Hujan dan Kabut, Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk Ditutup Sejam
NEGARA, NusaBali
Layanan penyeberangan di lintasan Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur - Gilimanuk, Jembrana, sempat ditutup selama hampir sejam, Kamis (2/12) sore.
Penutupan sementara itu karena hujan deras disertai kabut di tengah perairan Selat Bali. Kondisi alam ini berpotensi membahayakan aktivitas pelayaran.
Berdasarkan informasi NusaBali, penutupan sementara penyeberangan dua pelabuhan itu mulai pukul 15.25 Wib - 16.17 Wib atau pukul 16.25 Wita hingga pukul 17.17 Wita. Awalnya, hujan mulai yang cukup deras mulai turun di perairan Selat Bali pada sekitar pukul 15.10 Wib atau pukul 16.10 Wita. Bersamaan dengan hujan deras sehingga dari pihak Satuan Pelayanan (Satpel) Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di Pelabuhan Gilimanuk serta Pelabuhan Ketapang sepakat menghentikan sementara layanan penyebrangan pada pukul 15.25 Wib atau pukul 16.25 Wita.
Saat dilakukan penutupan tersebut, sejumlah kapal yang sedang berlayar diminta mendekat ke pelabuhan untuk mencari tempat aman. Sementara kapal yang telah melakukan bongkar muatan dan bersiap mengangkut muatan, diminta menunda pengangkutan muatan sambil menunggu cuaca membaik. Setelah menunggu hampir 1 jam atau tepatnya pada sekitar pukul 16.25 Wib atau pukul 17.17 Wita, hujan dan kabut dipastikan sudah benar-benar reda di tengah periaran Selat Bali maupun Pelabuhan Ketapang-Gilumanuk, akhirnya dispekati untuk membuka kembali penyeberangan.
Koordinator Satuan Pelayanan (Satpel) BPTD Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan, saat dikonfirmasi Kamis kemarin, mengatakan penutupan sementara layanan penyeberangan di pelabuhan itu karena cuaca yang berpotensi membahayakan pelayaran. Di samping hujan deras, terjadi kabut yang menganggu jarak pandang nahkoda. Kondisi itu pun bisa mengakibatkan tabrakan antar kapal ataupun kapal salah arah yang bisa menyebabkan kapal kandas. "Dengan pertimbangan keselamatan pelayaran kita tutup sementara," ujarnya.
Ketika penyeberangan ditutup selama hampir 1 jam tersebut, Sastrawan mengatakan, tidak sampai menyebabkan antrean panjang di Pelabuhan Gilimanuk. Pasalnya, pengguna jasa yang hendak menyebrangan kebetulan tidak begitu padat dan hanya terjadi sedikit antrean di depan dermaga. Begitu penyebrangan kembali dibuka, seluruh pengguna jasa yang sempat menunggu di dekat dermaga juga langsung habis diberangkatkan. "Sekarang pelayaran sudah kembali normal. Kami juga tetap memantau situasi. Kalau terjadi cuaca buruk, ya terpaksa harus tutup demi keselamatan pelayaran," ujar Sastrawan. *ode
Komentar