ISI Denpasar Garap Film Drama Musikal ‘Bung Karno di Bawah Pohon Sukun’
DENPASAR, NusaBali.com -
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggarap sebuah film drama musikal mengangkat tema kisah Bung Karno muda ketika diasingkan di Ende, Pulau Flores tahun 1934-1938 oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Pengambilan gambar dilakukan di beberapa lokasi yakni Dermaga Teluk Terima, Buleleng, Bukit Kursi, Desa Pemuteran, Buleleng, SMP Negeri 1 Singaraja, Buleleng, dan satu lokasi di Bangli, Studio MSB.
Sementara para pemeran selain berasal dari dalam ISI Denpasar sendiri meliputi dosen dan mahasiswa, juga berasal dari siswa SMA dan aktor/aktris di Bali.
Penayangan perdana film drama musikal yang terbagi dalam lima episode dilakukan di Plaza Renon, Jumat (10/12/2021) malam, disaksikan para pemeran, sutradara, dan sejumlah undangan.
“Ini sebenarnya terispirasi dari pementasan yang sudah dibuat sebelumnya oleh ISI Denpasar, pementasan drama musikal panggung, Bung Karno di Bawah Pohon Sukun. Dari pementasan itu kami tingkatkan menjadi sebuah film agar bisa terus diputar,” ujar Made Rai Budaya Bumiarta, sutradara ‘Bung Karno di Bawah Pohon Sukun’ seusai acara pemutaran perdana.
Rai Pendet, sapaan akrabnya, menambahkan pementasan panggung di Bulan Bung Karno Juni lalu ternyata mendapat antusiasme penikmat seni, hingga pementasan dilakukan untuk kedua kalinya di Negara, Kabupaten Jembrana.
Dari sana tercetus ide untuk membuat film berdasar cerita pada pementasan drama musikal tersebut. “Kami ajukan ke Dirjen Vokasi (KemendikbudRistek), diberikan dana untuk diproduksi,” ungkap Dosen Program Studi Film dan Televisi ISI Denpasar.
Drama tentang Bung Karno mengisahkan perjuangan foundingfather Indonesia menjalani pengasingannya di Ende, Flores, hingga mendapatkan inspirasi merumuskan dasar negara Pancasila di sebuah perbukitan di bawah pohon sukun.
Sutradara mengatakan, sosok Bung Karno di masa mudanya dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda saat ini. Di usia mudanya Bung Karno telah mampu melihat ke dalam dirinya, mempertanyakan apa yang bisa ia lakukan untuk bangsanya. Dikisahkan dalam setiap episode yang bedurasi masing-masing 24 menit, Bung Karno berusaha mengatasi kegalauan hidupnya hingga akhirnya menghasilkan apa yang kelak dijadikan pondasi negara Indonesia.
“Tokoh Bung Karno selalu menginspirasi kita dengan hal itu, tahu tentang diri kita, tahu kemampuan diri kita sampai mana,” ucap Rai Pendet.
Aktor pemeran Bung Karno, Bagus Bang Sada, mengatakan merasa bersyukur dan bangga dipercaya memerankan tokoh besar bangsa Indonesia. Ini merupakan film terpanjang yang pernah diperankan oleh dosen Program Studi Seni Tari ISI Denpasar tersebut.
Ia menuturkan, mencari referensi bagaimana Bung Karno menjalani hidupnya sehari-hari di Ende adalah sebuah tantangan tersendiri. Dikatakannya, dokumentasi Bung Karno kebanyakan hanya pada saat kegiatan seremoni, jarang pada saat menjalani kehidupan sehari-hari.
“Yang dipotret itu adalah kehidupan sehari-hari Bung Karno, orang-orang kita jarang yang tahu bagaimana Bung Karno di umurnya yang masih muda dengan idealisme yang sangat tinggi, tapi dihadapkan situasi seperti saat itu,” ujar Bagus.
Untuk diketahui, ‘Bung Karno di Bawah Pohon Sukun’ juga bekerja sama dengan stasiun Bali TV dan akan ditayangkan pada 11-15 Desember 2021 setiap pukul 20.30 Wita. *adi
1
Komentar