nusabali

Senderan Sekolah di Sepang Kelod Jebol

  • www.nusabali.com-senderan-sekolah-di-sepang-kelod-jebol

Senderan bangunan TK Widi Darma dan SDN 1 Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, rusak sejak musim hujan tahun lalu.

SINGARAJA, NusaBali

Senderan gedung sekolah TK Widi Darma dan SD Negeri 1 Sepang Kelod di Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, jebol tergerus air bah sungai. Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (6/12) dinihari membuat arus sungai Tukad Asahbadung meluap dan mengikis senderan gedung sekolah baik TK dan SD, yang lokasinya berada di pinggir sungai tersebut.

Perbekel Sepang Kelod Ketut Ngurah mengatakan, senderan bangunan sekolah tersebut rusak sejak musim hujan tahun lalu. Namun, hingga saat ini belum tersentuh penanganan. Kondisi justru semakin parah dengan curah hujan tinggi yang terjadi belakangan ini, dan membuat arus sungai meluap hingga menggerus halaman sekolah.

“Hujan tadi malam (Minggu malam) kembali membuat sungai meluap, dan alirannya menggerus halaman SD dan TK. Kondisi semakin parah. Halaman sekolah terbawa arus air yang besar akibat hujan,” ujar Ketut Ngurah.

Menurut Ketut Ngurah, bangunan kedua sekolah tersebut sejatinya masih difungsikan sebagai tempat belajar. Namun dengan kondisi tersebut, pihak sekolah tidak berani mengadakan kegiatan belajar mengajar untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Kondisi ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Dinas PUPR Kabupaten Buleleng untuk segera ditindaklanjuti.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Buleleng Made Astika mengaku sudah menerima informasi terkait jebolnya senderan gedung TK dan SD di Desa Sepang Kelod. Dinas Pendidikan sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas PUPR. Rencananya Kamis (9/12) nanti akan dilaporkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida untuk tindak lanjut penanganan, lantaran lokasi sekolah terletak di sempadan sungai.

Menurut Astika, kejadian ini bukan kali pertama. Pada musim hujan sebelumnya, senderan sekolah tersebut juga dilaporkan tergerus. “Ini kedua kalinya tergerus, tahun lalu cukup keras. Aliran sungai mengarah ke sana. Tahun lalu sudah kami survei ke lokasi. Nanti akan dilakukan penyenderan. Kalau DED dari Dinas PUPR sudah ada. Kami juga akan ajak Pemdes, karena untuk TK ada di bawah Pemerintah Desa, yang secara operasional penanganannya dari desa setempat,” jelas Astika. *mz

Komentar