Dinas Pertanian Terima Laporan 21 Kasus Gigitan Anjing Rabies

Tak ada korban jiwa dalam kasus gigitan anjing positif rabies ini. Kasus tertinggi di Kecamatan Banjarangkan dengan 9 kasus. Korban tergigit anjing sudah mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). Kadis Pertanian Klungkung Ida Bagus Junaida mengatakan, kepastian anjing rabies berdasarkan hasil uji sampel otak anjing di laboratorium. Kasus pertama terjadi pada 12 Januari 2021 di Desa Takmung Kecamatan Banjarangkan. Kasus kedua pada 8 Februari 2021. Laporan terakhir pada 23 November 2021 di Desa Manduang Kecamatan Klungkung. Ketiga anjing ini merupakan anjing peliharaan yang diliarkan. “Anjing itu kemungkinan kontak dengan anjing liar positif rabies,” ungkap IB Junaida, Selasa (30/11).

Pasca menerima laporan kasus gigitan anjing rabies, Dinas Pertanian Klungkung langsung turun melakukan vaksinasi dan eliminasi secara selektif. “Korban gigitan anjing sudah dapat VAR,” jelas IB Juanida. Sepanjang Januari-November 2021 Dinas Pertanian Klungkung menerima laporan 21 kasus gigitan anjing rabies. Kecamatan Banjarangkan dengan 9 kasus. Masing-masing Desa Takmung 2 kasus, Desa Tihingan 2 kasus, Desa Timuhun 2 kasus, Desa Tusan 1 kasus, Desa Aan 1 kasus, dan Desa Nyalian 1 kasus.

Kasus gigitan anjing rabies di Kecamatan Klungkung sebanyak 7 kasus. Masing-masing Desa Selat, Desa Akah, Kelurahan Semarapura Tengah, Kelurahan Semarapura Kelod, Desa Kamasan, Kelurahan Semarapura Kangin, dan Desa Manduang dengan 1 kasus. Kecamatan Dawan dengan 5 kasus. Tersebar di Desa Sampalan Kelod 2 kasus, Desa Pesinggahan 2 kasus, dan Desa Sulang 1 kasus. Hanya Kecamatan Nusa Penida nihil kasus gigitan anjing rabies.

Sebelumnya, 11 desa di Klungkung daratan masuk zona merah rabies. Kesebelas desa/kelurahan itu yakni Kelurahan Semarapura Kauh, Desa Kamasan, Desa Selisihan, Desa Manduang, Desa Dawan Kaler, Desa Dawan Klod, Desa Besan, Desa Pesinggahan, Desa Takmung, Desa Tihingan, dan Desa Nyalian. Sementara Nusa Penida nihil kasus rabies sejak tahun 2017. *wan