nusabali

Regulasi Hambat Wisman Diadukan ke Pusat

  • www.nusabali.com-regulasi-hambat-wisman-diadukan-ke-pusat

PHRI Badung soroti soal visa, karantina dan kebijakan penerbangan.

DENPASAR,NusaBali

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)  Kabupaten Badung, akan ‘mengadukan’ regulasi atau  kebijakan- kebijakan  yang dinilai menghambat kedatangan wisman ke Bali. Kebijakan tersebut adalah  soal  karantina,  visa  dan  policy flight. Hal tersebut  terungkap dalam Rapat Koordinasi BPC PHRI Badung di Ruang Rapat Sapta Pesona Dinas Pawisata Badung,  Selasa (14/12).

Ketua BPC PHRI Badung I Gusti Ngurah Agung Rai Suryawijaya atau Rai Suryawijaya menyatakan hal itu akan disampaikan ke Pusat melalui Gubernur Bali Wayan Koster.

“Segera akan kita sampaikan nanti,”  ujar tokoh pariwisata  asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung.

Untuk soal karantina, kata Rai Suryawijaya  cukup sehari saja. “Bila perlu dihapuskan, setelah hasilnya (pemeriksaan) negatif,” ujarnya.

Karena Bali yang sudah berstatus ‘hijau’ justru  dapat menjadi tempat karantina atau island of carrantine.

Kemudian soal visa. Kebijakan soal  visa kata Rai Suryawijaya   sangat memberatkan calon wisatawan. Hal ini itu karena adanya pembatasan atau kuota, yakni   hanya 1.500  per hari secara online. Itupun harus ada penjamin atau sponsor.

“Orang pribadi, misalnya satu couple  untuk holiday kan susah cari sponsor. Kalau dalam bentuk grup mungkin ada tour operator melalui agent yang menjadi sebagai sponsor.  Itu yang memberatkan,” ujarnya. Karena itu, Rai Suryawijaya  meminta  visa on arrival (VOA) diberlakukan kembali.

Sedang hambatan  ketiga adalah  flight policy. “Yang ini harus direvisi juga. Jangan memberatkan (karena) hanya bisa direct flight dari negara asal,” ujarnya.

Karena  tidak mungkin  misalnya maskapai menerbangkan pesawat besar, namun isinya sedikit.  Jadi harus transit mengambil penumpang yang lain. “Kan tidak ada masalah sebetulnya,” kata Rai Suryawijaya.

Apalagi jadwal kedatangan pesawat  di Bandara Ngurah Rai hanya  2 jam sekali. “Itu yang memberatkan,” tandasnya.

“Jadi aspirasi dari masyarakat kita sampaikan melalui Gubernur, sehingga satu pintu,” kata Rai Suryawijaya.

Nanti Gubernur akan mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan kementerian terkait. Pada bagian lain Rai Suryawijaya menyatakan  berterimakasih kepada Pemerintah Pusat, atas pembatalan PPKM Level 3  pada libur Nataru ( 24 Desember 2021 s/d 2 Januari 2022.

“Ini akan menggairahkan  lagi pariwisata, khususnya wisatawan domestik,” ujar tokoh parwisata asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara Badung.

Kunjungan wisdom saat ini rata- rata 11 ribu per hari. Bahkan pernah mencapai 13 ribu per hari. Rai Suryawijaya menyatakan yakin akan  terus ada peningkatan kunjungan wisdom ke depan. Pada saat puncak liburan Nataru nanti, dia memperkirakan kunjungan bisa mencapai 15 ribu sampai 20 ribu wisdom. Dengan penerapan prokes yang ketat, baik industri dan masyarakat, pasca Nataru kasus Covid-19 tetap landai.

Rakor PHRI Badung memang dimaksudkan untuk mendapatkan masukkan yang akan disampaikan kepada pemerintah. Selain kalangan pengurus PHRI Badung dan stakeholder terkait,  hadir memberi pengarahan  Plt Kadiparda Badung  Cokorda Raka Darmawan dan Plt Kadiparda Bali Tjokorda Bagus Pemayun.  *K17

Komentar