Lagi, Pemkab Bangun Gedung Rp 90 Miliar
Wujudkan Pelayanan Pasien Non Kelas di RSUD Payangan
GIANYAR, NusaBali
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Payangan milik Pemkab Gianyar, di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar, terus berbenah dengan melengkapi fasilitas pelayanan.
Kini, Pemkab membangun gedung 5 lantai di sisi utara, diberi nama Wing Utara. Gedung ini berkapasitas 105 tempat tidur pasien, dirancang untuk perawatan pasien non kelas.
Direktur Utama RSUD Payangan dr I Gusti Ngurah Gede Putra mengatakan proyek ini menelan anggaran Rp 90 miliar, sudah dikerjakan sejak 9 Oktober 2021. "Saat ini progresnya sudah 8,8 persen. Gedung ini khusus untuk ruang perawatan dengan komposisi satu basement dan empat lantai di atasnya," jelasnya saat ditemui di Kantor Bupati Gianyar, Rabu (8/12).
Gedung sisi utara ini akan memiliki beberapa fitur utama. Diantaranya, emerging disease center (EDC) atau pusat penanganan pasien mendadak, mirip seperti ruang isolasi Covid-19 terintegrasi. "Jadi mulai dari UGD, ruang perawatan, laboratorium, jadi satu tempat. Nggak pindah kemana-mana lagi," jelas dokter muda ini.
Ngurah Putra juga menjelaskan, ruang perawatan pasien akan menyesuaikan konsep Kemenkes dan BPJS Kesehatan, dengan meniadakan perbedaan kelas perawatan. "Fitur perawatannya non kelas. Nah, jadi kami sedang persiapan ke arah sana," jelasnya. Lama pengerjaan proyek ini 330 hari hari kalender, sehingga gedung ini ditarget rampung 3 September 2022.
Dia meyakini, ruang perawatan non kelas ini merupakan inovasi terbaru Pemkab Gianyar. Dengan non, maka hanay ada satu tarif. Ngurah Putra menyebut, selama 3 minggu terakhir ini RSUD Payangan tidak ada merawat pasien positif Covid-19. Namun RS ini tetap menyiagakan ruang isolasi jika ada pasien Covid-19. "Ruang isolasi tetap stanby. Stok oksigen tersedia dengan baik. Sudah tidak kayak dulu lagi," ujarnya. Selain itu, tambah dia, RSUD Payangan juga sejak kasus melandai sudah membongkar tenda darurat untuk pasien Covid-19. *nvi
Direktur Utama RSUD Payangan dr I Gusti Ngurah Gede Putra mengatakan proyek ini menelan anggaran Rp 90 miliar, sudah dikerjakan sejak 9 Oktober 2021. "Saat ini progresnya sudah 8,8 persen. Gedung ini khusus untuk ruang perawatan dengan komposisi satu basement dan empat lantai di atasnya," jelasnya saat ditemui di Kantor Bupati Gianyar, Rabu (8/12).
Gedung sisi utara ini akan memiliki beberapa fitur utama. Diantaranya, emerging disease center (EDC) atau pusat penanganan pasien mendadak, mirip seperti ruang isolasi Covid-19 terintegrasi. "Jadi mulai dari UGD, ruang perawatan, laboratorium, jadi satu tempat. Nggak pindah kemana-mana lagi," jelas dokter muda ini.
Ngurah Putra juga menjelaskan, ruang perawatan pasien akan menyesuaikan konsep Kemenkes dan BPJS Kesehatan, dengan meniadakan perbedaan kelas perawatan. "Fitur perawatannya non kelas. Nah, jadi kami sedang persiapan ke arah sana," jelasnya. Lama pengerjaan proyek ini 330 hari hari kalender, sehingga gedung ini ditarget rampung 3 September 2022.
Dia meyakini, ruang perawatan non kelas ini merupakan inovasi terbaru Pemkab Gianyar. Dengan non, maka hanay ada satu tarif. Ngurah Putra menyebut, selama 3 minggu terakhir ini RSUD Payangan tidak ada merawat pasien positif Covid-19. Namun RS ini tetap menyiagakan ruang isolasi jika ada pasien Covid-19. "Ruang isolasi tetap stanby. Stok oksigen tersedia dengan baik. Sudah tidak kayak dulu lagi," ujarnya. Selain itu, tambah dia, RSUD Payangan juga sejak kasus melandai sudah membongkar tenda darurat untuk pasien Covid-19. *nvi
Komentar