Air Laut Naik, Air Sungai Sisakan Lumpur dan Pasir
Sungai Eling, Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu merupakan sungai kering. Air hujan dengan volume besar membuat air sungai itu meluap.
AMLAPURA, NusaBali
Air laut di Pantai Banjar Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem, kembali naik ke jalan. Sementara air Sungai Eling di Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, meluap hingga membelah jalan raya, menimbulkan tumpukan lumpur dan pasir.
Musibah lainnya, senderan sepanjang 3,5 meter, tinggi 1,5 meter milik I Wayan Telaga, di Lingkungan Susuan, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, roboh, Jumat kemarin sekitar pukul 01.00 Wita. Akibatnya, tembok kamar tidur milik staf Badan Lingkungan Hidup Karangasem I Ketut Rijek, 40, ambruk.
Air pasang di Pantai Amed sebenarnya mulai terjadi Rabu (8/2) sekitar pukul 12.30 Wita, tetapi belum terlalu besar. Namun airnya semakin membesar, hingga puncaknya pada Jumat (10/2) sekitar pukul 00.30 Wita, menggenangi jalan raya menuju jalur melasti ke Pantai Amed, atau jalur menuju Pusat Pelelangan Ikan (PPI).
Warga setempat sempat waswas di malam hari, sehingga spontan bergotong royong membuat tanggul dari pasir guna menahan air laut agar tidak masuk pekarangan rumah.
Akibat dari gelombang tinggi dan ganasnya ombak pantai di Banjar Amed, para nelayan setempat memilih memindahkan jukung-jukungnya menjauh ke darat agar tidak terhempas ombak.
Air laut mulai surut Jumat kemarin sekitar pukul 09.00 Wita. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem dikoordinasikan Kepala Pelaksana Ida Bagus Ketut Arimbawa melakukan pemantauan dan penyisiran di seputar air laut pasang. Juga mengecek bangunan penduduk yang kena dampak air laut pasang tersebut.
Hasil penelusuran di lapangan, tidak ada kerugian material dialami warga Banjar Amed, Desa Purwekerti. Hal itu juga dibenarkan Perbekel Purwekerti, Kecamatan Abang, I Nengah Karyawan. “Warga di sini sempat begadang. Nelayan memindahkan jukung, warga lainnya membuat tanggul, ada juga yang berjaga-jaga, syukurnya air hanya sampai di jalan,” kata Karyawan, yang dibenarkan Camat Abang I Gusti Nyoman Darsana.
Di bagian lain air di Sungai Eling, Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar Timur Kecamatan Kubu tiba-tiba meluap akibat hujan deras seharian. Selama ini sungai tersebut merupakan sungai kering. Tetapi karena hujan mengguyur mengakibatkan banjir, sehingga jalan raya Amlapura – Singaraja tertutup air sungai, lumpur, dan pasir, sejak sekitar pukul 00.30 Wita.
Petugas BPBD Karangasem melakukan pembersihan menggunakan dua loader menyingkirkan material yang menutupi jalan raya, sehingga akses jalan mulai normal pukul 07.30 Wita. “Gunakan dua alat berat, satu alat berat pinjam di Dinas PU, dan satu lagi milik swasta,” kata Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Camat Kubu I Made Suartana mengaku bersyukur penanganan lebih cepat dari biasanya. Menurutnya, arus lalu lintas sempat terhambat selama 7 jam dari pukul 00.30 hingga 07.30 Wita. “Memang setiap musim hujan, air Sungai Eling meluap membelah jalan raya, langsung terbuang ke laut,” kata Suartana.
Sementara itu, pohon aren tumbang, sempat menutup akses jalan Desa Nyuhtebel menuju Desa Tenganan (Kecamatan Manggis). * k16
Musibah lainnya, senderan sepanjang 3,5 meter, tinggi 1,5 meter milik I Wayan Telaga, di Lingkungan Susuan, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, roboh, Jumat kemarin sekitar pukul 01.00 Wita. Akibatnya, tembok kamar tidur milik staf Badan Lingkungan Hidup Karangasem I Ketut Rijek, 40, ambruk.
Air pasang di Pantai Amed sebenarnya mulai terjadi Rabu (8/2) sekitar pukul 12.30 Wita, tetapi belum terlalu besar. Namun airnya semakin membesar, hingga puncaknya pada Jumat (10/2) sekitar pukul 00.30 Wita, menggenangi jalan raya menuju jalur melasti ke Pantai Amed, atau jalur menuju Pusat Pelelangan Ikan (PPI).
Warga setempat sempat waswas di malam hari, sehingga spontan bergotong royong membuat tanggul dari pasir guna menahan air laut agar tidak masuk pekarangan rumah.
Akibat dari gelombang tinggi dan ganasnya ombak pantai di Banjar Amed, para nelayan setempat memilih memindahkan jukung-jukungnya menjauh ke darat agar tidak terhempas ombak.
Air laut mulai surut Jumat kemarin sekitar pukul 09.00 Wita. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem dikoordinasikan Kepala Pelaksana Ida Bagus Ketut Arimbawa melakukan pemantauan dan penyisiran di seputar air laut pasang. Juga mengecek bangunan penduduk yang kena dampak air laut pasang tersebut.
Hasil penelusuran di lapangan, tidak ada kerugian material dialami warga Banjar Amed, Desa Purwekerti. Hal itu juga dibenarkan Perbekel Purwekerti, Kecamatan Abang, I Nengah Karyawan. “Warga di sini sempat begadang. Nelayan memindahkan jukung, warga lainnya membuat tanggul, ada juga yang berjaga-jaga, syukurnya air hanya sampai di jalan,” kata Karyawan, yang dibenarkan Camat Abang I Gusti Nyoman Darsana.
Di bagian lain air di Sungai Eling, Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar Timur Kecamatan Kubu tiba-tiba meluap akibat hujan deras seharian. Selama ini sungai tersebut merupakan sungai kering. Tetapi karena hujan mengguyur mengakibatkan banjir, sehingga jalan raya Amlapura – Singaraja tertutup air sungai, lumpur, dan pasir, sejak sekitar pukul 00.30 Wita.
Petugas BPBD Karangasem melakukan pembersihan menggunakan dua loader menyingkirkan material yang menutupi jalan raya, sehingga akses jalan mulai normal pukul 07.30 Wita. “Gunakan dua alat berat, satu alat berat pinjam di Dinas PU, dan satu lagi milik swasta,” kata Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Camat Kubu I Made Suartana mengaku bersyukur penanganan lebih cepat dari biasanya. Menurutnya, arus lalu lintas sempat terhambat selama 7 jam dari pukul 00.30 hingga 07.30 Wita. “Memang setiap musim hujan, air Sungai Eling meluap membelah jalan raya, langsung terbuang ke laut,” kata Suartana.
Sementara itu, pohon aren tumbang, sempat menutup akses jalan Desa Nyuhtebel menuju Desa Tenganan (Kecamatan Manggis). * k16
Komentar