Perekonomian Bali Tumbuh 6,04 Persen
Perekonomian Bali tumbuh sebesar 6,24 persen pada tahun 2016, atau meningkat 0,20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 6,04 persen.
DENPASAR, NusaBali
"Pertumbuhan itu ditopang oleh pertumbuhan dalam tertinggi lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho, Senin (6/2).
Selanjutnya, jasa pendidikan tumbuh 8,91 persen serta informasi dan komunikasi 8,59 persen "Ketiga lapangan usaha tersebut meskipun memiliki kontribusi yang kecil terhadap struktur ekonomi Bali, namun perannya cukup strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata," katanya.
Dari sisi pengeluaran, kontribusi tertinggi masih disumbangkan oleh komponen pengeluaran rumah tangga sebesar 48,30 persen yang pada tahun 2016 tumbuh sebesar 6,69 persen. Perekonomian Bali tahun 2016 diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp195,38 triliun, PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp137,19 triliun, serta PDRB perkapita masyarakat Bali pada tahun 2016 mencapai Rp46,52 juta.
Adi Nugroho menambahkan, struktur perekonomian PDRB Bali dari sektor lapangan usaha didominasi oleh tiga kegiatan utama yang meliputi penyediaan akomodasi makanan minum sebesar 22,82 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,74 persen serta transportasi dan pergudangan 9,48 persen.
Untuk penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2016, penyediaan akomodasi dan makan minum menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni mencapai 1,31 persen. Tingginya sumber pertumbuhan itu erat kaitan dengan tingginya andil lapangan usaha tersebut sebesar 22,82 persen.
Lapangan usaha konstruksi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2016 sebesar 0,68 persen, perdagangan 0,59 persen serta informasi dan komunikasi 0,57 persen. Sementara 13 lapangan usaha lainnya hanya mampu menjadi sumber pertumbuhan pada kisaran 0,01-0,5 persen sehingga secara toral memberikan andil 3,10 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2016.
Triwulan IV Adi Nugroho menambahkan, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV-2016 sebesar 5,47 persen jika dibandingkan dengan triwulan IV-2015 (y-on-y). Pertumbuhan hampir terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali pengadaan listrik dan gas yang mengalami kontraksi sebesar 1,63 persen.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi terjadi pada informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 9,15 persen, menyusul jasa keuangan 9,08 persen dan jasa asuransi 8,92 persen. Struktur perekonomian Bali pada triwulan IV-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha yakni penyediaan akomodasi dan makanan sebesar 22,52 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 15,07 persen serta trasportasi dan pergudangan 9,25 persen.
"Jika dibandingkan dengan triwulan IV-2015 ketiga lapangan usaha tersebut mengalami pertumbuhan kisaran 3-6 persen. Sumber utama adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 2,92 persen dan kontruksi 1,69 persen," ujar Adi Nugroho. *in
"Pertumbuhan itu ditopang oleh pertumbuhan dalam tertinggi lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho, Senin (6/2).
Selanjutnya, jasa pendidikan tumbuh 8,91 persen serta informasi dan komunikasi 8,59 persen "Ketiga lapangan usaha tersebut meskipun memiliki kontribusi yang kecil terhadap struktur ekonomi Bali, namun perannya cukup strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata," katanya.
Dari sisi pengeluaran, kontribusi tertinggi masih disumbangkan oleh komponen pengeluaran rumah tangga sebesar 48,30 persen yang pada tahun 2016 tumbuh sebesar 6,69 persen. Perekonomian Bali tahun 2016 diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp195,38 triliun, PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp137,19 triliun, serta PDRB perkapita masyarakat Bali pada tahun 2016 mencapai Rp46,52 juta.
Adi Nugroho menambahkan, struktur perekonomian PDRB Bali dari sektor lapangan usaha didominasi oleh tiga kegiatan utama yang meliputi penyediaan akomodasi makanan minum sebesar 22,82 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,74 persen serta transportasi dan pergudangan 9,48 persen.
Untuk penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2016, penyediaan akomodasi dan makan minum menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni mencapai 1,31 persen. Tingginya sumber pertumbuhan itu erat kaitan dengan tingginya andil lapangan usaha tersebut sebesar 22,82 persen.
Lapangan usaha konstruksi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2016 sebesar 0,68 persen, perdagangan 0,59 persen serta informasi dan komunikasi 0,57 persen. Sementara 13 lapangan usaha lainnya hanya mampu menjadi sumber pertumbuhan pada kisaran 0,01-0,5 persen sehingga secara toral memberikan andil 3,10 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2016.
Triwulan IV Adi Nugroho menambahkan, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV-2016 sebesar 5,47 persen jika dibandingkan dengan triwulan IV-2015 (y-on-y). Pertumbuhan hampir terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali pengadaan listrik dan gas yang mengalami kontraksi sebesar 1,63 persen.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi terjadi pada informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 9,15 persen, menyusul jasa keuangan 9,08 persen dan jasa asuransi 8,92 persen. Struktur perekonomian Bali pada triwulan IV-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha yakni penyediaan akomodasi dan makanan sebesar 22,52 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 15,07 persen serta trasportasi dan pergudangan 9,25 persen.
"Jika dibandingkan dengan triwulan IV-2015 ketiga lapangan usaha tersebut mengalami pertumbuhan kisaran 3-6 persen. Sumber utama adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 2,92 persen dan kontruksi 1,69 persen," ujar Adi Nugroho. *in
1
Komentar