Tiga Guru Karangasem Jadi Pemenang Lomba Menulis Bahan Bacaan SD

Ketiga pemenang asal Karangasem yakni I Nyoman Agus Sudipta, I Gede Bayu Kusuma, dan Ni Wayan Putu Suardani. Mereka mendapatkan piala, piagam, dan uang pembinaan. Karya mereka dibukukan oleh Balai Bahasa Bali. Istimewanya, bahan bacaan ini juga dijadikan audio book oleh Balai Bahasa Provinsi Bali.

Nyoman Agus Sudipta mengatakan, lomba penulisan bahan bacaan SD kelas awal untuk usia 7, 8, dan 9 tahun diikuti oleh 35 peserta. Masing-masing peserta menulis dalam dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali. Guru SMKN Abang ini menulis buku ‘Syukur Ada Krik Krik yang Unik’ dan ‘Angayubagia Wenten Krik Krik sane Becik’. Agus Sudipta mendapat inspirasi menulis cerita bertema hewan dan tumbuhan di sekitar kita dari celoteh sang anak. “Anak saya bercerita, suara jangkrik bisa digunakan mengusir tikus,” jelas Agus Sudipta, Kamis (25/11). Mantan mortar ini pun bersyukur karyanya masuk 10 besar.

Sementara Ni Wayan Putu Suardani, guru SDN 1 Karangasem, masuk 10 besar dengan judul buku ‘Persahabatan Jangkrik dengan Petani’ dan dalam bahasa Bali ‘Pasawitran I Jangkrik Teken Petani’. “Harapan saya buku ini bermanfaat untuk meningkatkan pendidikan literasi siswa,” harap istri dari penulis I Ketut Sandiyasa ini. Sedangkan I Gede Bayu Kusuma menulis buku berjudul ‘Mata Merah’ dan ‘Paningalanne Barak’. Ketiga menerima hadiah dari Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Toha Machsum di Kantor Balai Bahasa Provinsi Bali di Jalan Trengguli, Denpasar, Selasa (23/11).

Toha Machsum mengungkapkan, dari 35 naskah yang masuk, secara umum peserta telah memilih 6 tema yang ditawarkan panitia. Peserta yang menulis tema peristiwa alam sebanyak 10 naskah, lingkungan sehat dan bersih 1 naskah, hewan dan tumbuhan di sekitar kita 11 naskah, kerukunan hidup dalam masyarakat 6 naskah, kesehatan pada masa pandemi 3 naskah, dan rempah-rempah 4 naskah. *k16