Dinas LH Dekati Event Organizer
Proyek RTH Bung Karno Diserahterimakan
SINGARAJA, NusaBali
Proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno di wilayah Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng, yang sudah selesai dikerjakan secara resmi diserahterimakan oleh rekanan PT Sanur Jaya Utama kepada Dinas Lingkungan Hidup (LH) Buleleng, Senin (6/12).
Selanjutnya untuk pengelolaan, Dinas LH Buleleng berencana mendekati event organizer (EO), untuk melangsungkan kegiatan di RTH Bung Karno. Rencana kerjasama itu dimaksudkan untuk mendorong ekonomi kreatif di Buleleng.
Kepala Dinas LH Buleleng I Gede Melanderat mengatakan RTH Bung Karno dengan sejumlah fasilitasnya sangat memungkinkan untuk diberdayakan. Tak hanya untuk tempat rekreasi masyarakat umum. Namun untuk penyelenggaraan event-event besar. “Dengan fasilitas bangunan di RTH ini, sangat memungkinkan dilakukan berbagai kegiatan. Minimal dua kali dalam sebulan, selain hiburan harapannya dapat menggerakkan perekonomian,” kata Melanderat.
Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) Buleleng ini menyatakan, setelah diserahterimakan, Dinas LH sedang mencari hari baik untuk upacara melaspas. Rencananya upacara melaspas alit akan dilaksanakan pada Saniscara Kliwon Pahang, Sabtu (18/12), bertepatan dengan Purnama Kapitu. Peresmian RTH seluas 2 hektare lebih ini menurut Melanderat sedang dicarikan hari baik dan menunggu petunjuk pimpinan.
Melanderat menyatakan setelah diserahterimakan dari rekanan ke pengguna anggaran (Dinas LH), PT Sanur Jaya Utama masih memiliki tanggungjawab enam bulan masa pemeliharaan. Kekurangan maupun kerusakan kecil yang terjadi pada masa pemeliharaan ini masih menjadi tanggung jawab rekanan.
Sebelum peresmian, Dinas LH Buleleng juga sedang merancang pengisian kios untuk produk UMKM Buleleng.
RTH Bung Karno merupakan salah satu mega proyek monumental yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2017. RTH Bung Karno yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektare diproyeksikan menjadi destinasi wisata sejarah. Patung Bung Karno yang terbuat dari perunggu setinggi 8 meter menjadi ikon RTH.
Ruang terbuka terluas di Buleleng dilengkapi dengan open stage yang berlatar patung Singa Ambara Raja dan ukiran khas Buleleng. Selain itu sebagai penghormatan kepada ibunda Bung karno Nyoman Rai Srimben pada pedestal di bawah patung dipasang belasan relief yang mengisahkan kisah cinta Nyoman Rai Srimben dengan Raden Soekemi (ayah Soekarno). Di pojok tenggara RTH juga dibangun wantilan yang dikemas menjadi museum mini yang dilengkapi dengan patung sungkeman Soekarno dengan ibundanya Rai Srimben. *k23
Komentar