terjadi saat sedang tidak beroperasi serangkaan hari suci Kuningan. Rumah makan yang terbakar ini berdempetan dengan Dealer Yamaha Bisma Central (di sisi selatan). Saat peristiwa kebakaran, dealer tersebut sedang tutup. Sementara di sisi kanan rumah makan yang terbakar ini berdempetan dengan Depot Bali Jaya.
Sedangkan pada bagian belakang rumah makan yang terbakar bagian dapur (Jalan Nusakambangan Denpasar), berdempetan dengan kos-kosan milik keluarga Ni Ketut Soma. Ada pula Warung Banyumas, Warung Same Same, dan Konter HP.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi kepada polisi, kebakaran diduga terjadi akibat percikan api las dari pekerja papan reklame di depan rumah makan yang terbakar tersebut. Dugaan lainnya, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik di dalam rumah makan tersebut.
Petugas pemadam dari BPBD Kota Denpasar datang ke lokasi TKP sekitar pukul 13.15 Wita atau 15 menit pasca api mulai berkobar, untuk lakukan pemadaman. BPBD mengerahkan beberapa unit mobil pemadam. Berkat kesigapan petugas pemadam, yang bahkan naik sampai atas bangunan sebelah, kobaran api bisa dilokalisir di Warung Babi Gulung Candra. Sedangkan semua bangunan di sekitar lokasi TKP, bisa diselamatkan dari amukan api.
Meski demikian, peristiwa kebakaran ini tetap menimbulkan ketegangan dan kepanikan. Belasan penghuni kos-kosan milik keluarga Ni Ketut Soma berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Mereka pilih untuk meninggalkan barang-barang di kamar kos masing-masing, karena takut jadi korban kebakaran.
"Kami tinggal di sini sekitar 10 tahun. Di sini ada 5 kamar kos. Empat kamar di Lantai II dan 1 kamar di Lantai I. Kami tidak menurunkan barang-barang selain menyelamatkan diri. Tim BPBD bilang selamatkan diri saja dulu. Biar petugas bisa leluasa melakukan penanganan," tutur seorang ibu rumah tangga penghuni kos asal Jawa Timur.
Ketegangan serupa juga terjadi di Dealer Yamaha Bisma Central. Seorang pegawai dealer itu terlihat panik saat tiba di lokasi pasca kebakaran berlangsung 30 menit, untuk membuka pintu yang terbuat dari baja. Pegawai ini panik, mengingat di dalam dealer itu terdapat puluhan unit sepeda motor dan barang penting lainnya. Dia pun langsung mengeluarkan sejumlah motor, untuk memberi keleluasan petugas pemadam dalam memadamkan api.
Sementara, pemilik Depot Bali Jaya, Kevin Wijaya, mengaku tidak mengetahui secara persis awal mula peristiwa kebakaran di Warung Babi Guling sebelah tempat usahanya itu. Kevin Wijaya mengakui saat keluar dari dalam rumahnya, api sudah berada di atap bangunan.
Cerita dari warga di lokasi kejadian, kata Kevin Wijaya, kebakaran itu diduga dari percikan api las dari tukang las pada papan reklame pada samping kanan depan lokasi. Percikan api itu mengenap atap Warung Babi Guling Candra yang berbahan alang-alang dan mudah terbakar.
"Api dengan cepat merembet, apalagi saat itu angin kencang. Para petugas las kewalahan memadamkan api. Saat itu, kebetulan Rumah Makan Babi Guliyng Candra tutup. Hanya satu pegawai yang ada di lokasi. Rumah makan itu biasanya buka dari pagi pukul 05.00 Wita sampai malam pukul 22.00 Wita," papar Kevin Wijaya.
Sayangnya, pihak Warung Babi Guling Candra tidak ada yang mau diwawancara di lokasi kejadian. Seorang pria yang mengaku pegawai di rumah makan itu juga enggan berkomentar. "Maaf ya Pak, saya tidak tahu kronologisnya. Hari ini (kemarin) kita tutup," elak pria yang enggan menyebut namanya itu.
Sementara, warga sekitar maupun pengendara yang melintas di Jalan Teuku Umar Denpasar saat kejadian, rata-rata berhenti untuk menyaksikan peristiwa kebakaran rumah makan tersebut. Akibatnya, Jalan Teuku Umar Denpasar dan Jalan Nusakambangan Denpasar macet, hingga mengganggu proses pemadaman api.
Untuk kelancaran penanganan kebakaran siang itu, jajaran Sat Lantas Polresta Denpasar turun mengatur arus lalulintas. Pengaturan dipimpin langsung Kasat Lantas Polresta Denpasar, Kompol Ni Putu Utariani.
Di sisi lain, Kepala Pelaksana BPBD Denpasar, Ida Bagus Joni Arimbawa, mengatakan untuk mengatasi musibah kebakaran di Warung Babi Guling tersebut, pihaknya menurunkan semua armada puluhan unit mobil pemadam. Petugas BPBD Denpasar dibantu oleh tim pemadam kebakaran dari Kabupaten Badung.
Menurut Joni Arimbawa, proses pemadaman api dilakukan dari dua arah. Satu tim melakukan pemadaman dari depan (Jalan Teuku Umar Denpasar), sememntara satu tim lagi lakukan pemadaman dari arah belakang (Jalan Nusakambangan Denpasar). Setelah berjibaku selama hampir 1,5 jam, api berhasil dijinakkan sekitar pukul 14.30 Wita.
Joni Arimbawa mengaku belum mengetahui apa penyebab kebakaran ini. Dia menduga penyebab kebakaran adalag korsleting listrik. "Titik apinya ada di dalam rumah makan. Namun, kita tunggu hasil penyelidikan polisi," tandas Joni Arimbawa yang ditemui NusaBali di lokasi TKP kebakaran.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas peristiwa kebakaran ini. Berdasarkan keterangan beberapa saksi, kebakaran diduga akibat percikan api las papan reklame di depan kanan Warung Babi Gulung Candra.
"Sebelum terjadi kebakaran, para pekerja las itu sempat beli kopi pada pedagang I Wayan Arta yang berada di seberang lokasi. Setelah beli kopi itulah, kebakaran terjadi. Awalnya, para pekerja las sempat minta tolong kepada warga sekitar," papar Iptu Ketut Sukadi.
Keterangan dari Nyoman Mega Ariawan, yang merupakan anak dari bos Warung Babi Guling Candra, mengatakan peristiwa kebakaran itu diketahuinya sekitar pukul 13.30 Wita. Informasi tentang kebakaran itu diketahui dari driver ojek online. "Menurut keterangan Nyoman Mega, warungnya ditutup karena libur Hari Raya Kuningan. Namun, masih ada pekerja yang sedang mengelas papan baliho. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 1 miliar,” terang Iptu Sukadi. *pol
Komentar