Jelang Tutup Tahun, BPD Bali Raih Tiga Penghargaan
DENPASAR, NusaBali
PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali meraih tiga penghargaan jelang tutup tahun 2021.
Ketiga penghargaan tersebut, masing-masing sebagai Bank Peserta SKNBI dan KPDHN Terbaik, Bank Pendukung UMKM Terbaik Katagori Buku I dan II, serta Mitra Terbaik Katagori PJP QRIS dari Bank Indonesia.
Penyerahan penghargaan dilakukan Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, dalam Pertemuan Tahunan BI Tahun 2021 yang digelar di Sofitel Bali, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (24/11). Pertemuan Tahunan BI dengan tema 'Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi' kemarin dilaksanakan secara daring, dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi beserta seluruh jajaran kabinet.
Penghargaan ini diberikan secara tahunan, sebagai bentuk apresiasi dan sekaligus pengakuan BI kepada para mitra strategisnya yang telah mendukung pelaksanaan tugas-tugas Bank Sentral. Penghargaan ini juga merefleksikan jalinan sinergi antara BI dengan para pelaku ekonomi, pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Penganugerahan Penghargaan Bank Peserta Sistem Kliring Nasional Bank Ind-onesia (SKNBI) dan Kantor Pengelolaan Daftar Hitam Nasional (KPDHN) Terbaik Bank BUKU I dan BUKU II, merupakan penghargaan kedua kalinya yang diterima BPD Bali. Kategori penghargaan yang sama juga diterima BPD Bali tahun 2018 silam.
Kategori penghargaan tersebut diberikan berdasarkan penilaian terhadap aspek kinerja, compliance, dan tata kelola kepada stakeholders yang telah menunjukkan kinerja terbaik sepanjang tahun 2021 di berbagai sektor, sebagai bentuk apresiasi kepada stakeholders strategis yang turut mendukung pelaksanaan tugas BI.
Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma SH MH, menyatakan pihaknya berkomitmen untuk bersama bersinergi menuju pertumbuhan dan memperkuat daya saing di era digital, dengan terus memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah. “Terutama untuk layanan transfer dana dan kliring melalui SKNBI dilaksanakan secara cepat dan tepat waktu, sesuai jadwal SKNBI yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia,” ujar Sudharma.
Sementara, penghargaan sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik Tahun 2021 diterima BPD Bali untuk keempat kalinya. Sebelumnya, BPD Bali sudah menefrima penghargaan serupa tahun 2016, 2017, dan 2020. Penghargaan tersebut berhasil diraih BPD Bali, tidak terlepas berkat kinerja positif kredit UMKM BPD Bali. Untuk diketahui, sampai dengan Oktober 2021, jumlah kredit UMKM yang telah disalurkan BPD Bali mencapai Rp 8,83 triliun, dengan 47.174 debitur.
Sudharma menyatakan apresiasi setinggi-tingginya kepada BI, pemerintah daerah, dan segenap UMKM di Bali yang telah senantiasa mempercayakan aktivitas bisnisnya pada BPD Bali. Menurut Sudharma, 2 tahun belakangan merupakan masa-masa sulit bagi Bali secara umum dan juga bagi pelaku usaha, di mana Bali yang sangat ketergantungan pada sektor pariwisata, amat terdampak oleh pandemi Covid-19.
Sebagai satu-satunya bank yang berkantor pusat di Bali, BPD Bali turut serta dalam pemulihan ekonomi Bali sesuai program pemerintah pusat dalam pemulihan ekonomi nasional. Kontribusi bank dalam mengupayakan percepatan pemulihan ekonomi Bali melalui penyaluran kredit kepada UMKM, kata Sudharma, harus tetap dilakukan. “Bukan hanya mengambil manfaat pada saat Bali dalam kondisi baik,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, BPD Bali sangat serius dan fokus dalam memberikan layanan berkualitas kepada UMKM, dengan harapan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi Bali di masa pandemi. Dengan optimalisasi penyaluran kredit kepada UMKM, diharapkan akan ada multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi Bali.
Ini pula sebagai wujud dukungan BPD Bali pada program BI melalui kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) serta kebijakan pemerintah daerah melalui program ‘Ekonomi Kerthi Bali; pada 6 sektor unggulan perekonomian Bali: sektor pertanian termasuk peternakan dan perkebunan, sektor kelautan/perikanan, sektor industri, sektor IKM/UMKM dan koperasi, sektor ekonomi kreatif dan digital, serta sektor pariwisata.
Sudharma menegaskan, BPD Bali terus melakukan inovasi produk dan layanan. Hal tersebut mengantisipasi persaingan layanan perbankan ke depan, yakni perubahan pasar yang cukup pesat akibat digitalisasi. “Bank BPD Bali harus siap, sehingga dapat menjadi bagian utama dalam ekosistem digital perekonomian Bali,” tegas Sudharma. *k17
Komentar