Tak Kuat Nanjak, Truk Muat 18 Ton Nyaris Masuk Jurang

Truk mengangkut 18 ton teh kemasan ini nyaris masuk jurang.  Beruntung saat nyirig, sopir truk I Gede Wardana,57, cepat injak rem, lanjut kernetnya turun mengganjal ban depan menggunakan batako. Saat truk berhenti, muatan teh dibongkar dan dipindah ke truk lebih kecil.

Sopir truk I Gede Wardana mengaku terpaksa melintas di jalan tanjakan cukup ekstrem itu. Karena jalur biasa yang dilalui, Jalan Raya Sukawati menuju Gianyar, masih ditutup karena ada proyek pembongkaran jalan di Pasar Seni Sukawati. "Saya berangkat jam 9 malam dari Jembrana, agar cepat sampai tujuan. Eh, tahu-tahunya disini susah nanjak," ungkap sopir asal Negara, Jembrana ini.

Saat melewati tanjakan, jelas dia, tinggal sedikit lagi memasuki jalan datar. Namun truk tidak kuat sehingga macet di jalan tanjakan. "Tak kuat nanjak, akhirnya saya mundur pelan, beruntung tidak sampai masuk jurang," ungkapnya. Wardana pun berharap, Jalan Raya Sukawati segera dibuka. "Saya ngirim teh ini sampai depan Stadion Dipta (Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar,Red). Saya sopir kerja borongan, akan kurang uang minyak jika mutar sana-sini," harapnya.

Sepengetahuan Gede Wardana, jalur tanjakan tersebut cukup sering terjadi truk ngadat. "Dua bulan lalu, truk bawa beras terjungkir. Jalur ini ekstrem untuk truk, tapi mau gimana lagi, ini jalan alternatif," ujarnya. Agar tak menimbulkan kemacetan, dia turun langsung mengatur arus lalin. Tampak pula salah seorang personel Unit Lantas Polsek Blahbatuh siaga di lokasi. Kendaraan yang melintas diatur dengan sistem buka-tutup. Hingga pukul 10.30 Wita, masih dilakukan bongkar muat barang di TKP. Gede Wardana yakin ketika muatan berkurang, maka truk bisa jalan menanjak. *nvi