Wisman Nihil, Wisdom Jangan Dipersulit ke Bali
DENPASAR,NusaBali
Kalangan praktisi pariwisata Bali berharap kunjungan wisatawan domestik (wisdom) ke Bali dipermudah.
Tujuannya mendorong lebih banyak wisdom ke Bali, pada saat Bali masih menunggu wisman yang belum juga datang.
“Kalau memang bisa dipermudah mengapa harus dibuat sulit,” ujar I Ketut Juni Arjana, salah seorang pramuwisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Selasa (30/11).
Menurut Juni Arjana, antusias wisdom belakangan ini lumayan meningkat. Dia sendiri sudah merasakan imbas positifnya, karena sudah beberapa kali menghandle wisdom. Kemudian dari informasi dan komunikasi dengan teman maupun kolega, sudah ada yang mendapat bookingan ribuan wisdom pada Desember.
Perkembangan tersebut kata Juni Arjana, tentu melegakan. Karena itulah dia berharap keramaian kunjungan wisdom tersebut tetap terjaga. Seandainya ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 nanti, jangan sampai menyurutkan wisdom datang ke Bali.
Pasalnya untuk tour, perusahan atau travel sudah negosiasi dan bersepakat harga dengan konsumen (wisdom) minimal 2 pekan sebelumnya.
“Jangan sampai ada perubahan ketentuan yang mendadak,” kata Juni Arjana yang Kepala Bidang Kesra DPD HPI Bali. Misalnya, tiba- tiba harus ada biaya untuk pemeriksaan kesehatan atau test PCR.
Itulah yang dimaksudkan Juni Arjana, wisdom dipermudah datang ke Bali. Karena untuk sementara sebelum ada wisman, jelas wisdom menjadi harapan pariwisata Bali. Industri perhotelan, termasuk hotel bintang atas 4 dan 5 yang biasanya dominan pangsa pasarnya wisman, kini juga menerima wisdom. “Dengan harga yang bersaing,” ungkap Juni Arjana.
Dia khawatir hal-hal yang memberatkan, menyebabkan wisdom berkurang atau bahkan batal berwisata. “ Mereka cukup sampai di Jawa Timur saja,” kata Juni Arjana.
Untuk diketahui sebagian besar wisdom masuk Bali dari darat melalui Pelabuhan Gilimanuk, berasal di kota-kota di Pulau Jawa.
Plt Kadisparda Bali Tjokorda Bagus Pemayun, belum berhasil diminta konfirmasinya. Ponselnya menunjukkan sinyal aktif ketika dihubungi, Demikian juga diminta konfirmasi via pesan WA belum ada jawaban.
Sementara Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen, ketika hendak dikonfirmasi menyatakan sedang sibuk ngaturan ayah nopeng (menari topeng). “Maaf maaf nggih tiyang kantun sibuk ngayah nopeng,” jelasnya.
Sebelumnya tokoh pengusaha sekaligus tokoh pariwisata Bali Panudiana Kuhn, menyatakan kunjungan wisdom ke Bali belakangan ini meningkat. Hal itu ditandai dengan frekuensi penerbangan yang meningkat dengan jumlah penumpang yang rata- rata full sekitar 10 ribu orang. bahkan lebih wisdom datang per hari ke Bali dalam beberapa waktu belakangan.
Namun jumlah tersebut belum membuat happy, karena belum mampu memenuhi hotel yang ada di Bali. “Dalam kondisi normal Bali butuh 30 ribu wisatawan, wisman dan wisdom,” ujar pria yang Ketua Ikatan Alumni Doktor Pariwisata Universitas. *K17
Komentar