Garuda Dikabarkan Terbang dari Tokyo Menuju Bali di Awal Desember
DENPASAR, NusaBali.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, membocorkan adanya rencana familiar trip yang digagas KBRI di Tokyo Jepang menggunakan pesawat Garuda Indonesia langsung menuju Pulau Dewata, Bali.
Hal itu dikatakan duta besar ketika mengikuti seminar secara daring yang diselenggarakan Program Studi Administrasi Rumah Sakit, Universitas Bali Internasional, Sabtu (27/11/2021). Heri Akhmadi mengatakan, pada tanggal 5 Desember 2021, penerbangan pertama maskapai ‘pelat merah’ Indonesia, dari Tokyo ke Bali akan dibuka kembali.
“Tanggal 5 Desember nanti rencananya penerbangan pertama Garuda (Indonesia) dari Tokyo ke Bali, itu akan dibuka kembali. KBRI mengupayakan familiar trip yang melibatkan travel operator, wartawan, tapi juga influencer dalam flight tersebut, yang kita harapkan nanti bisa membantu promosi apa yang dia lihat, yang dia rasakan, dia reportasekan dari Bali,” ungkap Heri dalam seminar bertajuk ‘Menelisik Kesiapan Bali Menyambut Free Covid Corridor Siapkah Bali Kembangkan Health Tourism atau Medical Tourism?’
Heri mengatakan, familiar trip diupayakan oleh KBRI Jepang dalam rangka memasarkan kesiapan pariwisata Bali kepada masyarakat Jepang. Dengan mengajak turut serta media ataupun para pelaku pariwisata di Jepang, diharapkan mereka bisa mengabarkan bagaimana kesiapan yang sudah dilakukan pemerintah hingga pelaku pariwisata yang ada di Bali.
Kabar ini tentu sebuah kejutan apabila benar-benar terjadi. Pasalnya sejak kembali dibuka 14 Oktober 2021, terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih belum kedatangan penumpang satu pun.
Dikonfirmasi terkait kemungkinan ini, Senin (29/11/2021), Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, tidak berani mengiyakan apa yang disampaikan Dubes Heri Akhmadi. “Sampai saat ini masih pembahasan (rencana, Red) ya, masih belum pasti,” ujar Taufan.
Taufan mengaku pihak PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, belum mendapat konfirmasi terkait kedatangan penerbangan internasional dari Tokyo. “Kami belum mendapat informasi, coba dikonfirmasi kepada Garuda Indonesia,” kata Taufan.
Menarik ditunggu benar tidaknya pesawat Garuda Indonesia akan membawa rombongan familiar trip menuju Pulau Dewata. Jika benar, ada baiknya para stakeholder pariwisata di Bali mesti bersiap, karena para peserta familiar trip perlu melihat kesiapan Bali dalam menyambut wisatawan, utamanya wisatawan negeri sakura, agar yakin memilih Bali sebagai tempat berwisata yang aman di tengah pandemi.
Di sisi lain, pemerintah saat ini kembali mengetatkan aturan karantina bagi WNA atau WNI yang datang dari bepergian ke luar negeri. Jika sebelumnya sempat didiskon menjadi 3 hari, pemerintah kembali mewajibkan karantina menjadi 7 hari. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Minggu (28/11/2021).
Kebijakan baru tersebut akibat adanya potensi penularan Covid-19 varian omicron yang merebak di sejumlah negara di benua Afrika. WNA ataupun WNI yang datang ke Indonesia dan memiliki riwayat perjalanan dari 14 negara yang masuk dalam daftar pemerintah, bahkan diharuskan menjalani karantina selama 14 hari. *adi
“Tanggal 5 Desember nanti rencananya penerbangan pertama Garuda (Indonesia) dari Tokyo ke Bali, itu akan dibuka kembali. KBRI mengupayakan familiar trip yang melibatkan travel operator, wartawan, tapi juga influencer dalam flight tersebut, yang kita harapkan nanti bisa membantu promosi apa yang dia lihat, yang dia rasakan, dia reportasekan dari Bali,” ungkap Heri dalam seminar bertajuk ‘Menelisik Kesiapan Bali Menyambut Free Covid Corridor Siapkah Bali Kembangkan Health Tourism atau Medical Tourism?’
Heri mengatakan, familiar trip diupayakan oleh KBRI Jepang dalam rangka memasarkan kesiapan pariwisata Bali kepada masyarakat Jepang. Dengan mengajak turut serta media ataupun para pelaku pariwisata di Jepang, diharapkan mereka bisa mengabarkan bagaimana kesiapan yang sudah dilakukan pemerintah hingga pelaku pariwisata yang ada di Bali.
Kabar ini tentu sebuah kejutan apabila benar-benar terjadi. Pasalnya sejak kembali dibuka 14 Oktober 2021, terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih belum kedatangan penumpang satu pun.
Dikonfirmasi terkait kemungkinan ini, Senin (29/11/2021), Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, tidak berani mengiyakan apa yang disampaikan Dubes Heri Akhmadi. “Sampai saat ini masih pembahasan (rencana, Red) ya, masih belum pasti,” ujar Taufan.
Taufan mengaku pihak PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, belum mendapat konfirmasi terkait kedatangan penerbangan internasional dari Tokyo. “Kami belum mendapat informasi, coba dikonfirmasi kepada Garuda Indonesia,” kata Taufan.
Menarik ditunggu benar tidaknya pesawat Garuda Indonesia akan membawa rombongan familiar trip menuju Pulau Dewata. Jika benar, ada baiknya para stakeholder pariwisata di Bali mesti bersiap, karena para peserta familiar trip perlu melihat kesiapan Bali dalam menyambut wisatawan, utamanya wisatawan negeri sakura, agar yakin memilih Bali sebagai tempat berwisata yang aman di tengah pandemi.
Di sisi lain, pemerintah saat ini kembali mengetatkan aturan karantina bagi WNA atau WNI yang datang dari bepergian ke luar negeri. Jika sebelumnya sempat didiskon menjadi 3 hari, pemerintah kembali mewajibkan karantina menjadi 7 hari. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Minggu (28/11/2021).
Kebijakan baru tersebut akibat adanya potensi penularan Covid-19 varian omicron yang merebak di sejumlah negara di benua Afrika. WNA ataupun WNI yang datang ke Indonesia dan memiliki riwayat perjalanan dari 14 negara yang masuk dalam daftar pemerintah, bahkan diharuskan menjalani karantina selama 14 hari. *adi
Komentar