Dispar Harapkan Kunjungan Wisdom Jangan Diperketat
Heboh Varian Baru Omicron
Pelaku usaha dilema, di satu sisi mendukung kebijakan pemerintah, di sisi lain berharap bagaimana supaya perekonomian tidak mati.
MANGUPURA, NusaBali
Varian baru Covid-19 yang bernama Omicron membuat kebijakan untuk memperketat masuknya orang asing ke Indonesia. Termasuk memberlakukan PPKM level 3 menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung berharap pemerintah pusat tak memperketat masuknya wisatawan domestik (wisdom) ke Bali, mengingat pertumbuhannya cukup baik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan, mengatakan adanya varian baru bernama Omicron, pemerintah pusat telah melakukan langkah cepat agar varian baru tersebut tidak masuk ke Indonesia. Pemerintah pusat, juga sudah melakukan penanggulangan dengan baik, mulai dari melaksanakan vaksinasi secara maksimal dengan persentase yang tinggi.
“Tentu kebijakan yang diambil pemerintah pusat dalam rangka melindungi warga, agar jangan sampai apa yang terjadi di Eropa, juga terjadi di Indonesia, termasuk Bali dan Badung,” ujarnya, Rabu (1/12).
Walau begitu, Raka Darmawan yang notabene Asisten Administrasi Umum Setda Badung, yang menghadapi posisi dilema adalah masyarakat dari kalangan pelaku pariwisata. Di satu sisi sangat mendukung kebijakan pemerintah, tapi di sisi lain berharap bagaimana supaya perekonomian tidak mati alias terus bergerak. “Di satu sisi mereka menghormati pemerintah dan menjaga keselamatan diri sendiri, termasuk warga umum. Tapi di sisi lain sudah hampir dua tahun berjalan (pandemi Covid-19, Red) sangat mempengaruhi perekonomian, tentu berat buat mereka,” katanya.
Raka Darmawan pun berharap pengetatan masuknya orang asing ke Indonesia, tidak dibarengi dengan pengetatan bagi para pelaku perjalan dalam negeri atau wisdom. Sebab, belakangan ini pertumbuhan wisdom ke Bali tergolong bagus. Bahkan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bisa melayani 10.000 penumpang per harinya. Adanya potensi pertumbuhan kunjungan wisdom tentu ini sangat menggembirakan di masa paceklik seperti sekarang.
“Kami berharap untuk wisdom jangan diperketat. Tetapi prokes wajib diterapkan secara ketat dan disiplin. Apalagi kita di Indonesia vaksinasi sudah persentase tinggi,” harap Raka Darmawan. *ind
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan, mengatakan adanya varian baru bernama Omicron, pemerintah pusat telah melakukan langkah cepat agar varian baru tersebut tidak masuk ke Indonesia. Pemerintah pusat, juga sudah melakukan penanggulangan dengan baik, mulai dari melaksanakan vaksinasi secara maksimal dengan persentase yang tinggi.
“Tentu kebijakan yang diambil pemerintah pusat dalam rangka melindungi warga, agar jangan sampai apa yang terjadi di Eropa, juga terjadi di Indonesia, termasuk Bali dan Badung,” ujarnya, Rabu (1/12).
Walau begitu, Raka Darmawan yang notabene Asisten Administrasi Umum Setda Badung, yang menghadapi posisi dilema adalah masyarakat dari kalangan pelaku pariwisata. Di satu sisi sangat mendukung kebijakan pemerintah, tapi di sisi lain berharap bagaimana supaya perekonomian tidak mati alias terus bergerak. “Di satu sisi mereka menghormati pemerintah dan menjaga keselamatan diri sendiri, termasuk warga umum. Tapi di sisi lain sudah hampir dua tahun berjalan (pandemi Covid-19, Red) sangat mempengaruhi perekonomian, tentu berat buat mereka,” katanya.
Raka Darmawan pun berharap pengetatan masuknya orang asing ke Indonesia, tidak dibarengi dengan pengetatan bagi para pelaku perjalan dalam negeri atau wisdom. Sebab, belakangan ini pertumbuhan wisdom ke Bali tergolong bagus. Bahkan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bisa melayani 10.000 penumpang per harinya. Adanya potensi pertumbuhan kunjungan wisdom tentu ini sangat menggembirakan di masa paceklik seperti sekarang.
“Kami berharap untuk wisdom jangan diperketat. Tetapi prokes wajib diterapkan secara ketat dan disiplin. Apalagi kita di Indonesia vaksinasi sudah persentase tinggi,” harap Raka Darmawan. *ind
1
Komentar