Tinggal Finishing dan Pemasangan Patung
Progres Pengerjaan Fisik Penataan Jalan Gajah Mada
DENPASAR, NusaBali
Pengerjaan penataan kawasan Jalan Gajah Mada termasuk Pasar Kumbasari, Denpasar terus dikebut.
Sampai Kamis (25/11), progres pengerjaan sudah mencapai 96 persen, dari deadline pada 6 Desember 2021. Terkait penataan ini, Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, mengatakan penataan ini sudah mencapai 96 persen. Menurut Jimmy, saat ini tinggal pemasangan patung dan penyelesaian beberapa ornamen.
Jimmy menambahkan, tak ada kendala dalam pengerjaan ini meskipun belakangan musim hujan. Hal ini dikarenakan pengerjaan di bawah atau di Tukad Badung sudah dikerjakan lebih awal. “Penataan sudah mencapai 96 persen. Sekarang tinggal finishing. Sekarang musim hujan, untungnya penataan sungai sudah selesai. Itulah kenapa kami mengutamakan pengerjaan di bawah di sungai lebih awal, untuk mengantisipasi datangnya musim hujan ini,” ujarnya.
Dengan kondisi ini, Jimmy optimistis proyek ini bisa selesai sesuai dengan jadwal. Dalam penataan ini, di jembatan Jalan Gajah Mada ditambah pedestrian di kiri dan kanan jembatan dengan lebar 1 meter. Dia mengatakan penataan ini menggunakan dua sumber dana yakni dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Provinsi Bali sebesar Rp 15 miliar. Sementara, dari APBD Kota Denpasar sebesar Rp 4,5 miliar.
Jimmy mengatakan penataan ini lebih menitikberatkan pada pelestarian kawasan dan tidak mengubah bentuk secara signifikan. “Sumber dananya ada dua, pertama dari APBD Denpasar sekitar Rp 4,5 miliar dan kedua dari BKK provinsi Rp 15 miliar. Bangunan tidak berubah, cuma kami lakukan peremajaan tanpa keluar dari pakem arsitektur Bali,” ujar Jimmy.
Penataan kawasan ini dimulai sejak Juni 2021 lalu. Dalam penataan ini, kawasan jembatan Jalan Gajah Mada juga dihiasi dua patung dengan nama patung Sang Kala Tri Semaya. Patung ini memiliki tinggi 3 meter dan digadang-gadang akan menjadi ikon baru di Denpasar. Selain itu, di halaman depan Pasar Badung juga dilakukan beberapa penataan dan salah satunya adalah pembangunan patung Dewi Melanting.
Selain itu, pintu masuk dari Jalan Gajah Mada menuju ke Pasar Badung juga akan diperlebar. Jimmy menambahkan, penataan kawasan Jalan Gajah Mada ini akan dilakukan secara bertahap. *mis
Jimmy menambahkan, tak ada kendala dalam pengerjaan ini meskipun belakangan musim hujan. Hal ini dikarenakan pengerjaan di bawah atau di Tukad Badung sudah dikerjakan lebih awal. “Penataan sudah mencapai 96 persen. Sekarang tinggal finishing. Sekarang musim hujan, untungnya penataan sungai sudah selesai. Itulah kenapa kami mengutamakan pengerjaan di bawah di sungai lebih awal, untuk mengantisipasi datangnya musim hujan ini,” ujarnya.
Dengan kondisi ini, Jimmy optimistis proyek ini bisa selesai sesuai dengan jadwal. Dalam penataan ini, di jembatan Jalan Gajah Mada ditambah pedestrian di kiri dan kanan jembatan dengan lebar 1 meter. Dia mengatakan penataan ini menggunakan dua sumber dana yakni dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Provinsi Bali sebesar Rp 15 miliar. Sementara, dari APBD Kota Denpasar sebesar Rp 4,5 miliar.
Jimmy mengatakan penataan ini lebih menitikberatkan pada pelestarian kawasan dan tidak mengubah bentuk secara signifikan. “Sumber dananya ada dua, pertama dari APBD Denpasar sekitar Rp 4,5 miliar dan kedua dari BKK provinsi Rp 15 miliar. Bangunan tidak berubah, cuma kami lakukan peremajaan tanpa keluar dari pakem arsitektur Bali,” ujar Jimmy.
Penataan kawasan ini dimulai sejak Juni 2021 lalu. Dalam penataan ini, kawasan jembatan Jalan Gajah Mada juga dihiasi dua patung dengan nama patung Sang Kala Tri Semaya. Patung ini memiliki tinggi 3 meter dan digadang-gadang akan menjadi ikon baru di Denpasar. Selain itu, di halaman depan Pasar Badung juga dilakukan beberapa penataan dan salah satunya adalah pembangunan patung Dewi Melanting.
Selain itu, pintu masuk dari Jalan Gajah Mada menuju ke Pasar Badung juga akan diperlebar. Jimmy menambahkan, penataan kawasan Jalan Gajah Mada ini akan dilakukan secara bertahap. *mis
Komentar