Atap Dua Rumah Warga Ambruk
Hujan Disertai Angin Kencang di Melaya, Jembrana
Ami dan keluarganya yang tinggal di Banjar Melaya Pantai, Desa/Kecamatan Melaya, harus mengungsi ke rumah orangtuanya karena seluruh atap rumahnya ambruk.
NEGARA, NusaBali
Cuaca ekstrem kembali memicu musibah di Kabupaten Jembrana. Selain musibah pohon tumbang, hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Senin (29/11) dan Selasa (30/11), juga mengakibatkan atap dua rumah warga ambruk.
Musibah atap rumah warga ambruk itu terjadi di dua lokasi berbeda. Salah satunya adalah rumah keluarga Ami, 42, di Banjar Melaya Pantai, Desa/Kecamatan Melaya, yang atapnya ambruk pada Selasa (30/11) sekitar pukul 02.00 Wita. Sementara sehari sebelumnya, atap salah satu rumah milik Maemunah, 60, di Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, juga ambruk pada Senin (29/11) sekitar pukul 04.00 Wita.
Dari informasi yang dihimpun Selasa kemarin, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kedua musibah tersebut. Namun musibah yang menimpa keluarga Ami di Melaya, menyebabkan kerugian sekitar Rp 20 juta. Bahkan Ami dan keluarganya terpaksa harus mengungsi ke rumah orangtuanya, karena seluruh atap rumahnya telah ambruk.
Sementara dalam musibah ambruknya atap rumah keluarga Maemunah di Lelateng, diperkirakan menyebabkan kerugian sekitar Rp 5 juta. Ada sebagian atap yang ambruk di rumah keluarga Maemunah ini. Untuk penanganan sementara, bagian atap yang ambruk itu ditutup menggunakan terpal.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana, mengatakan ambruknya atap kedua rumah warga itu, diperkirakan karena kondisi kayu rangka atap yang sudah rapuh. Karena sudah rapuh dan terus diterpa hujan disertai angin kencang, akhirnya bagian kayu rangka atap itu patah dan ambruk. “Untungnya tidak ada korban. Semua berhasil selamat setelah bergegas keluar rumah,” ucap Agus Artana.
Begitu menerima laporan musibah tersebut, jajaran BPBD Jembrana turun melakukan asesmen. Di samping itu juga telah diserahkan sejumlah bantuan kedaruratan, berupa paket sembako, family kit, terpal, matras, masker medis, dan paket sandang kepada keluarga korban.
“Kita harapkan warga lebih waspada dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini. Lakukan antisipasi-antisipasi berbagai musibah yang bisa terjadi,” ucap Agus Artana. *ode
Musibah atap rumah warga ambruk itu terjadi di dua lokasi berbeda. Salah satunya adalah rumah keluarga Ami, 42, di Banjar Melaya Pantai, Desa/Kecamatan Melaya, yang atapnya ambruk pada Selasa (30/11) sekitar pukul 02.00 Wita. Sementara sehari sebelumnya, atap salah satu rumah milik Maemunah, 60, di Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, juga ambruk pada Senin (29/11) sekitar pukul 04.00 Wita.
Dari informasi yang dihimpun Selasa kemarin, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kedua musibah tersebut. Namun musibah yang menimpa keluarga Ami di Melaya, menyebabkan kerugian sekitar Rp 20 juta. Bahkan Ami dan keluarganya terpaksa harus mengungsi ke rumah orangtuanya, karena seluruh atap rumahnya telah ambruk.
Sementara dalam musibah ambruknya atap rumah keluarga Maemunah di Lelateng, diperkirakan menyebabkan kerugian sekitar Rp 5 juta. Ada sebagian atap yang ambruk di rumah keluarga Maemunah ini. Untuk penanganan sementara, bagian atap yang ambruk itu ditutup menggunakan terpal.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana, mengatakan ambruknya atap kedua rumah warga itu, diperkirakan karena kondisi kayu rangka atap yang sudah rapuh. Karena sudah rapuh dan terus diterpa hujan disertai angin kencang, akhirnya bagian kayu rangka atap itu patah dan ambruk. “Untungnya tidak ada korban. Semua berhasil selamat setelah bergegas keluar rumah,” ucap Agus Artana.
Begitu menerima laporan musibah tersebut, jajaran BPBD Jembrana turun melakukan asesmen. Di samping itu juga telah diserahkan sejumlah bantuan kedaruratan, berupa paket sembako, family kit, terpal, matras, masker medis, dan paket sandang kepada keluarga korban.
“Kita harapkan warga lebih waspada dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini. Lakukan antisipasi-antisipasi berbagai musibah yang bisa terjadi,” ucap Agus Artana. *ode
1
Komentar