DPP NasDem Puji Visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali'
DENPASAR, NusaBali
DPP NasDem puji visi pembangunan Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang digulirkan Gubernur Wayan Koster, dengan dukungan utama PDIP.
NasDem pun tawarkan kompetisi dengan konsep membangun Bali bersama-sama atas dasar gagasan, bukan pertandingan politik. Hal itu disampaikan Ketua Koordinator Bidang Kebijakan Publik dan Strategi DPP NasDem, Dr Suyoto, dalam pidato politiknya pada acara Rakorwil NasDem Bali di Hotel Kartika Plaza, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Senin (13/12) siang. Hadir dalam Rakorwil tersebut adalah Wakil Ketua Dewan Pembina DPP NasDem Lestari Moerdijat, Ketua DPW NasDem Bali Julie Sutrisno Laiskodat, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra (mewakili Gubernur Wayan Koster), pimpinan parpol se-Bali, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, dan perwakilan Bawaslu Bali.
Dalam pidatonya, Suyoto memuji visi pembangunan Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang kedepankan keharmonisan alam Bali. "Saya sudah berkali-kali ketemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Badung, dan Bupati lainnya di Bali. Dari pertemuan itu, saya teringat bagaimana Bali dengan konsep Tri Hita Karana membangun agama, budaya, dan tradisi yang ada dalam RPJMD-nya Gubernur Wayan Koster," ujar Suyoto.
Mantan Bupati Bojonegoro, Jawa Timur ini menegaskan, dalam visi pembangunan Bali, bidang sandang-pangan-papan, ketenagakerjaan, pariwisata, agama, sosial, budaya yang didukung dengan akar Tri Hita Karana itu, sangat baik untuk ditiru daerah lain di Indonesia. "Bali yang harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan lingkungannya, maka NasDem hadir dengan memperkuat pembangunan Bali, hadir dengan senyum untuk kebahagiaan masyarakat Bali," tandas Suyoto.
Suyoto juga memuji tema Rakorwil NasDem Bali, yakni ‘Bersatu Membangun Bali’. Maka, sangat tepat kalau kader NasDem memajukan Bali bersama elemen masyarakatnya. "Maka, saya mengajak kader NasDem hadir di Bali bukan untuk perbedaan partai politik, tetapi adu gagasan," katanya.
Menurut Suyoto, tidak ada kabupaten miskin, tidak ada pula provinsi miskin karena seorang pemimpin. Yang ada itu miskin karena salah urus. Suyoto mengaku sudah pernah cek dokumen pembangunan di seluruh provinsi se-Indonesia dan dokumen di beberapa kabupaten/kota di Indonesia. Dari pengecekan tersebut, konsep mengurus Bali ini sangat berbeda dengan daerah lainnya. Kalai di daerah lain, perbedaan ideologi yang ditonjolkan, bukan idenya.
Menurut Suyoto, kerja-kerja politik NasDem adalah restorasi. NasDem hadir dengan politik untuk senyum kebahagiaan masyarakat Bali, membangun Bali bersama sama. Beda partai bukan berarti berbeda ideologi.
"Bali ini demokrasinya mirip dengan Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat. Yang berbeda cuma cara menyajikan gagasan dan perlombaan idenya. Maka, izinkan NasDem hadir di Bali, mewarnai Bali, dan memperkuat pembangunan di Bali," pinta Suyoto.
Sementara, Ketua DPW NasDem Bali, Julie Sutrisno Laiskodat, menyatakan NasDem tawarkan konsep membangun Bali secara bersama-sama. Menurut Julie Laiskodat, kompetisi adalah hal yang biasa dalam demokrasi.
"Maka, izinkan NasDem menjadi pelangi di Bali. Agar pelangi itu mampu menciptakan keharmonisan dan keindahan untuk pembangunan dan senyum kebahagiaan masyarakat Bali," ujar Jule yang notabene istri dari Gubernur Nusa Tenggara Timur, Victor Laiskodat. *nat
Dalam pidatonya, Suyoto memuji visi pembangunan Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang kedepankan keharmonisan alam Bali. "Saya sudah berkali-kali ketemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Badung, dan Bupati lainnya di Bali. Dari pertemuan itu, saya teringat bagaimana Bali dengan konsep Tri Hita Karana membangun agama, budaya, dan tradisi yang ada dalam RPJMD-nya Gubernur Wayan Koster," ujar Suyoto.
Mantan Bupati Bojonegoro, Jawa Timur ini menegaskan, dalam visi pembangunan Bali, bidang sandang-pangan-papan, ketenagakerjaan, pariwisata, agama, sosial, budaya yang didukung dengan akar Tri Hita Karana itu, sangat baik untuk ditiru daerah lain di Indonesia. "Bali yang harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan lingkungannya, maka NasDem hadir dengan memperkuat pembangunan Bali, hadir dengan senyum untuk kebahagiaan masyarakat Bali," tandas Suyoto.
Suyoto juga memuji tema Rakorwil NasDem Bali, yakni ‘Bersatu Membangun Bali’. Maka, sangat tepat kalau kader NasDem memajukan Bali bersama elemen masyarakatnya. "Maka, saya mengajak kader NasDem hadir di Bali bukan untuk perbedaan partai politik, tetapi adu gagasan," katanya.
Menurut Suyoto, tidak ada kabupaten miskin, tidak ada pula provinsi miskin karena seorang pemimpin. Yang ada itu miskin karena salah urus. Suyoto mengaku sudah pernah cek dokumen pembangunan di seluruh provinsi se-Indonesia dan dokumen di beberapa kabupaten/kota di Indonesia. Dari pengecekan tersebut, konsep mengurus Bali ini sangat berbeda dengan daerah lainnya. Kalai di daerah lain, perbedaan ideologi yang ditonjolkan, bukan idenya.
Menurut Suyoto, kerja-kerja politik NasDem adalah restorasi. NasDem hadir dengan politik untuk senyum kebahagiaan masyarakat Bali, membangun Bali bersama sama. Beda partai bukan berarti berbeda ideologi.
"Bali ini demokrasinya mirip dengan Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat. Yang berbeda cuma cara menyajikan gagasan dan perlombaan idenya. Maka, izinkan NasDem hadir di Bali, mewarnai Bali, dan memperkuat pembangunan di Bali," pinta Suyoto.
Sementara, Ketua DPW NasDem Bali, Julie Sutrisno Laiskodat, menyatakan NasDem tawarkan konsep membangun Bali secara bersama-sama. Menurut Julie Laiskodat, kompetisi adalah hal yang biasa dalam demokrasi.
"Maka, izinkan NasDem menjadi pelangi di Bali. Agar pelangi itu mampu menciptakan keharmonisan dan keindahan untuk pembangunan dan senyum kebahagiaan masyarakat Bali," ujar Jule yang notabene istri dari Gubernur Nusa Tenggara Timur, Victor Laiskodat. *nat
1
Komentar