Ingin Sejahterakan Petani, Bupati Tamba Sambangi PT MDP Ciamis
NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Nengah Tamba melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PT Mitra Desa Pamarican (MDP) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (25/11).
Kunker ke salah satu korporasi ini dilakukan untuk belajar tentang program kewirausahaan petani yang telah berjalan dengan baik di korporasi yang didirikan bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Dalam kunker tersebut, Bupati Tamba didampingi Sekda Jembrana I Made Budiasa, Asisten 2 Setda Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, Kadis Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana I Komang Agus Adinata, serta Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama. Kehadiran Bupati Tamba beserta rombongan disambut oleh Direktur PT MDP Soleh Hudin dan Kepala Bank Mandiri Cabang Ciamis Fajar.
Dalam paparannya, Soleh Hudin menerangkan ada cukup banyak permasalahan yang dihadapi petani sebelum adanya program kewirausahaan. Di antaranya, petani termasuk penggarap belum sejahtera secara ekonomi, akses permodalan rendah, pengetahuan budidaya maupun pasca panen yang terbatas, usia lanjut, dan tingkat pendidikan yang rendah.
Menurut Soleh Hudin, kehadiran program kewirausahaan petani bertujuan menciptakan kegiatan bisnis petani secara profesional sehingga nantinya mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Hal ini dilakukan dengan membentuk entitas bisnis PT yang dimiliki rakyat setempat, baik berupa gabungan kelompok tani, koperasi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang juga dibantu BUMN, sehingga aktivitas maupun manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh petani ataupun masyarakat.
Soleh Hudin menambahkan, salah satu yang melatarbelakangi pendirian korporasi bersama petani ini adalah mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo yang menekankan bahwa petani tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri-sendiri dan harus diorganisir. “Kenapa korporasi bisa menjual produk dengan sangat murah? Itu karena skala ekonomi yang besar. Kenapa mereka bisa lebih efisien? Karena mereka memproduksi dalam jumlah massal, dalam jumlah banyak. Petani pun bisa seperti itu,” ucapnya.
Bupati Tamba mengatakan, kunker studi tiru ini merupakan upaya mencari pemecahan permasalahan petani yang merugi saat panen padi. Dengan kedatangan Menteri BUMN Erick Tohir ke Jembrana sebelumnya, dirinya menggali informasi dalam upaya mengatasi persoalan tersebut.
Dari komunikasi itu, sambung Bupati Tamba, diberikan petunjuk untuk melaksanakan studi tiru program kewirausahaan petani di Jawa Barat. Program itu merupakan program terintegrasi antara Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Desa yang dirintis melalui dukungan 8 BUMN di 9 kabupaten di Provinsi Jawa Barat pada 2017. “Inilah yang membuat kami hadir ke PT MDP ini. Yaitu untuk mendapat gambaran sebuah proses bisnis dari perusahaan ini, mulai dari bagian mesin, proses, sampai ke hasil. Dari mulai truk angkut gabah kering sampai beras kemasan premium. Banyak sekali manfaatnya untuk mensejahterakan masyarakat petani,” ungkap Bupati Tamba.
Bupati Tamba pun mohon doa restu agar setelah kunjungan ini, yang dipelajari di PT MDP ini dapat diaplikasikan dan direalisasikan di Jembrana. Untuk mewujudkan program itu, tentunya diperlukan dukungan sejumlah pihak termasuk para petani. *ode
Komentar