Hujan Disertai Angin, Rumah Warga Kurang Mampu Roboh
NEGARA, NusaBali
Sebuah rumah gedek milik keluarga kurang mampu, Suratmin,65, di Banjar Yeh Sumbul Barat, Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, roboh karena hujan deras dan tiupan angin kencang, Minggu (21/11) subuh.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun pemilik rumah sempat tertimpa atap rumahnya yang terbuat dari alang-alang. Suratmin mengalami luka lecet di bagian kepala.
Informasi yang dihimpun NusaBali di lokasi, rumah gedek atau gedeg itu sehari-hari ditempati Suratmin bersama istri, Sunarti. Rumah roboh sekitar pukul 05.00 Wita. Saat terjadi musibah itu, Suratmin sendiri baru saja bangun dan hendak keluar rumah melaksankan wudhu untuk persiapan melaksanakan sholat subuh. Namun saat hendak keluar, tiba-tiba rumah berdinding gedeg berukuran sekitar 5 meter x 6 meter yang menggunakan tiang bambu dengan atap alang-alang itu, tiba-tiba roboh dan menimpa Suratmin.
"Syukurnya masih selamat. Pak Suratmin hanya mengalami luka ringan. Tadi juga sudah diobati. Sedangkan istrinya (Sunarti) selamat tanpa ada luka. Kebetulan pas kejadian itu, istrinya sedang keluar melaksanakan wudhu," ucap Kelian Banjar Yeh Sumbul Barat, Jamhuri, Minggu kemarin.
Menurut Jamhuri, Suratmin bersama istrinya yang sudah lansia itu, termasuk warga kurang mampu. Keluarga Suarmin ini termasuk salah satu keluarga yang mendapat Bantuan Langsung Tunai Desa (BLTD) di masa pandemi Covid-19 ini. Sebelumnya, dari pihak desa sudah berupaya mengajukan usulan bantuan bedah rumah untuk keluarga Surarmin ini, namun belum masuk sebagai penerima.
"Tadi untuk sementara dari desa memberikan bantuan sembako dan kita bantu bersih-bersih. Kejadian itu sudah kami laporkan ke kabupaten. Tadi juga turun petugas dari BPBD (Badan Penaggulangan Bencana Daerah) Jembrana. Untuk sementara korban tinggal di rumah anaknya. Anaknya juga masuk kelaurga kurang mampu," ujar Jamhuri.
Kalaksa BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jembrana I Putu Agus Artana mengatakan, begitu menerima laporan musibah rumah warga roboh itu, sudah diterjunkan petugas untuk memantau ke rumah korban. Di samping itu, juga diserahkan sejumlah bantuan kepada keluarga korban. Bantuan itu, di antaranya satu paket family kit, satu paket bantuan sandang (sembako), sebuah terpal, sebuah kompor, dua buah matras, bantuan masker dan vitamin. "Kami juga mau bangun tenda. Tetapi karena tidak ada tempat dan sudah ada keluarganya yang mengajak, tidak jadi kami bangun," ucapnya.
Terkait dengan bantuan kerusakan rumah korban, kata Agus, juga sudah diminta kepada pihak desa untuk berupaya mengajukan surat permohonan ke Kabupaten. Nantinya, permohonan bantuan itu akan diusulkan ke BPBD Provinsi Bali maupun Pusat. "Dari assesment di lapangan, kami juga hitung perkiraan kerugian material. Diperkirakan kerugian sekitar Rp 5 juta," ucapnya. *ode
1
Komentar