Penyandang Disabilitas Tewas di Dalam Bak Mandi
BANGLI, NusaBali
Tubuh Ni Wayan Parni, 54, ditemukan mengambang di dalam bak kamar mandi rumahnya di Banjar/Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, pada Selasa (23/11) sekitar pukul 10.00 wita.
Sebelum kejadian naas tersebut, Wayan Parni yang merupakan penyandang disabilitas sudah berpesan pada keluarganya, bila meninggal agar dikremasi. Informasi yang terhimpun, Wayan Parni sejak kecil sudah menderita polio. Yang mana tangan kanan tidak bisa digerakkan. Kemudian beberapa bulan lalu tangan sebelah kiri patah akibat jatuh di kamar mandi. Akibatnya kedua tangan tidak bisa berfungsi. Wayan Parni tinggal bersama sepupunya Ni Ketut Suryantini, 45.
Kejadian naas yang menimpa Wayan Parni diketahui pada Selasa pagi. Awalnya Ketut Suryantini alias Ketut Nali mendatangi rumah kerabatnya yang notabene bersebelahan dengan rumahnya. Ketut Nali menanyakan keberadaan Wayan Parni, pasalnya sejak pagi tidak terlihat keberadaanya.
"Ketut Nali mendatangi rumah Ni Wayan Murni (sepupu) untuk mencari korban. Tapi korban tidak ada. Akhirnya Ketut Nali dan Wayan Murni berupaya mencari-cari keberadaan korban," ungkap Kapolsek Bangli, Kompol I Made Adi Suryawan.
Selang beberapa waktu, pencarian sampai di areal kamar mandi rumah Ketut Nali. Dilihat ada sendal milik Wayan Parni di depan kamar mandi. Hal tersebut membuat kecurigaan lantaran pintu kamar mandi dalam keadaan terkunci. Pihak keluarga mencoba mengecek melalui celah di dinding kamar mandi.
"Coba dipanggil-panggil nama korban tapi tidak ada jawaban. Pihak keluarga pun mencoba mendobrak pintu kamar mandi," kata Kompol Adi Suryawan didampingi Kanit Reskrim Polsek Bangli, Iptu AA Gede Ginarta.
Setelah pintu berhasil terbuka, didapati tubuh Wayan Parni sudah mengambang dalam bak kamar mandi. Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.
Menurut Iptu Agung Ginarta jika anggota keluarga tidak mengangkat tubuh korban karena masih menunggu petugas. Sementara itu dari olah TKP, bak mandi dalam sekitar 1,2 meter dan lebar 1 meter. Disinggung soal adanya kesengajaan korban menceburkan diri ke bak mandi, Iptu Ginarta mengatakan jika hal tersebut belum dapat dipastikan. Karena ada kemungkinan korban terpleset. Dengan kondisi tangan tidak berfungsi tentu sulit untuk menyelamatkan diri. "Tangan kanan sudah tidak berfungsi sejak lahir. Sedangkan tangan kiri patah dari beberapa bulan lalu," terangnya.
Ditambahkan pula, sebelum meninggal korban sudah berpesan pada keluarganya, bila meninggal agar jenasah dikremasi. Selain itu utang-utangnya agar dibayarkan. "Keterangan dari keluarga, korban mengaku sering dicari oleh almarhum ibunya," bebernya. *esa
Komentar