Palinggih Pura Kemulan Dadia Ambrol
Tembok panyengker dan sejumlah palinggih di Pura Kemulan Dadia di Dusun Bungkil, Desa Sekartaji, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung milik keluarga Made Taman,45, ambrol, Sabtu (4/2) dinihari.
SEMARAPURA, NusaBali
Kejadian ini disebabkan karena lahan di lokasi kejadian labil setelah diguyur hujan deras. Informasi yang dihimpun, beberapa jam sebelum kejadian pada, Jumat (3/2) malam wilayah Desa Sekartaji diguyur hujan deras. Diduga karena tebing di areal Pura tersebut cukup labil, maka terjadilah longsor, hingga menggerus panyengker pura dan palinggihnya.
“Tidak ada korban dalam musibah ini karena kondisi saat itu sepi dan diprediksi kejadiannya sekitar pukul 03.00 Wita dinihari,” ujar sumber di lapangan. Kejadian ini baru diketahui dari pihak dadia sekitar pukul 06.00 Wita. Mereka pun langsung mendirikan kembali palinggih yang ambrol tersebut dan membersihkan. Untuk kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Pihak dadia pura berharap dalam hal ini Pemkab Klungkung bisa memberikan bantuan untuk perbaikan.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi total kerugian. Sehingga nanti bisa dibantu lewat dana dari pemerintah. “Setelah kita verifikasi baru tahu berapa kerugiannya dan berapa yang bisa dianggarkan dari pemerintah,” katanya. Kata dia jumlah palinggih yang turut ambrol sekitar 3-4 palinggih. * wa
Kejadian ini disebabkan karena lahan di lokasi kejadian labil setelah diguyur hujan deras. Informasi yang dihimpun, beberapa jam sebelum kejadian pada, Jumat (3/2) malam wilayah Desa Sekartaji diguyur hujan deras. Diduga karena tebing di areal Pura tersebut cukup labil, maka terjadilah longsor, hingga menggerus panyengker pura dan palinggihnya.
“Tidak ada korban dalam musibah ini karena kondisi saat itu sepi dan diprediksi kejadiannya sekitar pukul 03.00 Wita dinihari,” ujar sumber di lapangan. Kejadian ini baru diketahui dari pihak dadia sekitar pukul 06.00 Wita. Mereka pun langsung mendirikan kembali palinggih yang ambrol tersebut dan membersihkan. Untuk kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Pihak dadia pura berharap dalam hal ini Pemkab Klungkung bisa memberikan bantuan untuk perbaikan.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi total kerugian. Sehingga nanti bisa dibantu lewat dana dari pemerintah. “Setelah kita verifikasi baru tahu berapa kerugiannya dan berapa yang bisa dianggarkan dari pemerintah,” katanya. Kata dia jumlah palinggih yang turut ambrol sekitar 3-4 palinggih. * wa
Komentar