Ngerebong di Tengah Gerimis, Pamedek Kerauhan Tusuk Keris
Upacara Adat
Pemedek
Ngerebong
Kerauhan
Kesiman
Desa Adat Kesiman
Pura Agung Petilan
Pura Agung Petilan Pengerebongan
DENPASAR, NusaBali.com - Pelaksanaan upacara Ngerebong di Desa Adat Kesiman, Redite Soma Medangsia, Minggu (28/11/2021) berjalan lancar dan khidmat.
Prosesi Ngerebong berlangsung sekitar pukul 16.00-19.00 Wita diwarnai dengan kerauhan massal pamedek dengan menusukkan keris ke tubuh masing-masing.
Hujan gerimis tidak menghalangi pamedek mengikuti prosesi yang dilakukan setiap 310 hari sekali. Hadir dalam upacara yang juga dikenal sebagai Galungan Kesiman, Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.
Prosesi dimulai dengan tapakan dan para pepatih berputar mengelilingi wantilan madya mandala sebanyak tiga kali berlawanan arah jarum jam. Filosofi dari rangkaian Ngerebong ini adalah ketika bumi masih berputar pada porosnya maka dunia akan tetap sejahtera.
Patajuh Baga Parhyangan Desa Adat Kesiman, I Gede Anom Ranuara, mengungkapkan sebenarnya upacara Ngerebong merupakan salah satu dari tiga rangkaian kegiatan yaitu sejak Umanis Galungan yang disebut Pengebekan, dilanjutkan Paing Kuningan disebut Pemagpagan atau Pemendakan Agung, dan terakhir prosesi Ngerebong.
“Artinya Ngerebong itu sendiri menjadi final dari tiga rangkaian kegiatan yang dilakukan di Desa Adat Kesiman,” ujar Anom Ranuara yang juga budayawan sekaligus tetua Desa Adat Kesiman.
Pria yang akrab disapa Guru Anom menuturkan, Pura Agung Petilan sebagai lokasi prosesi Ngerebong dapat dikatakan sebagai monumen untuk memperingati kejayaan Raja Kesiman ketika berhasil melakukan ekspansi hingga ke Pulau Lombok.
Terkait hal itu, pada awalnya yang tangkil di Pura Agung Petilan adalah para pamedek yang berada di wilayah kekuasaaan Kerajaan Kesiman, mulai dari daerah Pecatu di selatan hingga hingga daerah Pelaga di utara. Namun seiring perkembangan waktu, Guru Anom mengatakan saat ini selain krama Desa Adat Kesiman, para pamedek dari luar Kesiman yang masih tangkil berasal dari Sawangan, Singgi, Pemogan, Suci, dan Ubung.
Terkait protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19, para pamedek diatur kedatangannya menjadi tiga tahap untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan. Pamedek Desa Kesiman Petilan diharapkan datang pukul 10.00-12.00 Wita, Desa Kesiman Kertalangu pukul 12.00-13.00 Wita, dan pamedek Kelurahan Kesiman pukul 13.00-15.00 Wita.
Para pamedek disediakan handsanitizer dan juga masker gratis jika kebetulan lupa membawa masker. Protokol kesehatan juga dilengkapi dengan tim medis dari Puskesmas dan Satgas Covid-19. Sementara untuk krama yang mengikuti prosesi Ngerebong hanya diperbolehkan bagi krama yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 lengkap (2 kali).
“Terkait dengan masa pandemi Covid-19, kami di Prajuru Desa dan juga masyarakat sudah berulang kali kami mengantisipasi apa yang menjadi acuan baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota, tentang bagaimana kami mengantisipasi dan menjaga protokol kesehatan,” pungkas Guru Anom. *adi
1
Komentar